Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Jawa Timur Surabaya
Krengsengan Daging Sapi
- 27 Agustus 2017

Krengsengan daging terbuat dari daging sapi, bentuk dan rasanya mirip dengan rendang daging.

Krengsengan daging bisa kita temukan di Rumah Makan Laksana Jaya, Jl Krembangan Timur No 32 A dan Jl Perak Timur 106, Surabaya.

Krengsengan adalah masakan yang biasanya terbuat dari daging sapi yang dipotong kecil (2X2 cm), yang diberi bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, pala, (dihaluskan terlebih dahulu) ditambah dengan kecap manis pada waktu memasak, sehingga tidak banyak berkuah dan berwarna coklat tua.

Krengsengan merupakan kuliner khas Indonesia yang berasal dari olahan daging. Sebenarnya kuliner satu ini hampir mirip dengan semur, tetapi krengsengan memiliki rasa yang lebih keras dan nikmat dari pada semur tersebut. Maka dari itu, krengsengan sangat cocok apabila dijadikan lauk makanan bersama dengan teman nasi putih hangat.
Krengsengan merupakan makanan yang sangat populer di daerah Jawa, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jogjakarta.
Krengsengan memiliki warna khas coklat tua yang berasal dari penggunaan kecap manis sebagai salah satu bumbunya. Krengsengan ini biasanya disajikan dengan olahan dari daging lainnya seperti gulai dan tongseng.
 
Sebelum mengulas lebih jauh mengenai resep krengsengan daging sapi ini, mari kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan. Bahannya ini kita bagi menjadi dua jenis yakni bahan utama dan bahan untuk bumbu halusan.
Berikut adalah bahan-bahan utamanya:
Daging sapi sebanyak ¼ kg
Petis udang cukup sebanyak 4 sendok makan
Minyak goreng sekiranya 4 sendok makan
Air putih matang sebanyak 4 gelas
Lada cukup dengan 1 sendok teh saja
Kecap manis sebanyak 2 sendok makan (sesuai selera)
Garam secukupnya
Tomat sebanyak 2 buah, diiris menjadi 8 bagian yang berbeda.
Bahan bumbu halusan: Cabe rawit sebanyak 6 buah Bawang merah sebanyak 6 buah Bawang putih cukup dengan 2 siung saja.
 
Setelah semua bahannya terkumpul, sekarang kita bisa mulai mengolahnya.
Pertama kalinya, ambil daging sapi kemudian potong dengan bentuk sebesar dadu atau dengan ukuran sesuai selera yang anda inginkan. Sisihkan terlebih dahulu.
Selanjutnya panaskan minyak dan tumis bumbu-bumbu halusan hingga mengeluarkan bau yang harum. Pastikan menggunakan api sedang agar tumisan tersebut tidak mudah gosong. 
Apabila sudah harum, maka masukan potongan tomat ke dalam bumbu tumisan tersebut dan tunggu hingga tomat berubah menjadi layu semuanya.
Masukan potongan-potongan daging sapi yang telah dipersiapkan tadi ke dalamnya. Lalu aduk-aduk agar tercampur merata dan tunggu daging tersebut hingga berubah warna. 
Lanjutkan dengan memasukan bahan-bahan seperti petis udang, kecap manis, garam, dan lada.
Aduk-aduk hingga semua bahan tercampur secara merata. Langkah selanjutnya masukan air ke dalam rebusan tersebut, kemudian tunggu hingga airnya menyusut secara sempurna. Pastikan pula daging sapi tersebut semuanya sudah empuk.
Terakhir angkat dan sajikan bersama dengan nasi putih hangat. Tips Agar Daging Sapi Lebih Empuk Mungkin ketika menerapkan resep krengsengan di atas, tekstur daging sapi akan terasa sangat keras atau dengan kata lain alot.
Nah agar tekstur daging tersebut lebih empuk, sebenarnya ada banyak sekali tips yang dapat Anda coba. Tips pertama adalah dengan menggunakan nanas, buah ini sudah dipercaya sejak jaman dahulu mampu mengempukan segala jenis daging, salah satunya sapi.
Caranya sebelum memasak, lumuri daging aspi dengan parutan nanas selama 30 menit. Tips kedua yakni dengan menggunakan batuan freezer, segala macam jenis daging akan lebih empuk dan mudah diolah setelah dimasukan ke freezer. Maka dari itu, setelah membeli daging sapi tersebut masukan saja ke freezer sebelum dimasak atau diolah nantinya.
 
Sumber resep: https://bacaterus.com/resep-krengsengan-daging-sapi/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline