×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam

Keumamah - Aceh - Nanggroe Aceh Darussalam

Tanggal 07 Sep 2017 oleh Muthi Ashriyanti Tarya.

Keumamah merupakan masakan yang tak asing lagi di kehidupan masyarakat Aceh. Ya, Keumamah makanan khas Aceh, lahir karena perang, populer hingga saat ini, memang makanan satu ini unik dan penuh heroik. Keumamah atau sering juga disebut dengan “Ungkoet Kayee”  atau terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah “Ikan Kayu”. Bukan berarti berasal dari kayu atau semacamnya, tetapi karena bentuk dan wujudnya yang keras serta menyerupai kayu, namun pada hakekatnya Keumamah ini  berasal dari Ikan jenis Tongkol.

Di dalam sejarah Aceh. keumamah menjadi lauk utama yang berjasa menjadi bekal yang selalu dibawa para pejuang Aceh saat bergerilya di hutan  atau ketika bersembunyi di kurok-kurok (tempat persembunyian di dalam tanah) saat perang melawan penjajah yang dimulai pada tanggal 26 maret 1873. Karena keawetannya dan tahan lamanya lah kenapa kuliner yang satu ini menjadi sangat populer dimasa itu selain tentunya rasanya yang enak. Saat musibah Tsunami 26 Desember 2004 yang menimpa Aceh, Keumamah menjadi makanan lauk favorit para pengungsi korban bencana di titik-titik tenda dan barak pengungsian.

Proses pembuatan yang unik dan melalui tahap-tahap panjangnya tak salah jika membuat kuliner ini menjadi istimewa, melalui proses pengawetan yang biasa dilakukan masyarakat Aceh secara turun-temurun yaitu dimulai dari pembersihan, perebusan dengan menyertakan daun belimbing wuluh, ada juga yang menyertai dengan daun kuda-kuda, mungkin ini untuk membuat ikannya awet lama, kemudian setelah direbus selama 1 s/d 2 jam atau hingga masak ikan kemudian masuk kedalam proses penirisan , lalu pengeringan awal dengan sinar matahari sampai permukaan ikan kering. Tak sampai disini, prosesnya masih berlanjut pada proses pengecilan ukuran, setiap ikan tersebut dipotong menjadi dua bagian, satu bagian ikan tersebut dipotong/dibelah memanjang menjadi 2 bagian lagi, sehingga potongan ikan menjadi 4 bagian, dengan terlebih dahulu memisahkan tulang-tulangnya, biasanya tulang tidak dibuang karena digunakan sebagai penyedap kuah atau masakan tradisional lainnya. Ikan-ikan ini dipotong dengan tujuan mempercepat proses pengeringan. Selanjutnya adalah tahap penirisan dan pengeringan akhir, serta pengasapan selama beberapa minggu diatas langit-langit dapur sampai dagingnya mengeras. Setelah itu daging yang telah mengering tersebut kemudian dibalut dengan tepung tapioka agar tidak mengeluarkan bau dan tetap terjaga keawetannya.

Keumamah masih setengah jadi namun sudah bisa disantap dengan nasi tampa harus dimasak lagi, cukup direndam dengan air panas hingga keumamah-nya empuk dan disuwir-suwir, begitulah yang dilakukan para pejuang aceh tempo dulu pada saat berada di dalam peperangan yang serba terbatas.

Bahan yang digunakan : 

  • 700 gr  potong eungkot suree (ikan tongkol)
  • 30 bh asam sunti (belimbing wuluh yang sudah diawetkan) beli jadi saja di pasar
  • 4 bh daun salam 5 bh cabai merah besar , buang biji, diiris halus terlebih dahulu 
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • 2 bh daun kari
  • 2 sdt kunyit (bubuk)
  • 1 sdt garam
  • 1/4 sdt gula pasir
  • 1.000 ml santan dari 1 buah kelapa
  • 1 btg serai, diambil putihnya, kemudian memarkan terlebih dahulu
  • 1 lbr daun pandan

Bumbu Halus:

  • 5 bh cabai merah besar
  • 5 bh cabai merah keriting
  • 5 bh cabai rawit merah
  • 5 bh asam sunti
  • 4 siung bawang putih
  • 6 btr bawang merah
  • 2 cm jahe
  • 4 sdt ketumbar
  • 2 sdm kelapa parut, disangrai

Cara memasak :

  • Panaskan minyak terlebih dahulu, kemudian tumis seluruh bumbu halus.
  • Tunggu hingga tercium bau harum, setelah itu masukkan ikan tongkol yang telah disuir atau dipotong tipis-tipis tadi, aduk hingga ikan nya tercampur dengan tumisan bumbu halus tadi. 
  • Setelah tercampur rata tambahkan daun salam kedalam nya, jangan lupa masukkan juga daun kari, serai yang telah dimemarkan tadi, asam sunti dan daun pandan. Aduk hingga merata.
  • Setelah itu masukkan santan kedalam nya serta bubuk kunyit, garam daun gula pasir. Masak hingga matang dan mengering. Setelah dirasa cukup keringnya (sesuai selera) jangan lupa taburi irisan cabai merah, aduk hingga rata.
  • Resep Ikan Kayu (eungkot keumamah)  yang lezat pun siap dihidangkan! Lebih nikmat selagi hangat dan bila disajikan dengan nasi putih hangat.

 

http://citizen6.liputan6.com/read/2223569/maksi-ikan-kayu-eungkot-keumamah-khas-aceh

http://www.warnanusantara.com/makanan-khas-aceh/

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...