Indonesia sejatinya merupakan salah satu Negara yang kaya dengan beragam kesenian dan kebudayaan. Saat ini, hal tersebut telah menjadi sebuah cerminan dan gambaran akan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. kita dapat menemukan berbagai warisan para leluhur tersebut, dihampir setiap pulau yang terdapat didalamnya.
Mulai dari tari-tarian, upacara-upacara kedaerahan, Kesenian bela diri, serta berbagai kebiasaan-kebiasaan unik lainnya. Hal tersebut telah menjadi sebuah adat istiadat yang melekat pada tiap kegiatan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dinegara yang berjuluk “Untaian Jamrud Khatulistiwa” tersebut.
Saat ini, berbagai jenis kesenian dan kebudayaan tradisional tersebut, menjadi salah satu keunikan serta potensi wisata tersendiri yang dapat dinikmati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Dimana terdapat berbagai jenis acara serta kegiatan kedaerahan diselenggarakan oleh masing-masing provinsi yang digunakan sebagai wadah untuk mempromosikan beragam jenis dari kesenian dan kebudayaan tradisional khas budaya tertentu di Indonesia. Nah, diantara provinsi yang juga menyajikan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan sebagai salah satu objek wisata andalannya adalah Provinsi Banten.
Salah satu provinsi yang terdapat di Pulau Jawa tersebut, menyajikan banyak sekali kegiatan kesenian yang menawarkan pesona tersendiri kepada wisatawa yang berkunjung. Diantaranya yakni, Kesenian bela diri Pencak silat, Atraksi Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, Lojor, Tarian Buaya Putih serta berbagai kesenian lainnya.
Berbagai atraksi kesenian khas masyrakat suku setempat dapat kita saksikan pada waktu serta upacara-upacara tertentu, misalnya dalam rangka menyambut hari ulang tahun provinsi banten yang jatuh pada tanggal 4 oktober. Beraneka jenis kesenian tadisional khas provinsi Banten tersebut, menjadi salah satu objek wisata yang menawarkan pesona lain dan patut untuk kita saksikan keindahan dan keunikannya.
Diantara berbagai kesenian yang terdapat di provinsi ini dan dapat kita nikmati pesonanya adalah, Kesenian Buaya Putih. Kesenian tradisional yang mempertunjukan iring-iringan buaya putih tersebut, pada awalnya berkembang di kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Nah, jangan membayangkan seekor buaya yang menakutkan terlebih dahulu ya? Pasalnya keunikan dari kesenian khas yang awalnya digunakan untuk mengatarkan berbagai jenis hajatan pada acara pernikahan tersebut, adalah sebuah replika seekor buaya dan terbuat dari potongan-potongan bambu.
Padarincang, merupakan sebuah daerah yang terletak sekitar 37 kilometer dari pusat kota Serang, dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang tersedia di kota Serang. Disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk sampai didaerah tersebut sekitar 1 jam lebih. Lokasinya yang dikelilingi oleh hamparan pegunungan, serta areal persawahan yang cukup luas, menjadikan pemandangan serta udara disekitarnya terasa begitu nyaman dan menyegarkan. Nah, didaerah inilah Kesenian Buaya Putih Tersebut mulai tumbuh dan berkembang.
Tidak sedikit masyarakat yang begitu antusias datang dan ingin menyaksikan kesenian tradisional Buaya Putih tersebut. Mulai dari masyarakat setempat, wisatawan lokal, maupun wisatawan asing yang berkunjung ke daerah ini untuk menyaksikan kesenian ini. Pasalnya berbagai keindahan serta pemandangan yang unik dapat kita saksikan pada kegiatan Kesenian Buaya Putih. Diantaranya, kita akan melihat dimana janur-janur kelapa yang dijadikan sebagai hiasan pada replika seekor buaya yang dibuat dengan panjang sekitar delapan sampai sepuluh meter.
Disamping itu, untuk memainkan Kesenian Buaya Putih sendiri, sejatinya dibutuhkan sekitar empat puluh orang lebih guna membawanya berkeliling dengan cara diarak. Biasanya kesenian tersebut dibagi pada beberapa tugas yakni, beberapa orang laki-laki dewasa bertugas untuk memegang umbul-umbul dan berfungsi sebagai pembatas barisan, serta beberapa orang lainnya bertugas untuk memegang spanduk.
Pemandangan yang paling indah dan mempesona dari Kesenian Buaya Putih yakni, terdapat sekitar sepuluh atau lebih penari-penari yang bernama Penari Mojang dan sepasang pengantin yang mengenakan busana khas masyarakat suku Banten dengan corak berwarna warni, ikut berjalan mengikuti iring-iringan Kesenian Buaya Putih tersebut. Sungguh ini akan menjadi sebuah pemandangan yang sangat mempesona dan dapat memanjakan mata wisatawan yang menyaksikan kesenian tersebut. Sementara disisi lain, seseorang juga ditugaskan sebagai penarik penonton, untuk ikut meramaikan kesenian Buaya Putih khas Padarincang tersebut.
Nah, keunikan dari kesenian ini adalah sebuah arak-arakan buaya putih yang dipikul oleh sekitar empat orang penari laki-laki guna dibawa berkeliling dan digerakkan dengan menggunakan sebuah tarian yang menggambarkan seolah-olah buaya tersebut tengah mengamuk. Terdapat pula seseorang yang berperan sebagai seorang pawang yang dijuluki “Ma Ijah”, dan seolah-olah hadir untuk menjinakkan buaya tersebut agar dapat bergerak dan menari sesuai dengan perintahnya. Nah, sangat menarik untuk disaksikan bukan?
Kesenian Buaya Putih sendiri dimainkan dengan iring-iringan pemain musik bernama “Rudat” yang ikut meramaikan kesenian khas masyarakat Banten tersebut. Diantara alat-alat musik tradisional khas tersebut adalah,Gending Paria-ria, Kemplongan, serta Gembrung. Wah, mengabadikan Kesenian Buaya Putih dengan lensa kamera kita, sepertinya dapat menjadi kegiatan yang menawarkan sensasi tersendiri ya?
Untuk dapat menyasikan kegiatan Kesenian Buaya Putih tersebut, sudah tentu dapat kita temukan dan saksikan dengan berkunjung ke daerah Padarincang atau kekota Banten. Namun, mengingat kesenian ini hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu, ada baiknya jika anda bertanya dengan Dinas Budaya dan Pariwisata yang terdapat di Provinsi Banten, untuk sekedar menanyakan kapan waktu dan tempat diselenggarakannya kegiatan kesenian ini.
Jadi, kita dapat mengunjungi objek wisata lainnya, sebelum melihat kesenian tersebut diselenggarakan. Selain itu, kita juga dapat bertanya mengenai berbagai objek kesenian lain yang dapat kita kunjungi selama berwisata dikota Banten.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...