|
|
|
|
Kesenian Bajidoran Budaya Sunda Tanggal 17 Aug 2018 oleh Oskm18_16018328_rayhan . |
Antusiasme Bajidoran di Kabupaten Subang masih tinggi. Di era modern ini banyak bermunculan kesenian baru atau pengaruh ke budayaan luar di lingkungan masyarakat Jawa Barat. Hanya ada sedikit masyarakat yang masih mempertahankan kesenian tradisional peninggalan nenek moyangnya. Bajidoran adalah kesenian Sunda yang sudah ada sejak dulu dan sangat populer di Kabupaten Subang meskipun bajidoran identic dengan beberapa hal negative namu antusiasme masyarakat terhadap kesenian tradisional ini ternyata masih sangat kuat terbukti dari sebuah sebuah hajatan perkawinan di Desa Wantilan Kec. Ciepundeuy kab. Subang yang menggelar Jaipongan yang di hadiri oleh bajidor kahot yang di kenal dengan eksistensi di zamannya sampai sekarang. Biasanya Jaipong di gelar jika ada hajat perkawinan, khitanan atau karyaan anak laki-laki.
Adapun yang memprakarsai jaipongan itu sendiri adalah pemangku hajat adalah orang yeng memfasilitasi tempat dan di gelarnya acara jaipong, sinden atau ronggeng adalah wanita yang berprofesi sebagai penari jaipong dan merupakan daya tarik dalam sebuah panggung jaipongan, dan bajidor yaitu para penikmat kesenian jaipongan yang sangat fanatic dengan kesenian jaipong. Beberapa bajidor yang telah terkenal namanya salah seperti Bambang Sutaya, Komeng, Apih Itas Panasaran terdiri dari berbagai kalangan dan profesi mulai dari pejabat daerah ataupun profesi yang lain. Dengan senang hati mereka menunjukan kebolehan mereka dalam hal ngabajidor selain karna hobinya akan kesenian japiong ngabajidor adalah suatu bentuk eksistensi dan status sosial di lingkungan masyarakat mereka karena sinden akan dengan senang hati terus memanggil nama bajidor untuk nyawer (memberikan beberapa uang ribuan rupiah kepada sinden).
Bajidor juga sangat lihai menari jaipong dengan di iringi oleh music gamelan, mereka akan saling mempertontonkan kelihaian mereka dalam menari jaipong yang secara spontan mereka tarikan di bawah panggung atau sekedar menyawer agar namanya terus di panggil oleh sinden. Biasanya dalam sebuah acara bajidoran terdapat sebuah selendang yang di siapkan oleh droup jaipongan yang secara gentian dipakai oleh para bajidor ketika menari atau sebagai ajakan kepada bajidor lain untuk menari. Sementara para sinden duduk manis di atas panggung dengan satu atau dua orang yang yang ngawih. Sementara yang lain nya bergantian menari dan menerima uang saweran. Selain harus pandai menari sinden juga harus piawai dalam ngawih (menyanyikan lagu jaipongan) yang di minta oleh para bajidor.
Sinden atau ronggeng yang terdiri dari berbagai usia mulai dari remaja sampai wanita paruh baya yang masih menekuni profesinya. Ayu (13) salah satu penari jaipong yang masih duduk di bangku SMP mengaku harus tetap sekolah besok harinya setelah nabeuh (istilah pementasan jaipongan) yang biasanya berakir sampai jam 03.00 jika banyak bajidor langganan datang "Selain hobby menari jaipong saya juga bisa membantu biaya sekolah saya sendiri" menurut penari yang tergabung dalam salah satu group Jaipongan terkenal di Kabupaten Subang Wawan Ember dari Pabuaran. Biasanya penari jaipong mendapatkan honor sekitar Rp 100.000,- permanggung, adapun uang saweran akan di serahkan kepada pimpinan group yang akan di bagi rata kepa sinden dan nayaga (pemusik gamelan)
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |