Ritual
Ritual
Upacara Adat Papua Biak
Kumpulan Upacara Adat
- 2 Januari 2016
UPACARA ADAT SUKU BIAK DI BIAK NUMFOR, DIANTARANYA :
 
1. Munara Kafkai Ibui / Kinsasor
Yaitu menembak buah kelapa yang digantung dibubungan rumah untuk mengetahui jenis kelamin anak yang dikandung oleh seorang ibu, biasanya dibuat pada anak pertama (Romawarak)
 
2. Munara sababu
Yaitu upacara membawa turun bayi yang dilahirkan untuk mempertunjukkan kepada masyarakat setelah selama sebulan ibu dan anak yang baru dilahirkan tersebut tinggal didalam rumah.
3. Munara Famar mar
Yaitu upacara mengenakan cawat (mar) dan melubangi telinga, pada waktu munara menutup kemaluan, apabila anak berumur sekitar tiga tahun, maka anak (pria dan wanita) akan menerima selembar mar yang ukurannya sangat kecil. Untuk melubangi telinga, maka dipotong babi yang merupakan hadiah dari saudara perempuan ayahnya.
 
4. Munara Pananai Sampar.
Yaitu upacara mengenakan manset yang dibuat dari kulit kerang, kalau anak itu perempuan dan berumur kira-kira 3-4 tahun, maka ia digelangi dengan gelang kulit kerang (yang digosok dari jenis kerang trochus), tujuan yang tersirat dari upacara ini adalah agar anak perempuan belajar bergerak dengan hati-hati juga merupakan tanda ikatan akrab seorang wanita dengan keret (Klen) nya.
 
5. Munara Kapapnik
Yaitu upacara cukur rambut upacara ini dilakukan pada waktu anak berumur 8 tahun. Apabila yang melaksanakan upacara ini adalah saudara laki-laki dari ibu (me).
 
6. Munara Sraikir Sninikor
Yaitu upacara melubangi sekat hidung, Dilaksanakan pada saat anak berumur 12 tahun. Untuk tujuan ini dipergunakan minyak / lemak babi yang diambil dari saudara perempuan ayahnya (sebagai hadiah).
 
7. Munara Pananai Mansirandak
Yaitu upacara mencuci muka dengan didahului dengan busur yang dibentang, upacara ini dibuat untuk orang yang untuk pertama kalinya bepergian de suatu tempat.
 
8. Munar Kabor-Insos (wor kapakpok)
Yaitu upacara imisiasi untuk pemuda/pemudi, yang dirayakan dengan beberapa cara antara lain : wor apen beyeren, yaitu upacara yang dilakukan dengan memasak dengan batu yang dibakar, sanak keluarga lelaki dari pihak ibu (me) berjalan dengan kaki Telanjang diatas batu yang sedang dibakar tersebut, sebelumnya telapak kakinya dioleskan dengan ludah pinang atau air putih yang sudah diberi mantra/magis; wor kapakpok yaitu upacara yang diadakan oleh saudara lelaki dari ibu. Mereka memikul keponakannya (fno) sambil menari mengikuti irama tari dan nyanyian wor, rambut dan badan sianak dihiasi dengan uang atau harta yang bernilai harganya.
 
9. Munara Karinda Auw
Yaitu upacara pertunangan diadakan sebagai pengikat antar anak laki-laki dan perempuan, dilakukan tanpa nyanyian dan tarian. Sesudah upacara ini para tunangan dan sanak saudara dari kedua belah pihak sedapat mungkin saling menghindar.
 
10. Munara Yakyaker Farbarbuk
Yaitu upacara perkawinan dengan mengiringkan penganten perempuan kerumah penganten lai-laki keseluruhan upacara ini berlainan antara satu tempat dengan tempat lainnya, tergantung dari kondisi geografis lokasi, upacara, misalnya letak rumah pengantin dipinggir laut atau dipulau maka akan digunakan berpuluh-puluh perahu. Sebelum prosesi acara dapat diawali dengan sejumlah upacara seperti : Munara ramrem (upacara menghiasi rambut) Munara Yakyaker (upacara mengiringi penganten perempuan kerumah penganten laki-laki, dimana ia hanya diperbolehkan masuk kerumah penganten laki-laki setelah ia memberikan hadiah-hadiah).
 
11. Wor Rak atau Wor Mamun
Yaitu merupakan upacara peperangan, yang dilakukan oleh orang Biak apabila mereka memenangkan suatu peperangan dengan membawah pulang kepala musuh yang telah dipotong atau membawa pulang budak-budak yang telah ditangkap.
 
12. Kafkofer Afer
Yaitu upacara yang dilaksanakan untuk mendamaikan kedua belah pihak yang bermusuhan, karena terjadi pertumpahan darah (pembunuhan) atau merampas budak dari salah satu klen (keret).
 
13. Wor saso atau Myam rum babo
Yaitu tarian percobaan untuk rumah yang baru. Tarian ini diadakan untuk rumah baru milik orang menyebut dirinya “ Mampakpok” (orang kuat), karena tidak semua rumah yang baru memiliki kekuatan seperti itu, dalam hal ini tidak hanya rumahnya yang dipertaruhkan, malainkan juga prestise pemiliknya.
 
14. Kankanes Kayob atau Munabai
Yaitu ratapan untuk orang mati yang terdengar lantang dan bernada sedih, orang meratap si mati dengan mengisahkan tentang kebaikannya, klennya, harta miliknya dan kecakapan-kecakapannya, karena itu mengambil bentuk beyuser ( lagu yang mengisahkan).
 
15. Farbabei
Yaitu menyematkan tanda mata, benda-benda peninggalan dari seseorang yang meninggal dunia dipakai pada dada atau digantungkan pada leher oleh istri, anak atau saudara perempuan yang ditinggalkan sebagai tanda berduka. Benda-benda peninggalan itu berupa : manik-manik, robekan-robekan cawat atau kain sarung atau barang-barang sehari-hari lainnya.
 
16. Panano Omes Romawi
Yaitu penghancuran warisan, kalau yang meninggal adalah orang terkemuka, maka orang akan menghadirkan sebagian dari harta miliknya seperti : piring porselin, perahu dan sebagainya dan diletakkan diatas kubur yang meninggal, penghancuran barang-barang yang dimaksud menyertai si mati di alam maut.
 
17. Spangun Bemarya
Yaitu membungkus atau mengemasi mayat, dulu orang membungkus mayat dengan tikar. Untuk itu dipakai 4 lapisan tikar. Yang paling dalam terdiri dari selembar tikar pandan dari 3 jenis terbaik, tikar paling putih warnanya.
 
18. Seraki
Yaitu penguburan atau pemakaman ditepi karang. Dahulu penguburan mayat dilakukan ditepi karang, pada waktu mayat diarak, siduda atau sijanda dari si mati berjalan langsung dibelakang mayat dan sesudah itu barulah menyusul orang-orang lain.
 
19. Wor Ras Rus
Yaitu menggali tulang orang mati untuk dikuburkan kembali. Dimasa lalu orang Biak menguburkan orang mati sebanyak 3 kali, pertama dikuburkan didalam tanah atau ditaruhkan diatas punggung tebing karang ditepi pantai kedua setelah dagingnya hancur tulang-tulangnya digali kembali dan ditaruh didalam gua dibersihkan, lalu dimasukkan kedalam peti keranda yang disebut “Abai”
 
20. Wor Fan Nanggi
Yaitu upacara memberi sesajen kepada mansren “Tuhan” langit. Sesajen diletakkan disebuah panggung yang ada bagiannya yang data, seorang “Mon” atau Syaman” memegang peranan penting dalam proses upacara ini.
 
21. Wor Warek Marandan
Yaitu upacara untuk melindungi sanak saudara yang sedang dalam perjalanan jauh.
 
22. Wor Fayakik Ro Bena
Yaitu upacara menunjukkan seseorang anak muda kepada barang-barang milik. Upacara ini merupakan contoh magic initatif dan memperlihatkan keyakinan bahwa barang berharga seperti rumah yang dibangun dengan baik terdapat kekuatan ajaib.
 
23. Wor Manibob
yaitu upacara yang dilakukan pada saat menerima seseorang teman datang.
 
24. Wor Fafyafer Mambesonrandak
Yaitu upacara untuk seorang pemuda atau anak yang untuk pertama kalinya tiba disuatu tempat. Apabila dalam perjalanan ia singgah ditempat tinggal sanak saudara atau teman-teman maka orang disana akan mengadakan pesta penerimaan dengan nyanyian dan tarian.
 
25. Wor Mon
Yaitu upacara yang dilakukan oleh seorang dukun atau syaman menyembuhkan seseorang yang sakit. Selama 14 hari si sakit dirawat dengan cara memanggil kembali rohnya yang diambil hantu (faknik). Pada saat tertentu si Mon menjadi kesurupan (trance), saat ini lah dukun Mon berperang aktif. Dalam keadaan kesurupan ia mendatangi tempat-tempat hantu dan mengambil kembali atau membebaskan roh si sakit yang disandera hantu yang mempunyai / menguasai tempat itu. 
 
26. Wor Koreri
Yaitu upacara ini adalah suatu kompleks upacara yang pelik dan jarang terjadi serta terdiri atas banyak bagian. Didalamnya orang banyak menyannyi dan menari - nari, dan hampir semua lagu yang dikenal orang dimanfaatkan, sepanjang siang dan malam orang berganti-ganti menyannyi wor sebagai berikut :
a. Beyuser Koreri (lagu yang mengundang cerita). Didalamnya muncul berbagai tokoh masalah yang menyinggung koreri ( keadaan sejahtera). Orang-orang yang menjadi keturunan Mnseren Manggundi (Tuhan sendiri ) dan kenakalan – kenakalan mereka bernyanyi syair - syair mitos yang menceritakan tentang “so orang tua itu”. Salah seorang diantaranya memainkan peran tokoh tersebut.
b. Oriseam sekitar jam 10.00 (22.00) malam orang menyanyi tentang perjalanan Manggundi itu, ini memberi pengaruh magis orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan supaya mereka kuat ditengah laut (insa sipokro soren).
c. Do beba (lagu besar). Dinyannyikan sekitar tengah malam. Ini merupakan lagu-lagu kemenangan.
d. Do randan yaitu lagu-lagu pemujaan tentang kedatangan kembali mansren koreri.
e. Do sandia (nyanyian fajar) . untuk menguji rumah dimana nanti sanak saudara yang bangkit dari mati akan tinggal.
f. Kayob Kum Mesri (lagu tentang bintang pagi). Dinyatakan pada saat menjelang fajar. Dalam lagu ini dinyanyikan perjuangan melawan bintang pagi yang dikisahkan dalam mitos.
 
27. Kinsasor
Yaitu meramal yang dilakukan tanpa nyannyian untuk segala macam usaha, rencana perjalanan dan transaksi besar.
 
28. Munara Sabsiber
Yaitu upacara pemberian gelar (nasan) kepada seorang tokoh Biak yang dianggap berpengaruh, berwibawa, berbudiluhur dan disegani oleh warga masyarakat. Upacara ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan beberapa malam.
 
 
http://biak-numfor.blogspot.co.id/2011/10/upacara-tradisional-di-biak-numfor.html
 
 
 
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya