“Kalau kamu ke Manokwari, kamu harus coba keripik sukunnya….beda banget, Om juga nggak tahu apa yang bikin beda..”
Kata-kata inilah yang terucap dari Om Ginting, seorang tentara yang bertugas di Papua dan memberikan informasi kepada kami tentang makanan-makanan khas Manokwari. Akibat promosi singkat tersebut, kami jadi semakin penasaran dengan keripik Sukun ini. Keripik Sukun biasa mungkin sudah sering kami nikmati di kota tempat kami berasal di Pulau Jawa, namun menurut Om Ginting, Keripik Sukun Manokwari memiliki citarasa yang berbeda. Akhirnya, kami memutuskan untuk menelusuri keberadaan makanan ini di ibukota Propinsi Papua Barat, Manokwari.
Sesampainya di kota Manokwari yang tidak terlalu besar ini, kami tidak langsung menuju hotel. Hal pertama yang kami lakukan adalah makan siang dan kemudian mencari keberadaan keripik Sukun ini. Beberapa toko yang menjual makanan keripik kami datangi, namun sayang sekali mereka mengatakan bahwa Sukun panen sekitar bulan September dan Oktober, sedangkan bulan Mei bukanlah musim berbuah Sukun. Tetapi kami tidak menyerah begitu saja, kami terus mencari dan akhirnya menemukan sebuah toko makanan yang masih mempunyai persediaan keripik Sukun untuk dijual. Kami pun mendapatkan keripik Sukun incaran kami.
Sebenarnya tampilan keripik Sukun khas Manokwari ini tidak ada bedanya dengan keripik Sukun pada umumnya. Kami berpendapat seperti itu hingga kami mencicipi sendiri keripik yang dipromosikan Om Ginting ini. Gigitan pertama pada keripik ini begitu berkesan renyah. Rasa gurih yang bercampur manis asli Sukun pun terasa sangat nikmat di lidah. Kami pun memutuskan untuk meneruskan uji coba ini hingga gigitan berikutnya. Ternyata, pendapat Om Ginting tidak salah, keripik ini memang begitu nikmat dan lezat.
Cara Pembuatan:
Untuk membuat keripik ini memang tidak terlalu sulit. Seperti halnya keripik pada umumnya, sukun yang akan dibuat keripik diiris tipis terlebih dahulu, kemudian diberi bumbu penyedap berupa rempah-rempah. Lalu, sukun yang telah diiris dimasukan ke dalam penggorengan berisi minyak panas dan digoreng hingga kering. Terakhir, keripik yang sudah jadi ditiriskan dan dikemas dalam plastik-plastik kemasan untuk siap dipasarkan.
Sebenarnya, keripik ini tidak beda dengan keripik sukun biasa. Namun, seperti pendapat Om Ginting, yang membedakan adalah bahan baku buah Sukun yang memang mempunyai citarasa berbeda dengan sukun wilayah lain. Buah Sukun khas Manokwari memang memiliki rasa yang lebih legit dibandingkan Sukun lain. Buah yang tidak terlalu besar namun wangi dan tidak hancur saat diolah. Inilah yang membedakan Sukun Manokwari dengan sukun dari daerah lainnya.
Walaupun Keripik Sukun dapat ditemui di daerah Indonesia secara umum, namun Keripik Sukun khas Manokwari mempunyai kekhususan tersendiri. Hal ini membuat keripik ini pun banyak dikenal hingga ke seluruh Indonesia, bahkan menurut Om Ginting, beberapa sanak keluarganya secara khusus sering memesan keripik ini untuk dikirim ke Pulau Jawa. Harga per bungkusnya memang bervariasi, antara 50.000 rupiah hingga 70.000 rupiah tergantung ukuran kemasan yang diinginkan. Selain ciri khas buah Sukun yang beraroma kuat, variasi keripik Sukun ini pun layak untuk diangkat dan dilestarikan sebagai kuliner asli Indonesia.
Sumber : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/citarasa-berbeda-keripik-sukun-manokwari
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...