Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Barat Sumatera Barat
Kisah Malim Deman
- 7 Januari 2015 - direvisi ke 4 oleh Bangindsoft pada 12 November 2021

Kisah Malim Deman merupakan cerita rakyat daerah Sumatera Barat yang memiliki kemiripan cerita dengan kisah Jaka Tarub dari Jawa Tengah maupun Aryo Menak dari Jawa Timur. Alkisah, Malim Deman adalah seorang pemuda yatim yang tinggal bersama ibu dan pamannya. Setiap hari Malim Deman berkerja membantu pamannya, mengerjakan sawah ladang milik ibunya di pinggir hutan.

Bertetangga dengan Malim Deman sekeluarga, tinggallah seorang janda baik hati bernama Mande Rubiah. Kebetulan rumah Mande Rubiah berdekatan dengan sawah milik Ibu Malim Deman. Mereka sudah seperti keluarga. Mande Rubiah biasa membawakan Malim Deman makanan pada saat Malim Deman menjaga tanaman padinya di malam hari.

Di suatu malam, pada saat Malim Deman menjaga sawahnya, ia merasa kehausan. Ia kemudian segera pergi ke rumah Mande Rubiah untuk meminta minum. Saat mendekati rumah Mande Rubiah, Malim Deman mendengar suara banyak perempuan sedang bercanda dari arah belakang rumah Mande Rubiah. Karena merasa penasaran, ia kemudian mengintip belakang rumah Mande Rubiah. Alangkah terkejutnya Malim Deman melihat ada tujuh orang perempuan sedang mandi di kolam. Wajah mereka sangat cantik luar biasa. Tidak jauh dari tempatnya mengintip, Malim melihat ada tujuh buah selendang tergeletak begitu saja. Malim menduga bahwa itu adalah selendang milik tujuh perempuan tersebut. Ia kemudian mengambil sehelai selendang itu kemudian menyembunyikan di balik bajunya.

Menjelang pagi, ketujuh perempuan tersebut segera berkemas dan menggunakan selendang mereka. Seorang perempuan, yang belakangan diketahui bernama Putri Bungsu, nampak mencari-cari selendangnya. Ia meminta bantuan saudari-saudarinya untuk mencarikan selendangnya. Keenam saudarinya kemudian mencari-cari selendang Putri Bungsu. Namun, hingga menjelang pagi, selendang Putri Bungsu tidak juga ditemukan. Akhirnya keenam saudari Putri Bungsu terpaksa pergi terbang ke kahyangan meninggalkan Putri Bungsu seorang diri. Ternyata mereka bertujuh adalah bidadari kahyangan.

Tinggallah Putri Bungsu seorang diri menangis di pinggir kolam karena merasa takut dan sedih. Malim Deman tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mendekati Putri Bungsu. Malim berpura-pura menanyakan kenapa ia menangis. Setelah bercakap-cakap sebentar, Malim Deman kemudian menawarkan Putri Bungsu agar tinggal di rumah Mande Rubiah yang tidak jauh dari kolam tersebut. Putri Bungsu menerima ajakan itu karena merasa tidak memiliki pilihan lain.

Malim Deman kemudian mengajak bidadari itu ke rumah Mande Rubiah. Dengan hati gembira, Mande Rubiah menerima Putri Bungsu dan mengakuinya sebagai anak. Malim Deman kemudian pulang ke rumahnya dan menceritakan kejadian tersebut pada ibunya. Ia kemudian menyerahkan selendang Putri Bungsu pada ibunya dan meminta ibunya untuk menjaganya.

Sejak saat itu Malim Deman menjadi semakin sering berkunjung ke rumah Mande Rubiah. Karena sering bertemu, lambat laun Malim Deman dan Putri Bungsu menjadi saling jatuh hati. Tidak lama kemudian mereka pun menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Sutan Duano.

Putri Bungsu merasa sangat bahagia dengan kehidupannya saat ini. Namun setelah kelahiran putra mereka, Sutan Duano, Malim Deman berubah menjadi seorang pemalas. Ia tidak lagi pernah bekerja di sawah ladang, malah banyak menghabiskan waktunya di meja judi. Kadang berhari-hari ia tidak pulang karena asyik berjudi dan menyabung ayam. Tingkah laku suaminya ini membuat Putri Bungsu menjadi sedih dan sering menangis. Ia rindu dengan saudari-saudarinya di kahyangan.

Pada suatu hari, Putri Bungsu tengah berkunjung ke rumah mertuanya. Secara tidak sengaja ia menemukan selendang miliknya. Putri Bungsu merasa marah dan kesal begitu mengetahui bahwa yang menyembunyikan selendang miliknya ternyata mertuanya sendiri. Ia menduga Malim Deman yang sengaja mengambil selendangnya waktu ia mandi. Putri Bungsu kemudian berpura-pura pada mertuanya bahwa ia akan mencucikan dan kemudian menjemur pakaian milik mertuanya. Pada saat mertuanya lengah, Putri Bungsu segera mengambil selendang miliknya kemudian cepat-cepat pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Putri Bungsu memanggil pengawal Malim Deman yang bernama Bujang Selamat. Putri Bungsu mengatakan bahwa ia sudah mengetahui rahasia Malim Deman selama ini yang mencuri dan menyambunyikan selendang miliknya. Ia juga mengatakan akan pulang ke kahyangan dengan membawa serta anaknya, Sutan Duano. Setelah berpamitan pada Mande Rubiah, Putri Bungsu kemudian terbang ke kahyangan membawa serta Sutan Duano.

Bujang Selamat segera bergegas mencari Malim Deman ke tempat perjudian dan tempat sabung ayam. Setelah bertemu, ia segera menyampaikan perihal Putri Bungsu dan anaknya Sutan Duano.

Mendengar penjelasan Bujang Selamat, bagai disambar petir, Malim Deman merasa terkejut luar biasa. Ia segera berlari pulang ke rumahnya untuk mencegah istrinya pulang ke kahyangan. Namun terlambat, Mande Rubiah mengatakan bahwa istrinya telah terbang ke kahyangan dengan membawa anak mereka Sutan Duano. Malim Deman pun menangis sejadi-jadinya dan merasa menyesal dengan perbuatannya telah bermalas-malasan serta menyia-nyiakan keluarganya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya