Kerupuk sebagai pelengkap makanan utama sudah sangat akrab bagi semua keluarga di Indonesia. Tidak lengkap rasanya bila makan tanpa ditemani kerupuk. Semua lapisan masyarakat mampu membeli kerupuk karena memang kerupuk yang beredar di pasaran harga, jenis, serta rasanya sangat bervariasi. Kita tinggal menyesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Jarang diantara kita yang berfikir untuk membuat kerupuk sediri di rumah karena memang supplai kerupuk di masyarakat tidak pernah berkurang. Namun adakalanya saat kita tinggal dan menetap di luar Indonesia, kita pasti akan mulai berfikir untuk beusaha membuat kerupuk yang sesuai dengan selera kita.
Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya juga relatif terjangkau. Secara umum kerupuk adalah bahan kering yang berupa lempengan tipis yang terbuat dari bahan baku seperti ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang. Akan tetapi saat ini begitu banyak kerupuk yang menggunakan bahan-bahan pangawet yang tidak diizinkan atau membahayakan konsumen, seperti penggunaan boraks. Padahal untuk pembuatan semua jenis kerupuk sama sekali tidak memerlukan bahan pengawet dalam pembuatannya.
Bahan Baku Kerupuk Udang Khas Cirebon
1. Tepung tapioka/pati ubi : 2 ½ kg
2. Tepung terigu : 2 ½ kg
3. Udang yang sudah dibuang kepala
dan kulitnya : 1 kg
4. Garam dapur : 2 ons
5. Air bersih : 10 liter
6. Bawang putih : ½ ons
7. Moto/vetsin : ½ ons
8. Bleng : 1 ons
9. Ketumbar : 1 ons
Alat- alat pembuatan kerupuk udang
Untuk membuat adonan kerupuk udang tidaklah terlalu sulit dan alat-alat yang dibutuhkan juga tidak terlalu rumit. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah udang sebagai bahan utama dan bahan-bahan tambahannya seperti tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih dan juga garam.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan dalam jumlah kecil tidak terlalu banyak dan dapat menggunakan alat dapur sederhana seperti baskom, tampah, cobek dan juga loyang. Semua alat tersebut dapat kita beli di pasar atau toko terdekat. Sedangkan untuk produksi dalam skala besar biasa menggunakan alat penghancur udang/ikan, alat pelembut bahan-bahan, pencetak, alat pengukus ukuran besar, mesin pemotong dan juga oven.
Untuk skala kecil
1. Panci
2. Pisau
3. Pengaduk
4. Kompor
5. Nampan atau Wadah Pengering
Proses Pembuatan Kerupuk Udang Khas Cirebon
1. Garam dapur dan bawang putih dihaluskan dengan jalan ditumbuk yang halus.
2. Udang yang sudah dibuang kepala dan kulitnya dicuci yang bersih terus ditumbuk bersama dengan tumbukan bawang putih dan garam tadi sampai halus betul.
3. Ramuan b diatas, moto/vetsin dan bleng dijadikan satu kemudian dicampur dengan air 10 liter sampai semuanya benar – benar larut.
4. Tepung tapioka/pati ubi dan tepung terigu dijadikan satu kemudian dicampur dengan larutan c. Caranya adonan tersebut diaduk – aduk dengan tangan sambil diremas – remas terus tentunya tangan harus bersih ya. barangkali ada tepung tapioka/pati ubi atau tepung terigu yang belum hancur.
5. Adonan tersebut dimasukkan kedalam kantong plastik yang tebal ( plastik ukuran ¼ kg ) kemudian diikat yang kuat dengan karet, kalau sudah terkumpul banyak terus direbus dengan air mendidih kurang lebih 1½ jam. Sesudah matang kita tiriskan dan kupas plastiknya (ket: misalnya kita mengupasnya sore, paginya sudah dapat diiris – iris. Atau kalau mengupasnya pagi, bahan kerupuk yang sudah matang tadi kita jemur sebentar kurang lebih ½ hari menjemurnya dan dibolak – balik supaya tidak berair ( keset ).
6. Kemudian yang terakhir kita iris – iris tipis dengan pisau yang tipis dan tajam lalu dijemur samapi benar – benar kering. Kalau akan diperdagangkan masukkan kedalam plastik dipasangi label menurut selera atau kebutuhan.
7. Bisa juga langsung digoreng dan siap disajikan.
Kerupuk udang yang dikerjakan diatas tadi adalah termasuk yang paling enak ( nomor 1 ) Kalau ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar kita membuat kualitas krupuk yang diperdagangkannya yaitu yang berkualitas nomor 2 dengan resep seperti diatas hanya tidak usah ditambah dengan udang karena tanpa memakai udangpun rasanya sudah enak karena bawang putih dan moto/vetsinnya juga sudah membuat kerupuk terasa sedap dan gurih.
Tips Meningkatkan Nilai Tambah Kerupuk
Agar krupuk udang lebih awet dan tahan lama bisa ditambahkan sedikit bahan pengawet kimia berupa Natrium Benzoat dengan perbandingan 0.05 ~ 0.01 per berat bahan. Kemudian untuk pewarnaan bisa ditambahkan dengan perbandingan ¼ sdt pewarna. Tips jangan menggoreng krupuk dengan minyak yang sudah digunakan 3 kali menggoreng. Karena akan menyebabkan krupuk cepat tengik.
Untuk memberi nilai tambah, kerupuk udang tidak hanya di jual dalam keadaan setengah pakai saja, tetapi juga dalam keadaan siap makan atau sudah digoreng. Karena bila di jual dalam keadaan matang dirasa bisa jauh lebih menguntungkan.Tetapi yang harus diperhatikan bila menjual kerupuk udang dalam keadaan siap makan adalah penggunaan minyak goreng yang dipakai, karena bila minyak goreng telah digunakan lebih dari tiga kali justru akan memberi kerupuk udang yang dihasilkan mudah cepat tengik. Hal ini dikarenakan minyak goreng yang dipakai sudah rusak, sehingga pengulangan penggunaan minyak goreng sebaiknya dibatasi.
Sumber: http://achmadtaufik92.blogspot.com/2012/06/kerupuk-udang-khas-cirebon.html
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...