Tanah Papua bukan hanya terkenal dengan keeksotisan budaya, kekayaan sumber daya alam, atau flora dan fauna yang memukau. Lebih dari itu, ternyata papua juga memiliki tanaman kopi yang sangat menggoda, namanya kopi Amungme. Kopi ini memikat hati, bukan hanya masyarakat lokal, namun juga internasional.
Kopi Amungme ditanam dan dibudidayakan oleh suku Amungme yang tinggal di dekat tambang Tembagapura, yang merupakan salah satu suku utama binaan PT Freeport Indonesia. Kopi Amungme ditanam di ketinggian 2.500 mdpl pada sejumlah kampung yaitu Kampung Oroanop, Tsinga, Hoya, dan Kampung Banti. Setidaknya saat ini sudah lebih 19 ribu hekatre lahan di empat kampung ditanami pohon yang di bibitkan ini dengan sistem tumpang sari. Sebelum dipanggang, biji kopi disaring untuk mendapatkan biji kopi yang pas. Beberapa varian Kopi Amungme juga tersedia, seperti biji kopi utuh, atau yang sudah dihaluskan dan bisa langsung diseduh. Terakhir, kopi yang selesai dipanggang atau digiling kemudian dikemas dalam kantung kemasan bernuansa hitam yang elegan dan mewah.
Awalnya kopi ini hanya dikhususkan bagi kalangan ekspatriat kawasan Tembagapura, namun karena memiliki cita rasa yang luar biasa, sehingga banyak masyarakat yang juga ingin membelinya. Kopi Amungme sebenarnya termasuk golongan kopi Arabica yang memang cocok tumbuh di Papua. Untuk membeli kopi ini, pelanggan bisa langsung datang ke unit pengolahan kopi Amungme di Timika. Selain itu, kopi ini juga tersedia di Supermarket Kuala Kencana atau Tembagapura yang tidak jauh dari komplek Freeport.
Cara menyeduhnya:
Untuk mendapatkan satu cangkir kopi yang nikmat, cukup memasukkan ¾ sendok teh kopi kedalam cangkir lalu campur air panas yang baru mendidih (lebih baik), jika lebih suka kopi yang kental maka mungkin bisa ditambahkan sampai 2 sendok teh atau sesuai selera, tambahkan gula bila suka.
Kesaksian dari beberapa teman yang mengaku sebagai penggila kopi rasa kopi amungme ini memang lebih kuat dari kopi-kopi lain, pekatnya pas, aromanya juga sangat khas dan wangi kopi yang dipanggang sempurna.
Sumber:
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...