Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Kerajinan Tangan Jawa Barat Tasikmalaya
Kelom Geulis khas Tasikmalaya
- 24 Februari 2015
Selain Nasi Tutug Oncom, produk tradisional dan bersejarah lainnya yang berasal dari Tasikmalaya adalah kerajinan tangan. Banyak kerajinan tangan tradisional yang dibuat oleh masyarakat Tasikmalaya dari dulu hingga kini, seperti anyaman bambu, anyaman mendong, payung geulis, tikar dan Kelom Geulis.
 
Produk kerajinan tersebut harus bersaing ketat dengan berbagai produk modern. Misalnya saja Kelom Geulis yang sekarang terus dikembangkan, baik dari segi desain maupun kualitasnya tanpa menghilangkan ciri khasnya sehingga dapat bersaing dengan sandal-sandal modern.
 
Apa itu kelom geulis?
Kata kelom menurut sebagian masyarakat berasal dari bahasa Belanda yaitu kelompen yang berarti sandal kayu. Sedangkan istilah Kelom Geulis berasal dari bahasa Sunda yang berarti sandal kayu cantik. Kelom Geulis biasanya dipakai pada acara tertentu atau resmi.
 
Keunikan bentuk Kelom Geulis yang hingga kini tetap terjaga ciri khasnya sudah dikenal dunia sejak dulu. Bahkan telah menjadi alas kaki legendaris juga sebagai saksi sejarah Indonesia.
 
Menurut situs wisata sejarah, aleut.wordpress.com sebuah peristiwa unik terjadi pada peringatan 10 tahun Kemerdekaan Indonesia di Kedutan Besar RI di London. Peristiwa unik tersebut yaitu terpampangnya gambar tumit Suharmi Sentanu (Putri Soepomo, Duta Besar RI di Inggris kala itu) yang tengah mengenakan Kelom Geulis di halaman muka harian “Evening Standard” tanggal 17/8/1955 yang terbit di London. Rupanya bentuk Kelom Geulis ini begitu menarik perhatian para wartawan Inggris.
 
Kelom Geulis Khas Tasikmalaya
Kelom Geulis sendiri dibuat dari bahan dasar kayu mahoni atau albasia yang diproses sedemikian rupa, dikeringkan dengan cukup lama, didesain dan dibentuk. Semua proses tersebut 90% dilakukan secara manual menggunakan tangan (hand made) dengan keahlian khusus disertai cita rasa seni tinggi. 
 
Selanjutnya supaya tampak menarik, kelom diberikan hiasan. Hiasan Kelom Geulis umumnya adalah hiasan ukiran dengan motif bunga. Namun sekarang ini, pembuatan Kelom Geulis mulai berkembang, diantaranya dengan penggunaan teknik air brush dalam membuat hiasannya.  Sedangkan bahan dasar untuk talinya menggunakan bahan kain yang diproses secara bordir komputer.
 
Kelom Geulis banyak diproduksi sebagai Home Industri. Sentra produksi kerajinan Kelom Geulis di Tasikmalaya terdapat di Desa Setiamulya, Mulyasari, Kersanegara, Sukahurip, Sumelap, Linggajaya Mangkubumi dan Gobras.
 
Kelom Geulis Khas Tasikmalaya
Dengan adanya media internet sekarang ini, pemasaran Kelom Geulis bisa mencapai wilayah Asia Tenggara, Korea, Jepang, Afrika, Panama, Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa. Kita pun tak perlu lagi datang ke Tasikmalaya jika ingin membelinya, cukup dengan mengakses toko online yang menampilkan sekaligus menjual Kelom Geulis.  
 
Nah, bagi sahabat yang ingin mengetahui berbagai bentuk dan model Kelom Geulis Khas Tasikmalaya, silahkan kunjungi Handicraft Tasikmalaya sebagai salah satutoko online Kelom Geulis
 
Semoga keberadaan Kelom Geulis bisa terus dikenal dan bertahan dengan ciri khasnya yang unik di tengah dunia mode yang semakin berkembang.

-Dadan Darmawan @ duniainfodantips's blog

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline