Permainan kukuruyuk ayam merupakan jenis permainan yang pemainnya menirukan suara kokok ayam jantan. Beberapa daerah yang memainkan kukuruyuk ayam adalah seperti Condet, Sudimara, Ciledug, dan Kebayoran Lama. Permainan kukuruyuk ayam juga dikenal dengan nama adu ayam. Biasanya peserta permainan adalah anak-anak laki yang berusia belasan tahun.
Pemain dibagi ke dalam dua kelompok dengan jumlah masing-masing anggota yang tak terbatas. Pembagian regu dilakukan seadil mungkin agar setiap anggota regu memiliki lawan yang sepadan. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah dua buah kain sarung. Arena bermain berupa lapangan terbuka atau tanah yang luas.
Setiap regu memiliki bebato. Ketika permainan akan dimulai, bebato menunjuk anggota regunya yang akan dikurung dalam sarung kemudian berjongkok. Salah satu ujung sarung pemain tersebut diikat. Kemudian kedua bebato membawa kurungan sarung menuju garis batas dan berhenti. Anggota yang dikurung harus menirukan suara kokok ayam jantan.
Kedua bebato berunding dan mengangkat kurungannya. Jika kondisi kedua jagonya sebanding, maka permainan dapat dimulai. Akan tetapi jika tidak sebanding, maka harus diganti dengan yang sebanding. Kemudian kedua jago tersebut beradu kedua telapak tangan dan salah satu kakinya (kaki kanan) diikat ke belakang. Kedua jago saling mendorong untuk menjatuhkan, namun masing-masing tidak boleh melewati garis batas. Pemenang adalah pemain yang dapat menjatuhkan dan dapat diadu dengan lawan yang lainnya.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1506/permainan-kukuruyuk-ayam
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang