|
|
|
|
![]() |
Kisah Adipati Karna Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM_16818238_Zofia Alisha. |
Diceritakan Kunti adalah istri pertama Raja Pandu dari kerajaan Kuru. Walaupun Raja Pandu tidak bisa memiliki anak karena dikutuk, dengan memohon kepada dewa, Kunti dapat melahirkan tiga anak dari suaminya tersehut. Mereka adalah Yudistira, Bima, dan Arjuna. Bersama dengan Nakula dan Sadewa, mereka dikenal dengan sebutan Pandawa Lima.
Namun, sebelum menikah dengan Raja Pandu, Kunti sebenarnya telah melahirkan seorang anak ketika ia masih seorang gadis. Anak tersebut lahir dari dewa matahari, Surya, yang datang karena dipanggil oleh Kunti. Anak itu adalah Karna. Karena malu, Kunti menghanyutkan Karna di sungai Aswa, dan kemudian dipungut oleh Adirata, seorang kusir di Hastinapura, kediaman Raja Pandu. Oleh Adirata, Karna dinamakan Basusena dan kemudian dijuluki Radheya (Anak Radha) oleh masyarakat di Hastinapura.
Disebabkan Karna hanyalah anak seorang kusir, ia tidak dapat mengikuti pendidikan yang sama dengan para Pandawa, walaupun keterampilannya setingkat dengan Arjuna. Akhirnya, ia mencari guru sendiri dengan mengatakan bahwa ia berasal dari golongan Brahmana. Namun gurunya mengetahui ia adalah golongan Ksatria, gurunya menyumpahi agar Karna melupakan semua ilmu yang dipelajarinya saat ia melawan musuhnya yang terkuat, dan kemudian menolak untuk mengajari Karna. Dalam perjalanan pulang, Karna menabrak mati seekor sapi milik seorang Brahmana, yang kemudian menyumpahi agar kereta Karna terjebak lumpur saat ia melawan musuhnya yang terkuat.
Ketika para Pandawa menyelesaikan pendidikan mereka, Karna menantang Arjuna, yang merupakan murid terbaik, untuk menunjukkan kesaktiannya, namun ditolak oleh guru Arjuna dengan alasan bahwa Karna tidak segolongan dengan Arjuna. Dretarastra, raja dari Hastinapura dan pengganti raja Pandu, kemudian mengangkat Karna menjadi raja bawahan di daerah Angga atas permintaan Duryodana, anak sulungnya. Kunti yang hadir dalam penobatan tersebut langsung mengenali anak sulungnya saat melihat baju zirah yang ia kenakan.
Karna adalah seorang dermawan yang telah bersumpah bahwa siapa pun yang meminta kepadanya, ia akan mengabulkan. Ketika dewa Indra menyamar dan meminta sedekah berupa baju zirahnya, tanpa ragu ia melepaskan satu persatu baju zirah tersebut dan memberikannya pada Indra. Indra kemudian menganugerahkan pusaka baru yaitu Konta, namun pusaka tersebut hanya dapat dipakai sekali.
Ketika terjadi perang antara Kurawa dan Pandawa, para Pandawa mengirimkan Kresna sebagai seorang duta untuk berbicara pada Karna, memberitahu Karna bahwa ia sebenarnya adalah anak sulung Kunti, dan mengajaknya untuk bergabung dengan Pandawa. Yudistira bahkan berjanji akan merelakan takhtanya untuk Karna jika ia setuju. Karna menolak, ia tidak bisa mengkhianati Duryodana, sahabatnya yang merupakan seorang Kurawa. Kunti kemudian datang untuk membujuknya, dan sekali lagi Karna menolak karena kecewa pada ibu yang malu sampai membuangnya ke sungai, sehingga ia harus bertempur melawan adik-adiknya sendiri. Bagi Karna, saudaranya tetaplah Duryodana dan para Kurawa, dan ibunya tetaplah Radha. Namun ia berjanji untuk tidak membunuh satupun Pandawa, kecuali Arjuna.
Setelah mengalahkan (namun tidak membunuh) Yudistira, Bima, dan Nakula dan Sadewa, ia sampai pada Arjuna. Pada pertempuran tersebut, kereta Karna terperosok dan terjebak di dalam lumpur terkena panah Pasupati. Karna kemudian mengerahkan kesaktiannya, yang sebenarnya dapat mengimbangi Pasupati, namun ia mendadak lupa akan semua ilmu yang telah ia pelajari. Ia pun tidak dapat memakai Konta karena telah dipakai untuk membunuh Gatot Kaca. Akhirnya ia memutuskan untuk menahan pertempuran sementara ia turun dan mendorong keretanya supaya dapat berjalan dengan baik, dan Kresna yang melihatnya sebagai kesempatan kemudian membujuk Arjuna untuk segera menyerang dengan mengingatkan bahwa Karna juga berlaku curang ketika mengeroyok Abimanyu hingga tewas. Arjuna yang tadinya ragu akhirnya melepaskan panahnya dan membunuh Karna seketika.
#OSKMITB2018
Sumber: ibu saya + wikipedia.com
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |