×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Nilai & Pandangan Hidup

Kayepak

Tanggal 24 Sep 2014 oleh Oase .

Para antropologi memiliki konsep pria berwibawa atau big man untuk menamakan para pemimpin politik tradisional di daerah-daerah kebudayaan Oseania, khususnya di Melanesia. Sebenarnya konsep ini berasal dari terjemahan bebas terhadap istilah-istilah lokal yang digunakan oleh penduduk setempat untuk menamakan orang-orang penting di kalangannya sendiri.

Selama abad ke-19 dan sampai pertengahan abad ke-20, para peneliti di daerah kepulauan Melanesia selalu menggunakan konsep chief yang kita kenal sebagai penghulu atau kepala suku, untuk menamakan para pemimpin masyarakat yang mereka deskripsikan. Konsep chief itu kemudian tidak digunakan lagi oleh karena makna yang terkandung di dalam konsep tersebut tidak lagi tercermin dalam sistem kepemimpinan suku masyarakat di Melanesia. Dan dalam artikel ini kita bahas tentang big man.

Ciri utama dari sistem big man atau pria berwibawa ini ialah kedudukan pemimpin diperoleh melalui pencapaian. Sumber kekuasaan dari tipe politik ini terletak pada kemampuan individual yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk nyata seperti keberhasilan mengalokasi dan mendistribusikan kekayaan, kepandaian berdiplomasi dan berpidato, keberanian memimpin perang, memiliki fisik tubuh yang berukuran besar dan tegap dibandingkan dengan anggota-anggota lain di dalam masyarakatnya, dan memiliki sifat murah hati.

Ciri kedua dari sistem politik ini adalah pelaksanaan kekuasaan di jalankan oleh hanya satu orang saja, yaitu pemimpin tunggal, autonomous. Contoh masyarakat pendukung ini adalah orang Dani, orang Asmat, orang Me, orang Meybrat dan orang Muyu.

Pada masyarakat Suku Muyu, kita akan mendapati penamaan kayepak yang merujuk pada big man, seperti pembahasan di atas. Istilah Kayepak juga menunjuk orang kaya, orang yang memiliki banyak barang berharga, mempunyai beberapa istri dan banyak anak, dapat sering menyajikan babi, mampu melunasi utang tanpa mundur, dapat membantu orang yang karena suatu hal mengalami krisis keuangan misalnya dalam hubungan dengan tukon atau pembayaran utang dan kalau perlu dapat menyewa orang lain untuk melakukan balas dendam baginya.

Kayepak juga berarti orang yang telah menjalani inisiasi penuh dalam kehidupannya. Ia mengetahui tata cara rahasia babi keramat; ia mengetahui segala sesuatu tentang peraturan-peraturan tabu; ia tahu bagaimana memanfaatkan kekuatan supernatural dalam berburu dan menangkap ikan, dalam bercocok tanam, dalam mengumpulkan uang kulit kerang. Dengan satu kata, ia adalah pakar utama tentang kekuatan supernatural, aspek religius dari kebudayaan.

Kayepak jika dilihat dari sifatnya adalah orang yang mempunyai kepandaian mengatur atau mengurus orang banyak dalam berbagai masalan terutama orang sederhana yang mengalami kesusahan, wataknya sejak kecil dibentuk sedemikian rupa, suka memaafkan, suka memberi kelebihan barangnya kepada orang lain yang tidak punya, dan tahu semua aturan adat.

Kriteria paling sederhana untuk bisa menemukan seseorang yang memiliki syarat menjadi kayepak bisa dilihat dari kesuksesan seseorang tuan rumah dalam menggelar Pesta Babi. Serta dari tingkat intensitas orang tersebut untuk menjadi tuan rumah dari pesta paling khas yang dimilki masyarakat Suku Maya.

Karena dalam upacara Pesta Babi terdapat tiga fungsi penting yang akan mendorong seseorang untuk menjadi kayepak. Pertama, pesta babi adalah arena persaingan untuk menunjukkan kehebatan seseorang. Kedua, merupakan tempat menjalin bermacam-macam hubungan sosial (kerabat, dan pertemanan), serta transaksi perdagangan. Ketiga, pesta babi berfungsi sebagai upacara pemakaman kedua dan oleh karena itu merupakan media untuk melakukan hubungan baik dengan dunia roh nenek moyang.

Mengingat berbagai fungsi penting dari pesta babi, menyebabkan individu-individu yang berambisi untuk menjadi pemimpin harus membuktikan kemampuan kepemimpinannya melalui penyelenggaraan pesta babi dalam kebudayaan Suku Muyu.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1077/kayepak-pemimpin-berwibawa-suku-muyu#photo[gallery]/0/

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...