Diceritakan Kunti adalah istri pertama Raja Pandu dari kerajaan Kuru. Walaupun Raja Pandu tidak bisa memiliki anak karena dikutuk, dengan memohon kepada dewa, Kunti dapat melahirkan tiga anak dari suaminya tersehut. Mereka adalah Yudistira, Bima, dan Arjuna. Bersama dengan Nakula dan Sadewa, mereka dikenal dengan sebutan Pandawa Lima.
Namun, sebelum menikah dengan Raja Pandu, Kunti sebenarnya telah melahirkan seorang anak ketika ia masih seorang gadis. Anak tersebut lahir dari dewa matahari, Surya, yang datang karena dipanggil oleh Kunti. Anak itu adalah Karna. Karena malu, Kunti menghanyutkan Karna di sungai Aswa, dan kemudian dipungut oleh Adirata, seorang kusir di Hastinapura, kediaman Raja Pandu. Oleh Adirata, Karna dinamakan Basusena dan kemudian dijuluki Radheya (Anak Radha) oleh masyarakat di Hastinapura.
Disebabkan Karna hanyalah anak seorang kusir, ia tidak dapat mengikuti pendidikan yang sama dengan para Pandawa, walaupun keterampilannya setingkat dengan Arjuna. Akhirnya, ia mencari guru sendiri dengan mengatakan bahwa ia berasal dari golongan Brahmana. Namun gurunya mengetahui ia adalah golongan Ksatria, gurunya menyumpahi agar Karna melupakan semua ilmu yang dipelajarinya saat ia melawan musuhnya yang terkuat, dan kemudian menolak untuk mengajari Karna. Dalam perjalanan pulang, Karna menabrak mati seekor sapi milik seorang Brahmana, yang kemudian menyumpahi agar kereta Karna terjebak lumpur saat ia melawan musuhnya yang terkuat.
Ketika para Pandawa menyelesaikan pendidikan mereka, Karna menantang Arjuna, yang merupakan murid terbaik, untuk menunjukkan kesaktiannya, namun ditolak oleh guru Arjuna dengan alasan bahwa Karna tidak segolongan dengan Arjuna. Dretarastra, raja dari Hastinapura dan pengganti raja Pandu, kemudian mengangkat Karna menjadi raja bawahan di daerah Angga atas permintaan Duryodana, anak sulungnya. Kunti yang hadir dalam penobatan tersebut langsung mengenali anak sulungnya saat melihat baju zirah yang ia kenakan.
Karna adalah seorang dermawan yang telah bersumpah bahwa siapa pun yang meminta kepadanya, ia akan mengabulkan. Ketika dewa Indra menyamar dan meminta sedekah berupa baju zirahnya, tanpa ragu ia melepaskan satu persatu baju zirah tersebut dan memberikannya pada Indra. Indra kemudian menganugerahkan pusaka baru yaitu Konta, namun pusaka tersebut hanya dapat dipakai sekali.
Ketika terjadi perang antara Kurawa dan Pandawa, para Pandawa mengirimkan Kresna sebagai seorang duta untuk berbicara pada Karna, memberitahu Karna bahwa ia sebenarnya adalah anak sulung Kunti, dan mengajaknya untuk bergabung dengan Pandawa. Yudistira bahkan berjanji akan merelakan takhtanya untuk Karna jika ia setuju. Karna menolak, ia tidak bisa mengkhianati Duryodana, sahabatnya yang merupakan seorang Kurawa. Kunti kemudian datang untuk membujuknya, dan sekali lagi Karna menolak karena kecewa pada ibu yang malu sampai membuangnya ke sungai, sehingga ia harus bertempur melawan adik-adiknya sendiri. Bagi Karna, saudaranya tetaplah Duryodana dan para Kurawa, dan ibunya tetaplah Radha. Namun ia berjanji untuk tidak membunuh satupun Pandawa, kecuali Arjuna.
Setelah mengalahkan (namun tidak membunuh) Yudistira, Bima, dan Nakula dan Sadewa, ia sampai pada Arjuna. Pada pertempuran tersebut, kereta Karna terperosok dan terjebak di dalam lumpur terkena panah Pasupati. Karna kemudian mengerahkan kesaktiannya, yang sebenarnya dapat mengimbangi Pasupati, namun ia mendadak lupa akan semua ilmu yang telah ia pelajari. Ia pun tidak dapat memakai Konta karena telah dipakai untuk membunuh Gatot Kaca. Akhirnya ia memutuskan untuk menahan pertempuran sementara ia turun dan mendorong keretanya supaya dapat berjalan dengan baik, dan Kresna yang melihatnya sebagai kesempatan kemudian membujuk Arjuna untuk segera menyerang dengan mengingatkan bahwa Karna juga berlaku curang ketika mengeroyok Abimanyu hingga tewas. Arjuna yang tadinya ragu akhirnya melepaskan panahnya dan membunuh Karna seketika.
#OSKMITB2018
Sumber: ibu saya + wikipedia.com
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.