Makanan tradisional satu ini merupakan salah satu jenis makanan berkuah yang khas dari Aceh. Namanya adalah Kuah Pliek U.
Kuah Pliek U adalah makanan tradisional sejenis masakan bersantan yang khas dari daerah Aceh. Makanan satu ini sekilas hampir mirip dengan Gulai hanya saja isinya berupa sayuran dan kuahnya terbuat dari bahan khusus. Kuah Pliek U merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di daerah Aceh, khususnya di daerah pesisir timur Aceh. Selain dikonsumsi sehari-hari, Kuah Pliek U juga sering disajikan pada acara-acara tertentu dan menjadi salah satu menu special yang digemari oleh warga di sana.
Konon Kuah Pliek U sudah menjadi makanan favorit masyarakat Aceh sejak jaman dahulu. Nama Kuah Pliek U diambil dari salah satu bumbu dasar dalam membuat makanan ini yaitu “Pliek U” atau yang lebih dikenal dengan Patarana. Pliek u sendiri merupakan sisa kelapa yang minyaknya sudah diperas. Di masyarakat pedesaan Aceh, minyak kelapa ini biasanya dijadikan minyak goreng yang disebut dengan “Minyeuk Reutik”. Sedangkan sisa atau ampasnya dijemur dan dijadikan pliek u. Pliek u ini kemudian gunakan masyarakat sebagai bumbu dasar dari Kuah Pliek U.
Salah satu keunikan dari makanan ini adalah penggunaan pliek u pada bumbunya. Penggunaan pliek u ini akan memberikan aroma yang sedap serta memberikan cita rasa yang khas pada kuahnya. Selain itu bahan yang digunakan pada Kuah Pliek U ini juga merupakan aneka sayuran sangat bervariasi. Kandungan vitamin dan gizi pada bahan Kuah Pliek U ini dipercaya dapat meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh, sehingga baik untuk kesehatan.
Kuah Pliek U ini terbuat dari bahan utama seperti buah nangka muda, papaya muda, daun melinjo, kacang panjang, kacang tanah, buah melinjo dan pliek u. Selain itu ada juga yang menambahkan beberapa bahan seperti rebung, daun papaya, daun singkong, udang kecildan lain-lain. Sedangkan untuk bumbu yang digunakan biasanya terdiri dari ketumbar, cabe,bawang merah, bawang putih, dan bumbu rempah lainnya.
Dalam proses pengolahannya, bumbu tersebut dihaluskan terlebih dahulu. Sedangkan bahan yang bertekstur keras seperti buah melinjo dan kacang tanah harus direbus terlebih dahulu hingga empuk. Setelah semuanya siap, bumbu serta sayuran dicampur dan diaduk-aduk hingga merata. Kemudian bahan yang sudah dicampur dengan bumbu tadi dimasukan ke dalam belangga (wajan), lalu diberi air santan dan direbus hingga matang.Kuah Pliek U ini biasanya disajikan bersama dengan nasi hangat. Untuk menu tambahan biasanya juga disantap bersama dengan ikan asin.
Kuah Pliek U ini memiliki cita rasa yang khas. Kuahnya yang gurih dipadukan aneka sayuran yang segar membuat makanan satu ini semakin terasa nikmat. Selain itu aromanya yang sedap tentu sangat menggugah selera dan membuat kita ingin tambah.
Kuah Pliek U merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di Aceh, terutama di daerah pesisir timur Aceh. Makanan ini tidak hanya menjadi makanan sehari-hari masyarakat di sana, namun juga sering disajikan pada acara-acara tertentu. Selain itu banyak juga warung makan atau restoran yang menyediakan menu Kuah Pliek U ini, sehingga bagi anda yang berkunjung atau berwisata ke sana bisa dengan mudah menemukannya.
Bahan Kuah Pliek U :
Bumbu Halus Kuah Pliek U :
Bumbu Iris :
Cara Membuat Kuah Pliek U Khas Aceh :
Sumber:
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang