Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Riau Riau
Kisah Punai Anai
- 23 November 2018

Kisah Punai Anai (https://dongengceritarakyat.com)

Punai Anai adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang terbilang mapan dan berada meski ia mempunyai enam saudara kandung. Kedua orangtua Punai Anai sangat memercayai ramalan Datuk ahli nujum. Apa pun yang diucapkan Datuk ahli nujum mereka percayai sebagai sebuah kebenaran.

Pada suatu hari kedua orangtua Punai Anai kembali mendatangi Datuk ahli nujum. Mereka bertanya perihal nasib mereka dan juga tujuh anak mereka di kemudian hari.

Dengan menggunakan tempayan, air, dan sembilan jeruk limau serta mantra-mantra saktinya, Datuk ahli nujum mencoba meramal. Hasil ramalannya kemudian disampaikannya kepada kedua orangtua Punai Anai. Katanya, “Kalian dan juga enam anak kalian akan bernasib mujur. Sangat beruntung, malah. Hanya seorang anak kalian saja yang tidak akan bernasib baik.”

“Siapa anak kami yang tidak bernasib baik itu, Datuk?”

“Punai Anai,”jawab Datuk ahli nujum. “Tidak hanya tidak baik nasibnya, namun Punai Anai juga akan membawa sial dan petaka bagi keluarga kalian! Oleh karena itu, untuk menghilangkan kesialan dan malapetaka yang akan menimpa keluarga kalian, Punai Anai hendaklah diusir dari keluarga kalian.”

Meski menyayangi Punai Anai, kedua orangtua Punai Anai melaksanakan perintah Datuk ahli nujum. Punai Anai mereka usir dari rumah.

Punai Anai sangat sedih ketika meninggalkan orangtua dan enam saudara kandungnya. Langkah kakinya gontai. Tidak tahu kemana ia harus pergi. Beberapa saat berjalan, Punai Anai akhirnya memutuskan untuk menuju hutan.

Di hutan itu Punai Anai mendirikan gubug kecil untuk kediamannya. Ia pun membuka ladang yang akan digunakannya untuk bercocok tanam. Karena tidak ada manusia lagi di tengah hutan itu, Punai Anai akhirnya bersahabat dengan para hewan yang terdapat di sana. Hewan-hewan tampaknya juga senang bersahabat dengan Punai Anai. Mereka kerap menghibur Punai Anai dan Punai Anai akhirnya merasa betah tinggal di dalam hutan setelah bersahabat erat dengan para binatang hutan. Untuk makanannya, Punai Anai mendapatkannya dari hasil berladangnya. Jika tidak mencukupi, ia akan mencari buah-buahan, umbi, dan juga aneka dedaunan. Hewan-hewan yang menjadi sahabatnya kerap pula mencarikan aneka makanan untuknyajika hasil berladangnya kurang mencukupi kebutuhan pangannya.

Sangat berbeda dengan yang disebutkan Datuk ahli nujum, kehidupan keluarga Punai Anai menjadi susah sepeninggal Punai Anai. Hasil pertanian mereka yang biasanya berlimpah-ruah, waktu itu kerap mengalami kegagalan. Lumbung padi mereka kerap kosong tanpa terdapat padi sedikit pun di dalamnya. Uang simpanan mereka mulai banyak diambil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lama-kelamaan uang simpanan mereka pun habis. Ditambah dengan kegagalan panen yang seringkali terjadi, keluarga Punai Anai itu pun akhirnya jatuh miskin.

Sementara kehidupan Punai Anai di dalam hutan bertambah baik. Pertanian yang dijalankan Punai Anai di ladangnya mendatangkan hasil yang melimpah-limpah. Begitu banyaknya hasil pertanian itu hingga Punai Anai bermaksud menjualnya ke pasar. Berangkatlah Punai Anai menuju pasar. Ia tidak sendirian, melainkan ditemani aneka hewan yang menjadi sahabatnya. Kawanan gajah, harimau, kerbau hutan, kera, dan kawanan hewan lainnya beramai-ramai mengikuti Punai Anai seraya membawa hasil pertanian Punai Anai yang hendak dijual di pasar.

Keadaan pasar pun menjadi gempar saat Punai Anai beserta sahabat-sahabatnya itu tiba di sana. Orang-orang berlarian tunggang-langgang karena takut dengan hewan-hewan yang terlihat galak lagi menyeramkan itu. Namun, Punai Anai meminta mereka untuk tidak takut, karena semua hewan itu tidak bermaksud jahat atau mengganggu. Mereka datang membantunya membawa aneka hasil pertanian yang hendak dijualnya.

Kisah Punai Anai

Syahdan, Putri Raja tengah berjalan-jalan di pasar itu dengan diiringi beberapa prajurit dan juga dayang-dayang. Ketika melihat Punai Anai datang bersama hewan-hewan, Putri Raja sangat terkejut, terperangah, dan akhirnya terpesona pada Punai Anai. Terlebih-lebih ketika ia melihat semua hewan itu patuh pada perintah Punai Anai. Putri Raja langsung jatuh hati pada Punai Anai. Ia meminta prajuritnya untuk menemui Punai Anai dan meminta Punai Anai untuk menghadap ayahandanya.

Punai Anai datang menghadap Sang Raja

Sang Raja, permaisuri, dan para hulubalang sangat terkesan dengan sikap dan penampilan Punai Anai ketika datang menghadap. Terlebih- lebih Putri Raja yang kian jatuh hati pada Punai Anai. Sang Raja lantas meminta Punai Anai untuk tinggal di istana kerajaan dan mendapat tugas khusus untuk mengurus dan merawat aneka hewan kesayangan Sang Raja. Dengan gembira, Punai Anai menerima tugas dan perintah Sang Raja.

Punai Anai bekerja dengan baik. Semua hewan kesayangan Sang Raja menjadi sehat dan terawat. Mereka semua sangat jinak kepada Punai Anai dan menganggap Punai Anai sebagai sahabat mereka. Sang Raja sangat sayang dengan Punai Anai yang rajin lagi sopan itu. Sementara Putri Raja kian mencintai Punai Anai.

Punai Anai sesungguhnya merasa jika Putri Raja mencintainya. Ia pun juga mencintai Putri Raja. Namun, ia tidak berani menunjukkan perasaannya itu. Ia merasa sangat tidak pantas untuk mencintai Putri Raja. Ia hanya menyimpan perasaan cintanya itu di dalam hati.

Bagaimanapun juga, meski berusaha untuk ditutup-tutupi, Sang Raja dan Permaisuri mengetahui jugajika anak perempuan mereka jatuh cinta pada Punai Anai. Mereka juga mengetahui jika Punai Anai juga mencintai anak perempuan mereka. Raja yang bijaksana itu akhirnya meminta Punai Anai untuk datang menghadapnya dan mengemukakan rencananya, “Apakah engkau menerima seandainya putri tunggalku itu kunikahkan denganmu?”

“Hamba menerimanya dengan segala sembah dan hormat, Baginda,” jawab Punai Anai.

Maka, Punai Anai dinikahkan dengan Putri Raja dengan pesta pernikahan yang sangat besar. Dilangsungkan selama tujuh hari tujuh malam. Punai Anai pun hidup bahagia di istana kerajaan di samping istrinya yang cantik jelita lagi baik budi perangainya itu.

Ketika Sang Raja telah berusia tua, Sang Raja menyerahkan takhtanya kepada Punai Anai. Maka, bertakhtalah Punai Anai selaku raja yang adil dan bijaksana. Segenap rakyat menyambut gembira dan mencintai Punai Anai, karena Punai Anai senantiasa mengupayakan kesejahteraan mereka.

Setelah Punai Anai bertakhta selaku raja, ia sangat rindu dengan keluarganya. Ia pun datang menjenguk kedua orangtua dan juga enam saudara kandungnya. Ia memaafkan kesalahan kedua orangtuanya yang telah membuangnya. Ia mengajak kedua orangtua dan juga enam saudara kandungnya itu untuk tinggal di istana kerajaan bersamanya.

Raja Punai Anai hidup berbahagia. Ia senantiasa mengingatkan segenap rakyatnya untuk tidak memercayai ramalan. Ia kerap memberi contoh pada dirinya sendiri. Menurut Datuk ahli nujum, ia adalah pembawa kesialan dan malapetaka bagi keluarganya. Namun ramalan itu ternyata salah besar, karena dirinya menemukan kebahagiaan yang sangat besar. Sementara keluarganya yang diramal akan mendapatkan kebahagiaan, malah jatuh miskin dan hidup menderita.

“Sekali-kali janganlah kalian memercayai ramalan, karena kebanyakan ramalan itu salah dan sangat menyesatkan!” begitu pesan Raja Punai Anai kepada segenap rakyatnya.

Pesan Moral

Janganlah percaya dengan ramalan karena ramalan itu kebanyakan salah dan menyesatkan. Tukang ramal atau ahli nujum itu tidak mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari karena semua itu hanya Tuhan saia yang mengetahuinya. Janganlah mendahului kehendak Tuhan!

Sumber: dongengceritaanak

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU