
Hai, para pembaca yang budiman! #ea.. Di post berkategori makanan ini, mimin, si arek suroboyo asli, mau mengenalkan pembaca sekalian pada salah satu bahan makanan yang populer di Surabaya dan sekitarnya. Mari kita sambut, Kerang Batik. yaaay.. *tepuk tangan sendiri*. Iya, kerang batik namanya, emang manusia doang yang batikan? Kerang juga ada yang pake batik kali, secara kerang ini kerang yang Indonesia banget. Jadi, yang masi malu-malu atau ogah pakai batik, malu sama kerang oi!
Nah, kerang ini juga memiliki nama Latin, yaitu Paratapes undulatus atau Paphia undulata. Selain di daerah pesisir negara Thailand dan Vietnam, kerang batik juga hidup di pesisir pantai-pantai Surabaya dan Sidoarjo, serta Gresik. Kalau dari pengalaman mimin berburu makanan di Pulau Jawa dan melalui informan-informan mimin di daerah Indonesia lainnya, kerang batik memang sulit ditemukan di luar Jawa Timur. Kerang berukuran lebih kurang 6cm ini memiliki cagkang berbentuk lonjong, biasanya berwarna kuning dengan garis-garis berwarna coklat tua membentuk motif batik di permukaannya yang halus dan cenderung licin. Daging kerangnya sendiri berwarna putih saat mentah dan akan berubah menjadi jingga setelah dimasak. Ada banyak cara untuk mengolah kerang batik ini, salah satunya yaitu ditumis dengan jahe, cabe, dan bawang putih. hehehe..ini makanan favorit mimin di rumah, jadi homesick ih :( . Seperti kerang-kerang lainnya, kerang batik bertekstur agak kenyal dan sedikit lebih empuk di bagian perutnya. Kerang batik yang bagus (baca: gendut-gendut) biasanya mudah didapat saat musim hujan dan angin kencang. Nah, untuk harga, kerang batik ini bisa diperoleh dengan harga mulai dari Rp 20.000,- , tergantung di mana anda membelinya.
Sebagai info tambahan, motif batik pada cangkang Paphia undulata ini disebabkan oleh adanya lapisan periostrakum pada sisi luar cangkangnya. Nah, sekian pengenalan kerang batik dari mimin, semoga kerang batik yang rajin pakai batik ini dapat terus hidup dan beranak-cucu di Indonesia ya!
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang