Desa Tumaritis yang permai. Hiduplah sebuah keluarga dengan ayah bernama semar dengan tiga anaknya bagong, gareng, dan petruk.
Diantara tiga bersaudara ini si bungsu Petruk dikenal yang paling cerdik.
Sedang dua saudaranya yang lain bagong dan gareng biasa-biasa saja. Suatu hari Semar ayah yang bijaksana ini ingin menikahkan bagong dengan seorang gadis yang paling cantik di desanya.
Niat ini tentu membuat iri gareng dan petruk. Mereka berdua merasa keberatan, sebab mereka berdua pun sama-sama menginginkan gadis itu. Disampaikanlah ke ayah mereka semar. Semarpun menjadi serba salah. Dia sangat menyayangi ketiga anaknya ini. Maka dibuatlah suatu kuis oleh ayah semar, ketiga anaknya ini dipanggil. Semar berkata barangsiapa yang berhasil menjawab kuis ini dengan benar maka dialah yang akan menikahi gadis itu. Pertanyaannya adalah bersediakah gadis itu menikah dengan bagong?
Bagong, Gareng dan Petruk agak aneh dengan pertanyaan kuis ini, tapi demi menghormati sang ayah mereka pun ikut saja. Maka datanglah satu persatu ke rumah gadis itu. Pertama sekali yang datang adalah bagong. Pada gadis itu bagong dengan lugu berkata. "dek, jika nanti ayah dan dua saudaraku gareng dan petruk datang, bilang bahwa engkau bersedia menikah dengan ku ya? " Gadis itu sebenarnya bingung apa maksud dari Bagong, tapi ya sudah demi menghormatinya dia pun nurut saja.
Gareng pun datang, dan tanpa ba-bi-bu langsung bertanya pada gadis itu." Dek benarkah kau bersedia menikah dengan bagong? Gadis itupun menjawab sesuai pesanan Bagong. "benar!" Gareng bagai dihantam petir, tubuhnya langsung lemah tak berdaya. Dia pasrah. Diapun ikhlas merelakan gadis itu menikah dengan Bagong.
Kemudian terakhir Petrukpun datang, tapi anehnya langsung melamar gadis itu. Orangtua si gadis dan gadis itupun menerima lamaran petruk. Petruk sangat senang, dia sudah tahu jawabannya.
Kemudian ketika hari dimana kuis harus berakhir Semar, Bagong, Gareng dan petruk datanglah kerumah gadis itu. Maka oleh Semar dimintailah jawaban masing-masing dari anak-anaknya dengan saksi si gadis, dari Bagong dan gareng didapat jawabannya benar, ditambah gareng dia ikhlaskan gadis itu untuk bagong Tapi petruk bilang tidak benar, dan sudah melamar gadis itu. Kemudian ketika di konfirmasi ke gadis jawaban siapa yang betul? Si gadis menceritakan semuanya. Semar gele-geleng kepala.
Semarpun manggut-manggut. Semarpun akhirnya menyuruh si gadis berpikir ulang mengenai lamaran petruk. Petruk tidak mengindahkan perintah ayahnya, sebab petruk tidak bertanya sesuai perintah. Begitu juga Bagong, dia bermain curang karena menyuruh si gadis menjawab sesuai permintaanya. Hanya gareng yang jujur, bertanya sesuai perintah. Akhirnya Gareng dan gadis itupun menikah.
Sumber: http://jurirakyat.blogspot.com/2014/02/kisah-petruk-gareng-bagong-dan-semar.html?m=1
 
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
 
                     
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
 
                     
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
 
                     
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang
