Nama Latin: Cassia alata L. sin. (Herpetica alata; Senna alata (L.) Roxb.
Famili : Fabaceae
Nama lokal : Ketepeng Cina, Daun kaskado (nama lokal daun kaskado hampir digunakan di seluruh Papua).
Nama lain : Ringworm bush, Roman candle tree (Inggris).
Deskripsi
Berupa semak kecil, ketinggian 2-5 m, cabang horisontal. Daun majemuk menyirip, anak daun berseling, berpasangan 8–12 pasang, bangun anak daun memanjang-oval. Ranting dan tangkai daun merah kecoklatan. Bunga tersusun tandan di ujung batang, daun mahkota bunga berwarna kuning terang sampai kuning keemasan, bagian dalam condong, setengah bulat. Buah berupa polongan (seperti buncis), panjang 15-18 cm. Biji banyak berwarna hitam. Berbunga di musim dingin (Mei-Agustus).
Habitat dan penyebarannya
Tumbuh liar di ekosistem hutan hujan tropis dan habitat yang lembab, di pinggiran rawa-rawa dan di tepi-tepi jalan, kadang-kadang ditanam di pinggiran kebun.Menyebar luas di daerah tropis Papua dari dataran rendah sampai ketinggian kira-kira 1000 m dpl. (di atas permukaan laut)
Penggunaan secara tradisional
Tumbuhan ini dikenal dengan sebutan daun kaskado digunakan secara luas di dataran rendah Papua (Masyarakat Keerom, Jayapura, Sarmi, Nabire, Timika). Digunakan untuk membasmi penyakit kulit terutama penyakit kulit scabies atau kaskado yang disebabkan kutu Sarcoptes scabiei atau penyakit kulit karena jamur Tinea imbricate. Daun kaskado 2 tangkai ditumbuk halus sampai mengeluarkan cairan ditambah sedikit kapur sirih lalu di gosokkan pada daerah penyakit kulit yang disebabkan jamur Tinea imbricata atau kutu Sarcoptes scabiei, Ada yang menggunakan langsung daun kaskado diremas sampai lunak dan berair ditempelkan pada kulit untuk penyakit kulit yang menular atau luka baru. Air rebusan daun, batang dan bunga kuning tumbuhan ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit dermatitis atau penyakit eksim dengan mengkompres atau mencuci penyakit kulit tersebut.
Informasi kandungan senyawa kimia dan aktivitas farmakologi
Chysophanic acid, isochrysophanol, physcion, emodin, aloe emodin, rhein, physcion monoglucoside, rhein methyl ester diacetate, alquinone, alarone, alatonal, kaempferol, luteolin, rhamnetin glycoside, rhein methyl ester diacetate, 4,5-dihydroxy-2-hydroxanthrome, 4,5-dihydroy-1-hydroxyanthrone, physcion monoglucoside, aloe emodin glucoside, beta-sitosterol, stigmasterol, kaempferol, 28-isoavenasterol, luteolin, lectin, santal, astragalin, dalbergin, daucosterol, 2,6-dimethoxybenzoquinone, deoxycoelulatin, alatinone, linoleic acid, oleic acid, palmitic acid, glycerol. Tumbuhan kaskado mempunyai aktifitas farmakologi antifungi, antibakteri, antihistamin antitumor, mempunyai efek sitotoksik, analgesik, antiinflamasi, diuretik, mempercepat penyembuhan luka, antihiperglisemik, antiragi, antispasmodik, insektisida, pencuci perut (purgatif atau laksatif), antiklastogenik.
Sumber: Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja