Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Aceh Desa Lamleubok, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar
Kuah Beulangong
- 22 Maret 2017

Loveaceh.com – Aceh, provinsi yang berada paling barat Pulau Sumatra ini selalu dikenal dengan makanannya yang khas, dan berbeda dengan daerah lain, salah satunya adalah kuah beulangong. “Beulangong” artinya kuali besar atau belanga yang digunakan untuk memasak. Ukurannya dipilih yang besar, berdiameter sekitar satu meter.

Kuah beulangong adalah makanan khas Aceh yang bahan utamanya bisa:

  • daging sapi,
  • daging kambing, atau
  • daging kerbau

yang dicampur dengan

  • buah nangka, atau
  • pisang kapok.

Berbeda dengan sie reuboh, yang bahan dan bumbunya sangat sedikit. Memasak kuah beulangong membutuhkan bumbu yang cukup banyak, dan hampir sama dengan bahan dan bumbu untuk memasak kuah sie kameng, seperti 

  • kelapa gongseng,
  • kelapa giling,
  • cabai merah,
  • cabai kering,
  • cabe rawit,
  • bawang putih,
  • jahe,
  • kunyit,
  • ketumbar gongseng,
  • kemiri,
  • lengkuas, dan
  • masih banyak bumbu lainnya yang semuanya digiling.

Cara membuat kuah beulangong atau resep kuah beulangong khas Aceh lumayan mudah.

  1. Daging yang sudah dipotong kecil-kecil dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kuali besar tadi.
  2. Aduk dengan bumbu yang Loveaceh.com sebutkan di atas sampai merata, dan jangan lupa di kasih garam yang sesuai.
  3. Selanjutnya siram dengan air secukupnya, aduk lagi dengan tangan.
  4. Tunggu sampai daging masak setengah matang, dan juga sampai bumbunya meresap sempurna.
  5. Siapkan buah nangka muda tadi atau bisa juga di tambah dengan buah pisang kapok yang telah di potong kecil-kecil, lalu masukkan ke dalam kuali bersama bawang yang telah dirajang.
  6. Tambahkan air lagi, dan biarkan hingga masak.

Aroma bumbu yang keluar berbarengan dengan asap sangat menggoda dan gurih. Nah, kuah beulangong siap untuk disantap dengan nasi putih hangat, tapi jangan menyantapnya dengan mencampur dengan kuah masakan lain, karena sensasi kelezatan khas kuah beulangong ini tidak Anda dapatkan.

Sesuai dengan judul artikel ini, kenapa kuah beulangong ini bisa mempersatu kebersamaan masyarakat Aceh? Kesemuanya ini karena proses memasak dan menyantap kuah beulangong selalu dilakukan bersama-sama dan gotong royong. Hal inilah yang membuat masyarakat Aceh selalu kompak dan rasa kebersamaan selalu ada.

Memasak kuah beulangong secara bergotong-royong sudah menjadi suatu tradisi di Aceh, khususnya Aceh Rayeuk (Kabupaten Aceh Besar) dan Kota Banda Aceh. Tradisi ini sudah ada sejak masa kesultanan Aceh. Menurut cerita, raja-raja Aceh dulu untuk menjaga kesatuan dan mempererat rasa silaturahmi, maka raja sering menggelar kenduri kuah beulangon.

Hingga saat ini, tradisi yang melibatkan banyak warga untuk memasak khususnya kaum adam ini masih terus dilestarikan. Anda bisa menjumpai kuah beulangong di sejumlah hajatan-hajatan besar atau kecil, baik pesta perkawinan, acara keagamaan, acara adat, atau ada juga yang memasaknya hanya untuk menjaga kekompakan antar warga saja.

Yang uniknya, hampir di setiap gampong (desa) di Aceh memiliki “beulangong” (kuali besar), dengan jumlah paling sedikit 4 buah. Seperti di Desa Lamleubok, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar ini, kuali-kuali besar tersebut di simpan di “meunasah” (tempat ibadah/mushola) desa, dan warga secara gotong-royong mengambilnya untuk di bawa ke tempat hajatan.

Kuah beulangong tidak hanya terdapat di kawasan Aceh Besar dan Banda Aceh saja, hampir semua kabupaten di Aceh bisa Anda jumpai dan nikmati masakan kuah beulangong ini. Dan untuk rasa dan bahannya hampir sama, yaitu sama-sama enak dan kaya akan bumbu.

Bila Anda sangat ingin mencobanya dan sulit untuk memasaknya sendiri, cobalah datang ke Aceh. Jangan takut pas ke Aceh tak ada undangan hajatan atau kenduri kuah beulangong, Anda bisa menikmati kelezatan kuah beulangong di rumah makan. Hampir semua rumah makan khas Aceh menyediakan kuah beulangong. Rasakan sensasi kelezatan masakan khas Aceh ini.

 

Alamat dan Kontak Penjual:

Atjeh Rayeuk

Jln. Ciranjang No. 38 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

0878 8484 8892

 

sumber: http://www.loveaceh.com/kuliner/kuah-beulangong-makanan-khas-aceh/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline