Bagi anda yang sedang atau sudah pernah melakukan perjalanan ke Kalimantan, anda tentang bertanya dengan beberapa orang yang anda temui disana berkaitan dengan kopi khas Kalimantan. Namun, mungkin anda akan sedikit mengalami kesulitan untuk mengumpulkan informasi tentang hal tersebut. Bagi sebagian besar masyarakat, mereka mungkin menganggap bahwa Kalimantan memang tidak mempunyai kopi lokal. Tetapi, jika anda sedang berada di hutan Taneg Olen yang terletak di Kabupaten Malinau, disana anda akan menemukan penduduk lokal dari suku dayak kenyah yang akan menghidangkan kopi. Di tempat tersebut, terdapat budaya yang tidak memperbolehkan untuk menolak hidangan kopi. Adat ini dikenal dengan istilah kepunan.
Kopi yang dihidangkan tersebut kopi lokal Malinau. Menurut orang-orang yang pernah berkunjung dan mencicipinya, kopi lokal ini terlihat hitam pekat dan juga kental. Selain itu, kopi tersebut tidak mempunyai aroma khas seperti varian kopi arabika atau Toraja. Saat menyeruputnya dari gelas, anda akan menikmati betapa gurihnya kopi tersebut. Rasanya yang cukup tajam dengan adanya gigitan manis diakhir tiap tegukan. Masyarakat lokal menyebut kopi tersebut sebagai kopi hutan. Faktanya, kopi hutan sudah diproduksi baik untuk umum atau untuk sendiri dengan kuantitas yang terbatas. Sebagian besar masyarakat lokal mengambil kopi tersebut di hutan untuk konsumsi pribadi saja.
Kopi Malinau, mengetahui sejarah kopi luwak
Seperti yang kita tahu, kopi diperkenalkan ke Indonesia oleh penjajah Belanda ketika musim tanam paksa atau disebut dengan istilah cultuurstelsel pada sekitar tahun 1830 hingga 1870. Saat itu, para penduduk pribumi hanya diminta untuk membudidayakan atau menanam komoditas kopi yang pada saat itu menjadi salah satu primadona komoditas yang ada di Eropa. Pemerintah colonial Belanda melarang para penduduk pribumi baik untuk memetik ataupun mengolah biji kopi. Akibatnya, penduduk tersebut mencari cara supaya dapat mencicipi kopi. Pada akhirnya, mereka menemukan adanya hewan yang sejenis dengan musang liar yang bisa dikenal dengan sebutan musang luwak.
Para pribumi kemudian menyadari bahwa musang luwak gemar memakan buah kopi yang bijinya ikut keluar dengan feses atau kotoran. Biji kopi inilah yang kemudian diolah, dipungitu, dicuci, serta disangrai dan ditumbuk. Hasil olahan kopi ini kemudian dikenal hingga sekarang sebagai civet coffee atau kopi luwak. Kopi Malinau sendiri juga mempunyai varian kopi luwak yang bisa dijumpai di beberapa agen kopi.
Bagi para muslim, mungkin anda masih meragukan hukum jual beli atau mengkonsumsi kopi luwak apakah haram atau halal. Hal ini karena mengingat proses pembuatan kopi luwak melalui fermentasi saat masih berada dalam perut luwak kemudian keluar bersama tinja atau kotoran luwak. Menurut beberapa sumber, baik hukum menjual ataupun mengkonsumsi kopi luwak adalah mubah atau boleh-boleh saja. Setelah mengetahui hukumnya dalam agama, maka tak ada lagi kekhawatiran dan keraguan untuk membeli kopi luwak. Anda juga bisa mendapatkan kopi Malinau dengan varian kopi luwak secara grosir yang tentunya dibanderol dengan harga yang lebih murah.
Kopi Malinau varian kopi luwak: manfaat untuk kesehatan tubuh
Selain diperbolehkan dalam agama islam, kopi luwak menawarkan beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Untuk itu, anda akan lebih mantap untuk membelinya. Salah satu manfaat dari kopi Malinau dengan varian kopi luwak yaitu bisa melindungi gigi. Kopi luwak ini terkenal dengan anti lengket serta kafein. Berdasarkan beberapa penelitian terpercaya, kedua faktor tersebut kemudian membuat kopi luwak mampu melindungi gigi dari bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Di samping itu, dengan mengkonsumsi segelas kopi luwak per hari juga dapat mencegah terjadinya resiko kanker mulut.
Manfaat selanjutnya yaitu untuk mencegah terjadinya kanker payudara. Berdasarkan salah satu studi yang kredibel, mengkonsumsi kopi luwak sebanyak empat gelas dalam satu hari dapat mencegah terjadinya kanker payudara terutama bagi mereka yang sudah menjelang menopause yakni masa-masa yang cukup rawan terhadap resiko penyakit kanker. Kopi luwak ternyata juga berfungsi untuk melindungi kulit. Dalam hal ini, kopi luwak dapat melindungi kulit dari serangan penyakit kanker kulit. Berdasarkan penelitian, minum dua cangkir kopi luwak dapat menurunkan resiko terserang kanker kulit hingga 17%.
Kopi luwak pada kenyataannya juga bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes. Seperti yang kita tahu, diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan begitu ditakuti. Di Indonesia sendiri, penyakit diabetes sudah banyak memakan korban. Penyakit ini belum mempunyai obat yang secara resmi dapat menyembuhkan. Meskipun demikian, kita masih bisa mencegah resiko terkena penyakit diabetes yakni sangat sederhana dengan mengkonsumsi 2 hingga 4 gelas kopi luwak tiap harinya. Kandungan kafein serta antioksida yang ada di dalam kopi juga dapat mencegah Parkinson. Di samping itu, kafein di dalam kopi luwak dapat menghambat peradangan yang terjadi di dalam otak dan mengakibatkan penyakit syaraf.
Kopi luwak juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah batu empedu. Kristal-kristal kolesterol yang terperangkap dalam kantung empedu dapat diatasi dengan kafein. Hal ini karena kafein mempunyai zat anti lengket sehingga Kristal tersebut tidak akan mengendap di dalam empedu. Untuk bisa mendapatkan zat kafein tersebut, anda bisa mengkonsumsi kopi luwak yang memang kaya dengan kandungan kafein. Minumlah 2 hingga 3 gelas kopi luwak tiap harinya untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
Sumber: http://www.lintaskopi.com/kopi-malinau-cita-rasa-gurih-dalam-kopi-hitam-pekat-yang-kental/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...