Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Arsitektur Gorontalo Kabupaten Bone Bolango
Kantor Gubernur dan DPRD Gorontalo

Kantor Gubernur dan DPRD Gorontalo, selain berfungsi sebagai wadah berpolitik masyarakat Gorontalo, juga berfungsi sebagai objek wisata alam bagi masyarakat pada umumnya. Bahkan, dua kantor ini sudah menjadi ikon pariwisata Gorontalo yang mengedepankan pesona alam berupa perbukitan dan juga gaya arsitektur unik yang dapat mengalokasikan masyarakat urban Kota Gorontalo dalam mengatasi kepenatan kota sehari-hari. Dimulai dari aksesibilitas tinggi, yang mana dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Kabupaten Bone Bolango dan 20 menit dari Kota Gorontalo, tempat ini juga menawarkan amenitas yang dibilang cukup baik mulai dari fasilitas berupa rumah makan dan tempat bercengkrama yang terletak menghadap ke arah kaki Bukit Botu, sehingga para wisatawan dapat menikmati pemandangan panoramik Kota Gorontalo sembari bercengkrama bersama dan menikmati hari.

Kantor gubernur dan DPRD ini terletak di Jalan Sapta Marga, Botu, Kabupaten Bone Bolango, atau biasa dikenal oleh penduduk sekitar dengan sebutan "Puncak Botu" yang secara harfiah diambil dari lokasinya yang bertepatan di atas puncak Bukit Botu, yakni salahsatu puncak bukit dari serangkaian pegunungan patahan di Gorontalo yang terkenal dengan deposit bahan tambang berupa batukapur dan sebagainya. Dikarenakan letaknya yang berada di puncak bukit, kantor gubernur dan DPRD ini mudah terlihat oleh para masyarakat Gorontalo pada umumnya, dan seringkali menyuguhkan atraksi berupa lampu-lampu hias yang dapat dilihat saat petang sampai dengan malam hari dari kejauhan.

Kedua bangunan ini dirintis pembangunanya pada masa Gubernur Fadel Muhammad pada periode 2001-2007, dan sampai sekarang masih menjadi ikon pemerintahan sekaligus wisata di Provinsi Gorontalo. Selain menekankan kepada pesona alam sekitar, elemen wisata ini juga menawarkan keindahan arsitektural dengan gaya eropa.

Dari atas Puncak Botu ini, para wisatawan dimanjakan dengan panorama Kota Gorontalo dan sekitarnya, dimulai dari pemandangan Danau Limboto yang juga merupakan salahsatu ikon wisata Gorontalo, sampai suasana pedesaan di wilayah Kabupaten Bone Bolango dan sekitarnya. Tak luput juga, para wisatawan dapat pula melihat hiruk pikuk Kota Gorontalo dari puncak tersebut dan berswafoto sembari menikmati amenitas yang ditawarkan di daerah tersebut.

Selain budaya yang sudah mengakar dalam masyarakat Gorontalo, kedua bangunan ini juga menyimpan fenomena geologis yang jarang ditemukan pada kantor gubernur maupun DPRD lainya di Indonesia. Jadi, kedua bangunan ini terletak pada satu kesatuan sistem patahan di Gorontalo, yang dimana patahan tersebut menghasilkan kenampakan alam berupa pegunungan patahan, yang memanjang dari muara Sungai Bone ke arah barat laut sampai dengan Kwandang, Gorontalo Utara. Alhasil, kedua bangunan ini memiliki kerawanan yang tinggi dan terancam oleh beragam aktivitas tektonisme, yang dapat membahayakan para aparatur pemerintah Gorontalo dan juga para wisatawan apabila tidak dimitigasi dengan baik dan benar. Sebagai contoh, pada tiang-tiang penyangga Kantor Gubernur Gorontalo, dapat ditemukan retakan/celah selebar 5 cm yang memisahkan antara tiang penyangga dan lantainya, dan juga dapat ditemukan beragam retakan di sekitar kedua bangunan tersebut, walaupun retakan-retakan tersebut masih terbilang kecil.

Para pembaca yang terhormat dapat mengunjungi website resmi pemerintah gubernur gorontalo melalui https://www.gorontaloprov.go.id melihat secara umum profil Gorontalo dan juga program kerja Pemerintah Gorontalo secara real-time.

#oskmitb2018

 

Referensi:

http://pesonawisataindonesia.com/pesona-wisata-gorontalo-kantor-gorontalo/ (diakses 6 Agustus 2018 pukul 23.06 wib)

http://radargorontalo.com/puncak-botu-bisa-amblas/ (diakses 6 Agustus 2018 pukul 23.07 wib)

https://yenzay90.blogspot.com/2012/03/gorontalo-dalam-lensa.html (diakses 6 Agustus 2018 pukul 23.08 wib)

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline