|
|
|
|
Kesenian Budaya Putih Tanggal 01 Mar 2015 oleh Muhammad Arif Nurrohman17. |
Indonesia sejatinya merupakan salah satu Negara yang kaya dengan beragam kesenian dan kebudayaan. Saat ini, hal tersebut telah menjadi sebuah cerminan dan gambaran akan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. kita dapat menemukan berbagai warisan para leluhur tersebut, dihampir setiap pulau yang terdapat didalamnya.
Mulai dari tari-tarian, upacara-upacara kedaerahan, Kesenian bela diri, serta berbagai kebiasaan-kebiasaan unik lainnya. Hal tersebut telah menjadi sebuah adat istiadat yang melekat pada tiap kegiatan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dinegara yang berjuluk “Untaian Jamrud Khatulistiwa” tersebut.
Saat ini, berbagai jenis kesenian dan kebudayaan tradisional tersebut, menjadi salah satu keunikan serta potensi wisata tersendiri yang dapat dinikmati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Dimana terdapat berbagai jenis acara serta kegiatan kedaerahan diselenggarakan oleh masing-masing provinsi yang digunakan sebagai wadah untuk mempromosikan beragam jenis dari kesenian dan kebudayaan tradisional khas budaya tertentu di Indonesia. Nah, diantara provinsi yang juga menyajikan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan sebagai salah satu objek wisata andalannya adalah Provinsi Banten.
Salah satu provinsi yang terdapat di Pulau Jawa tersebut, menyajikan banyak sekali kegiatan kesenian yang menawarkan pesona tersendiri kepada wisatawa yang berkunjung. Diantaranya yakni, Kesenian bela diri Pencak silat, Atraksi Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, Lojor, Tarian Buaya Putih serta berbagai kesenian lainnya.
Berbagai atraksi kesenian khas masyrakat suku setempat dapat kita saksikan pada waktu serta upacara-upacara tertentu, misalnya dalam rangka menyambut hari ulang tahun provinsi banten yang jatuh pada tanggal 4 oktober. Beraneka jenis kesenian tadisional khas provinsi Banten tersebut, menjadi salah satu objek wisata yang menawarkan pesona lain dan patut untuk kita saksikan keindahan dan keunikannya.
Diantara berbagai kesenian yang terdapat di provinsi ini dan dapat kita nikmati pesonanya adalah, Kesenian Buaya Putih. Kesenian tradisional yang mempertunjukan iring-iringan buaya putih tersebut, pada awalnya berkembang di kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Nah, jangan membayangkan seekor buaya yang menakutkan terlebih dahulu ya? Pasalnya keunikan dari kesenian khas yang awalnya digunakan untuk mengatarkan berbagai jenis hajatan pada acara pernikahan tersebut, adalah sebuah replika seekor buaya dan terbuat dari potongan-potongan bambu.
Padarincang, merupakan sebuah daerah yang terletak sekitar 37 kilometer dari pusat kota Serang, dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang tersedia di kota Serang. Disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk sampai didaerah tersebut sekitar 1 jam lebih. Lokasinya yang dikelilingi oleh hamparan pegunungan, serta areal persawahan yang cukup luas, menjadikan pemandangan serta udara disekitarnya terasa begitu nyaman dan menyegarkan. Nah, didaerah inilah Kesenian Buaya Putih Tersebut mulai tumbuh dan berkembang.
Tidak sedikit masyarakat yang begitu antusias datang dan ingin menyaksikan kesenian tradisional Buaya Putih tersebut. Mulai dari masyarakat setempat, wisatawan lokal, maupun wisatawan asing yang berkunjung ke daerah ini untuk menyaksikan kesenian ini. Pasalnya berbagai keindahan serta pemandangan yang unik dapat kita saksikan pada kegiatan Kesenian Buaya Putih. Diantaranya, kita akan melihat dimana janur-janur kelapa yang dijadikan sebagai hiasan pada replika seekor buaya yang dibuat dengan panjang sekitar delapan sampai sepuluh meter.
Disamping itu, untuk memainkan Kesenian Buaya Putih sendiri, sejatinya dibutuhkan sekitar empat puluh orang lebih guna membawanya berkeliling dengan cara diarak. Biasanya kesenian tersebut dibagi pada beberapa tugas yakni, beberapa orang laki-laki dewasa bertugas untuk memegang umbul-umbul dan berfungsi sebagai pembatas barisan, serta beberapa orang lainnya bertugas untuk memegang spanduk.
Pemandangan yang paling indah dan mempesona dari Kesenian Buaya Putih yakni, terdapat sekitar sepuluh atau lebih penari-penari yang bernama Penari Mojang dan sepasang pengantin yang mengenakan busana khas masyarakat suku Banten dengan corak berwarna warni, ikut berjalan mengikuti iring-iringan Kesenian Buaya Putih tersebut. Sungguh ini akan menjadi sebuah pemandangan yang sangat mempesona dan dapat memanjakan mata wisatawan yang menyaksikan kesenian tersebut. Sementara disisi lain, seseorang juga ditugaskan sebagai penarik penonton, untuk ikut meramaikan kesenian Buaya Putih khas Padarincang tersebut.
Nah, keunikan dari kesenian ini adalah sebuah arak-arakan buaya putih yang dipikul oleh sekitar empat orang penari laki-laki guna dibawa berkeliling dan digerakkan dengan menggunakan sebuah tarian yang menggambarkan seolah-olah buaya tersebut tengah mengamuk. Terdapat pula seseorang yang berperan sebagai seorang pawang yang dijuluki “Ma Ijah”, dan seolah-olah hadir untuk menjinakkan buaya tersebut agar dapat bergerak dan menari sesuai dengan perintahnya. Nah, sangat menarik untuk disaksikan bukan?
Kesenian Buaya Putih sendiri dimainkan dengan iring-iringan pemain musik bernama “Rudat” yang ikut meramaikan kesenian khas masyarakat Banten tersebut. Diantara alat-alat musik tradisional khas tersebut adalah,Gending Paria-ria, Kemplongan, serta Gembrung. Wah, mengabadikan Kesenian Buaya Putih dengan lensa kamera kita, sepertinya dapat menjadi kegiatan yang menawarkan sensasi tersendiri ya?
Untuk dapat menyasikan kegiatan Kesenian Buaya Putih tersebut, sudah tentu dapat kita temukan dan saksikan dengan berkunjung ke daerah Padarincang atau kekota Banten. Namun, mengingat kesenian ini hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu, ada baiknya jika anda bertanya dengan Dinas Budaya dan Pariwisata yang terdapat di Provinsi Banten, untuk sekedar menanyakan kapan waktu dan tempat diselenggarakannya kegiatan kesenian ini.
Jadi, kita dapat mengunjungi objek wisata lainnya, sebelum melihat kesenian tersebut diselenggarakan. Selain itu, kita juga dapat bertanya mengenai berbagai objek kesenian lain yang dapat kita kunjungi selama berwisata dikota Banten.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |