Ketan Sakmo atau Rantosakmo merupakan makanan khas Jambi yang tersedia hanya pada momen-momen tertentu saja. Ketan Sakmo terdiri atas perpaduan 2 jenis makanan, yaitu ketan dan sakmo. Dalam tradisi upacara adat di Jambi, khususnya dalam adat mengantar belanjo, ketan sakmo merupakan salah satu makanan yang disediakan oleh pihak calon pengantin perempuan ketika menerima hantaran dari pihak pengantin laki-laki.
Ada makna filosofis yang terkandung dalam ketan sakmo berkaitan dengan harapan dari seluruh keluarga terhadap kelangsungan masa depan calon pengantin. Ketan yang sifatnya lengket melambangkan harapan agar rumah tangga yang akan dibangun oleh calon pengantin tetap langgeng karena hati mereka selalu saling melekat. Sakmo yang rasanya legit dan manis melambangkan harapan agar kelak kehidupan rumah tangga calon pengantin bahagia.
Proses pembuatan ketan sakmo memang dapat dikatakan cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Ketan dimasak tersendiri. Bahannya terdiri atas beras ketan yang dicuci bersih, santan, dan dibubuhi sedikit garam. Sedang sakmo terbuat dari telur yang dikocok secukupnya lalu dicampur dengan santan pekat yang sudah dibubuhi perasan air daun pandan dan gula pasir dan dimasak sampai kental. Untuk menyantap makanan ini, caranya adalah dengan mecolekkan ketan pada sakmo sehingga tercipta cita rasa yang merupakan perpaduan antara rasa gurih dan manis.
Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=1837
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang