Kopi Flores Bajawa adalah kopi yang berasal dari Kabupaten Ngada. Kopi ini tumbuh di dataran Flores yang subur meskipun di kelilingi oleh pegunungan yang masih aktif maupun tidak. Tanah tempat kopi ini dihasilkan ternyata mengandung andosols subur dari abu gunung berapi yang ternyata sangat baik untuk menanam kopi. Kopi Flores Bajawa biasanya melalui proses giling basah. Kopi ini memiliki sedikit aroma fruity dan sedikit bau tembakau pada after taste-nya. Sebuah keunikan yang mungkin tak didapatkan dari biji kopi yang berasal dari daerah lain.
Bajawa datang dari kata Bhajawa, yang datang dari dua kata “Bha” serta Jawa”. Bha mempunyai artik “piring”, serta Jawa mempunyai makna “perdamaian”. Bhajawa mempunyai makna sebagai piring perdamaian atau daerah yang mengawali perdamaian untuk mempersatukan keseluruhnya Flores jadi utuh.
Belanda saat itu susah mengatakan kata “Bhajawa”, hingga mereka banyak menyebutnya dengan “Bajawa”. Lalu nama Bajawa ini sudah jadi satu nama daerah resmi yang diputuskan oleh pemerintah Indonesia untuk Flores.
Kopi arabika Bajawa atau yang dikenal dengan label Arabika Flores Bajawa (AFB) merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat yang mendiami wilayah dataran tinggi Ngada yang terletak di Pulau Flores bagian tengah. Dataran tinggi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ini berlokasi di pertemuan dua lereng gunung api, yaitu Gunung Inerie dan Gunung Ebulobo. Secara administratif, kawasan tersebut masuk ke dalam dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bajawa dan Kecamatan Golewa.
Perkebunan kopi di dataran tinggi Ngada terletak pada ketiggian antara 1.000 sampai 1.550 meter di atas permukaan laut. Pohon-pohon kopi ditanam pada tanah vulkanik jenis andosol yang subur. Suhu udara berkisar 15 sampai 25º C. Pada saat-saat tertentu, suhu bisa menjadi sangat dingin (di bawah 10º C) karena pengaruh hembusan angin muson tenggara dari Australia.
Kawasan dataran tinggi Ngada memiliki tipe iklim kering dengan curah hujan rata-rata sekitar 2.500 mm per tahun. Bulan-bulan yang kering berlangsung 3–5 pada bulan Juni–Oktober. Kondisi geografis ini dinilai sangat sesuai untuk budi daya kopi arabika.
Masyarakat Ngada atau disebut orang Bajawa mulai membudidayakan kopi Arabika sejak 1977. Kala itu pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membeli 4 kg bibit kopi propelegitim dan 4 kg bibit kopi arabika dari Jember. Propelegitim ditanam di halaman kantor Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Ngada. Sementara bibit kopi arabika dikembangkan di perkebunan misi Katolik Malanuza, Boawae, sekitar 30 kilometer arah timur Ngada. Di sana, terdapat sekolah pertanian setingkat sekolah menengah atas.
Pada masa Ngada di pimpin oleh Bupati Matheus John Bey (1978-1988), kopi arabika dikembangkan di Kecamatan Golewa dan Bajawa. Terdapat dataran tinggi di dua kecamatan ini yang berada di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Lokasi yang cocok sebagai tempat untuk mengembangkan kopi arabika.
Saat ini, kopi arabika menjadi tanaman favorit di Ngada. Orang Bajawa meyakini budi daya kopi ini telah mendapat restu dari leluhur dan tidak akan tersaingi. Pembudidayaan kopi itu diutamakan dengan cara organik untuk menambah cita rasa kopi sehingga terus menjadi incaran para peminat kopi.
Para petani menanam kopi arabika di bawah lindungan pohon penaung, menggunakan pupuk alami, dan tidak menggunakan pestisida sintetik. Kopi dipanen secara selektif, hanya kopi yang sudah masak atau yang sudah berwarna merah saja yang dipetik. Kopi arabika hasil olahan kelompok tani di Ngada ini ternyata memiliki mutu tinggi dan masuk dalam katogeri specialty coffee, terutama karena cita rasanya yang enak, khas, dan unik.
Pada umumnya kopi arabika yang dari dataran tinggi Ngada jika disangrai pada tingkat sedang (medium roasting) akan memiliki komponen-komponen cita rasa utama sebagai berikut: aroma (fragrance) kopi bubuk kering dan kopi seduhan kuat bernuansa bau bunga (floral), rasa (flavor) enak dan kuat, tingkat kekentalan (body) sedang sampai kental, tingkat keasaman (acidity) sedang, serta terdapat kesan rasa manis (sweetness) yang kuat.
Dataran tinggi Ngada menjadi penghasil utama kopi di NTT dengan luas lahan sekitar 6.147 ha, terdiri atas 5.351 ha arabika dan 796 robusta. Produksi kopi arabika sebanyak 500 sampai 700 kg gelondong merah per ha.
Dibanding dua jenis kopi Flores lainnya, kopi arabika Bajawa yang dikenal sebagai Arabica Flores Bajawa (AFB) memiliki keistimewaan, keunikan, dan kekhasan karena berada di atas 1.000 mdpl. Debu vulkanik dari gunung Inerie membuat aroma kopi menjadi lebih kuat dan harum.
Keunggulan lain yang dimiliki kopi ini antara lain mudah tumbuh, cepat berproduksi, usia produksi bisa mencapai 20 tahun, kapasitas produksi 4-5 kg buah merah per pohon, dan digemari pecinta kopi. Berbagai keistimewaan tersebut menyebabkan harga jual kopi arabika Bajawa relatif tinggi dan stabil.
Semua kopi Flores Bajawa lewat sistem organik, tanpa ada bahan kimia. Ini satu diantara argumen kenapa kopi Flores mempunyai citarasa yang kuat serta harum. Pemerintah setempat juga begitu mendukung beberapa petani kopi di Flores. Mereka selalu membina supaya dapat membuahkan kopi dengan kualitas ekspor serta paling baik, serta kelihatannya ini telah termasuk berhasil, lantaran saat ini Flores jadi penyumbang ekspor kopi yang besar untuk Indonesia.
Seperti kopi daerah Indonesia Timur biasanya, kopi Flores mempunyai citarasa yang kuat atau strong. Diluar itu, kopi Flores juga mempunyai harum yang kuat. Jumlah kopi Specialty yang di hasilkan tak sejumlah dari daerah Sumatera. Hal semacam ini bikin kopi Flores Bajawa mempunyai harga yang lebih mahal dari kopi daerah Sumatera.
Saat ini kopi Flores sudah diekspor nyaris keseluruh dunia. Ekspor paling banyak ke Amerika. Warga Amerika serta Eropa begitu suka pada citarasa kopi yang kuat. Th. ini keinginan Ekspor kopi Flores Bajawa ke Amerika meraih 1000 ton, tetapi kita baru dapat penuhi ekspor sejumlah 300 ton saja. Bukan sekedar Amerika, kopi Flores juga diburu oleh Eropa, tetapi kita belum dapat penuhi semua keinginan mereka lantaran memanglah jumlah nya masihlah begitu terbatas.
Sebagian waktu lalu pemerintah Indonesia juga sudah mengambil keputusan Tanda-tanda Geografis (IG) untuk daerah Bajawa. Hal semacam ini bikin kopi Bajawa layak dikatakan sebagai kopi single origin. Kopi Single Origin mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding kopi yang datang dari banyak daerah serta digabung lantas di jual ke market.
Sumber:
https://majalah.ottencoffee.co.id/jenis-jenis-kopi-nusantara/
http://lembahilmu.com/kopi-flores-bajawa/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...