Asal-usul Kopi kothok
Apakah anda pernah mendengar nama Kopi Kothok? Jika Anda tinggal di daerah Cepu, maka Anda tidak asing lagi dengan nama kopi khas ini. Bahkan ada semacam jargon, yang mengatakan bahwa anda belum pergi ke Cepu jika anda belum pernah mencoba Kopi jenis ini. Kopi ini merupakan kopi khas daerah penghasil minyak ini meskipun kopi ini juga beredar banyak di berbagai wilayah Indonesia. Namun demikian, masih ada juga perbedaan pendapat mengenai asal-usul kopi ini. Hal tersebut bisa Anda buktikan dengan anda mencari asal-usul kopi di Google. Maka dari mesin pencarian tersebut, Anda akan menemukan banyak artikel atau informasi yang menyebutkan berbagai daerah mengenai asal-usul kopi ini.
Ada yang menuliskan bahwa jenis kopi arabika ini berasal dari Bojonegoro, Tuban, Blora dan Cepu. Namun demikian, banyak orang meyakini bahwa kopi ini berasal dari Cepu. Anda tahu daerah Cepu? Cepu merupakan salah satu daerah yang juga dikenal dengan daerah penghasil minyak di Kabupaten Blora. Namun hal tersebut tentunya tidak terlalu penting untuk mengetahui asal-usul kopi ini. Hal tersebut dikarenakan sekarang Kopi Kothok ini tidak hanya bisa ditemukan didaerah asalnya tersebut, namun jenis kopi ini juga bisa di temukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Kopi Kothok dan Kebudayaan di Cepu
jika kita membicarakan jenis kopi ini, maka kopi ini tidak terlepas dari budaya ngopi yang terdapat di berbagai sudut tempat di Cepu. Jika anda pergi ke daerah ini, maka anda akan menemukan banyak warung-warung kopi yang berada di pinggir jalan raya. Jika melintasi daerah sana, anda akan menemukan banyak warung atau cakruk yang menjajakan kopi khas Cepu ini. Namun demikian, jika anda ingin menikmati jenis kopi ini, anda bisa juga pergi ke taman kota Cepu yang mana di sana anda akan menemukan banyak penjajak kopi kothok yang dijual dengan harga yang cukup terjangkau namun tentunya menghadirkan cita rasa yang sangat tinggi. Dengan demikian, ketika anda berkunjung ke daerah penghasil minyak ini dan anda ingin mencoba mencicipi kopi Kothok ini, maka anda tidak perlu khawatir karena anda akan dengan mudah menemukan warung-warung yang menjajakan jenis kopi ini.
Bagi sebagian orang, memadukan kopi arabika ini dengan rokok menjadi suatu kebiasaan yang tiada taranya dan hal tersebut juga sering dilakukan oleh kebanyakan penjaja kopi yang suka menikmati minuman khas ini di kebanyakan daerah di Cepu dan juga wilayah lainnya. Penikmat kopi tersebut biasanya meleletkan kopi yang disajikan dalam gelas kedalam batang rokok mereka. Bahkan jika sampai pada tangan yang kreatif, leletan kopi tersebut akan diukir layaknya batik sehingga bagi mereka selain akan mendapatkan kenikmatan antara minum kopi dengan menghisap batang rokok. Namun demikian, hal tersebut tentunya tidak sangat dianjurkan untuk memadukan antara minum kopi dengan menghisap rokok. Kita semuanya tahu bahwa menghisap rokok bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan tubuh kita.
Mengapa Kopi Kothok istimewa?
Mungkin pertanyaan ini yang menghiasi pikiran anda, mengapa jenis kopi kothok ini begitu istimewa dan bisa menghasilkan rasa yang pas. Bagi sebagian orang jenis kopi ini memang dikenal sebagai jenis kopi pribumi yang sebenar-benarnya. Hal tersebut memang kopi jenis ini sangat khas sekali dengan Indonesia. Jika berbicara mengenai keistimewaan kopi ini, sebenarnya kopi ini terbuat dari verietas arabika yang banyak di temui di wilayah Indonesia. Namun yang membuat kopi ini istimewa ialah cara membuat kopi ini sehingga bisa menghasilkan cita rasa yang sangat kuat dan begitu segar. Jika anda pernah mencicipi kopi espresso terlebih jika anda merupakan pecinta espresso, maka anda tidak boleh tidak mencoba kopi ini. Hal tersebut dikarenakan bahwa jenis kopi ini memang dikenal sebagai espressonya Indonesia.
Hal lain yang membuat kopi ini begitu istimewa ialah bahwa kopi kothok dibuat dan disajikan dengan cara yang tidak selazimnya membuat dan juga menyeduhkan kopi. Salah satu cara untuk menyajikan kopi ini ialah dengan cara mencampurkan gula dan juga bubuk kopi yang kemudian direbus dengan menggunakan air panas. Dengan demikian, sari kopi, aroma dan juga kafein yang terkandung dalam kopi tersebut akan keluar secara lebih maksimal sehingga cita rasa yang akan ditimbulkan dari kopi tersebut akan maksimal.
Cara Membuat Kopi Kothok
untuk membuat kopi ini memang sedikit berbeda dengan membuat kopi pada umumnya, namun inilah hal istimewa yang membuat kopi ini begitu nikmat dan mempunyai cita rasa yang tinggi. Adapun langkah-langkah yang bisa anda perhatikan ketika anda akan membuat kopi kothok ini ialah sebagai berikut.
sumber: Lintas Kopi (http://www.lintaskopi.com/kopi-kothok-kopi-istimewa-khas-cepu/)
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...