|
|
|
|
Kantor Gubernur dan DPRD Gorontalo Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM2018_16318024_Muhammad Haydar Irfan. |
Kantor Gubernur dan DPRD Gorontalo, selain berfungsi sebagai wadah berpolitik masyarakat Gorontalo, juga berfungsi sebagai objek wisata alam bagi masyarakat pada umumnya. Bahkan, dua kantor ini sudah menjadi ikon pariwisata Gorontalo yang mengedepankan pesona alam berupa perbukitan dan juga gaya arsitektur unik yang dapat mengalokasikan masyarakat urban Kota Gorontalo dalam mengatasi kepenatan kota sehari-hari. Dimulai dari aksesibilitas tinggi, yang mana dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Kabupaten Bone Bolango dan 20 menit dari Kota Gorontalo, tempat ini juga menawarkan amenitas yang dibilang cukup baik mulai dari fasilitas berupa rumah makan dan tempat bercengkrama yang terletak menghadap ke arah kaki Bukit Botu, sehingga para wisatawan dapat menikmati pemandangan panoramik Kota Gorontalo sembari bercengkrama bersama dan menikmati hari.
Kantor gubernur dan DPRD ini terletak di Jalan Sapta Marga, Botu, Kabupaten Bone Bolango, atau biasa dikenal oleh penduduk sekitar dengan sebutan "Puncak Botu" yang secara harfiah diambil dari lokasinya yang bertepatan di atas puncak Bukit Botu, yakni salahsatu puncak bukit dari serangkaian pegunungan patahan di Gorontalo yang terkenal dengan deposit bahan tambang berupa batukapur dan sebagainya. Dikarenakan letaknya yang berada di puncak bukit, kantor gubernur dan DPRD ini mudah terlihat oleh para masyarakat Gorontalo pada umumnya, dan seringkali menyuguhkan atraksi berupa lampu-lampu hias yang dapat dilihat saat petang sampai dengan malam hari dari kejauhan.
Kedua bangunan ini dirintis pembangunanya pada masa Gubernur Fadel Muhammad pada periode 2001-2007, dan sampai sekarang masih menjadi ikon pemerintahan sekaligus wisata di Provinsi Gorontalo. Selain menekankan kepada pesona alam sekitar, elemen wisata ini juga menawarkan keindahan arsitektural dengan gaya eropa.
Dari atas Puncak Botu ini, para wisatawan dimanjakan dengan panorama Kota Gorontalo dan sekitarnya, dimulai dari pemandangan Danau Limboto yang juga merupakan salahsatu ikon wisata Gorontalo, sampai suasana pedesaan di wilayah Kabupaten Bone Bolango dan sekitarnya. Tak luput juga, para wisatawan dapat pula melihat hiruk pikuk Kota Gorontalo dari puncak tersebut dan berswafoto sembari menikmati amenitas yang ditawarkan di daerah tersebut.
Selain budaya yang sudah mengakar dalam masyarakat Gorontalo, kedua bangunan ini juga menyimpan fenomena geologis yang jarang ditemukan pada kantor gubernur maupun DPRD lainya di Indonesia. Jadi, kedua bangunan ini terletak pada satu kesatuan sistem patahan di Gorontalo, yang dimana patahan tersebut menghasilkan kenampakan alam berupa pegunungan patahan, yang memanjang dari muara Sungai Bone ke arah barat laut sampai dengan Kwandang, Gorontalo Utara. Alhasil, kedua bangunan ini memiliki kerawanan yang tinggi dan terancam oleh beragam aktivitas tektonisme, yang dapat membahayakan para aparatur pemerintah Gorontalo dan juga para wisatawan apabila tidak dimitigasi dengan baik dan benar. Sebagai contoh, pada tiang-tiang penyangga Kantor Gubernur Gorontalo, dapat ditemukan retakan/celah selebar 5 cm yang memisahkan antara tiang penyangga dan lantainya, dan juga dapat ditemukan beragam retakan di sekitar kedua bangunan tersebut, walaupun retakan-retakan tersebut masih terbilang kecil.
Para pembaca yang terhormat dapat mengunjungi website resmi pemerintah gubernur gorontalo melalui https://www.gorontaloprov.go.id melihat secara umum profil Gorontalo dan juga program kerja Pemerintah Gorontalo secara real-time.
#oskmitb2018
Referensi:
http://pesonawisataindonesia.com/pesona-wisata-gorontalo-kantor-gorontalo/ (diakses 6 Agustus 2018 pukul 23.06 wib)
http://radargorontalo.com/puncak-botu-bisa-amblas/ (diakses 6 Agustus 2018 pukul 23.07 wib)
https://yenzay90.blogspot.com/2012/03/gorontalo-dalam-lensa.html (diakses 6 Agustus 2018 pukul 23.08 wib)
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |