Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sulawesi Barat Mamuju
Kalumpang
- 17 Februari 2018
 
Kalumpang Makanan Khas Mamuju Sul-Bar
 

Bukan hal baru bahwa tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya bahkan kuliner khasnya sendiri, kesemuanya lahir atas berkat kreatifitas masyarakat kita dulu yang menempati tanah air, bahkan kini keberadaan kuliner-kuliner tersebut telah dikreasikan untuk mengikuti perubahan selera masyarakat tetapi tetap tidak mengubah ciri khas dari kuliner-kuliner tadi.
 
 
 
Kemudian ada yang bertanya mengenai kuliner khas Mamuju? Bagaimana dengan kulinernya? Sabar, saya akan paparkan yang saya tahu disini. Satu kebangganan makanan Khas Mamuju yaitu Kalumpang, makanan pokok masyarakat Mamuju yang unik dan menarik. dimana salah satu keunikannya adalah kalumpang ini namanya sama dengan daerah di Sul-Bar ini sendiri. Desa Kalumpang.
 
 
Klumpang Singkong
 
 
 Kalumpang Sagu
 
 
 
Kalau ada yang Mengatakan ko' kalumpang ini mirip dengan jepa maskan khas Mandar? Maka jawabnya adalah..Ya memang mirip kalau bisa dibilang bagaikan nangka dibelah dua.. wah...wahh. Sebenarnya Yang bedain hanyalah namanya saja.

Kalumpang inipun banyak jenis bahan makanan pembuatannya ada yang dari Sagu, Singkong, dan Ubi.

Sedangkan untuk hasil kreasi makanan ini ada kalumpang yang isi gula merah, ada juga yang isi  ikan, diantaranya ikan seribu. Sebenarnya masih banyak lagi jenisnya, yang pasti kalumpang ini bisa dikreasikan sesuai selera.. Tapi.. kali ini saya cuman akan membahas tentang kalumpang dari sagu dulu..

Sagu... umumnya orang akan berfikir wah apa emang bisa dimakan tuh? "jawabnya" Ya.. bisa kalau sagunya udah diolah, proses pengolahannya pun dilakukan sedemikian rupa hingga sagunya menjadi agak lembut seperti gandum yang mengeras, kalau istilah masyarakat Mamuju sih biasa disebut letto'.
 
Sagu yang diolah
 
Kalumpang (Letto) Kemasan
 
Jenis makanan ini tergolong.. jenis makanan yang serba bisa.. Kenapa bisa.... jawabnya adalah bisa dicampur dengan apa saja termasuk bau dipiapi istilah mandar dan ikan tuing-tuing atau ikan terbang
 
Bau di Piapi
 
Ikan Terbang (Bau Tuing-tuing)
 
Mmm..... Kalau masalah rasa setiap orang yang makan dijamin ketagihan.. Apalagi bila dimakan diwaktu siang hari.. maknyos grr... Uniknya sebagian masyarakat Mamuju malah makan ditempat2 wisata tertentu misalnya di kali mamuju dan Pantai lombang-Lombang..g' ada kalumpang g' rame...
 
Adapun untuk membuatnya ya ga semudah dengan kelihatannya.. nih berikut cara buatnya...
 
Bahan-Bahan membuat Kalumpang dari Sagu
  • Siapkan Sagu yang sudah di tumbuk..  Kalau sagu banyak ko’ dijual dipasaran kalau istilahnya orang mamuju bilang Letto’..
  • Siapkan sebuah baskong.. yah ukurannya terserah banyaknya yang dibuat kalau bisa yang ukuran tengah aja ngga’ besar g kecil sedang-sedang saja. Kaya lagunya Vety Vera yang sedang-sedang saja.. hehehe
  Lanjut...
  • Air
  • Kemudian siapkan sebuah kain yang halus lebih bagus kalau seperti  kain jilbab para ibu’.. Buat para ibu’ Lumayan tuh habis ibu pake’ kepasar pake’ lagi nanti masak kalumpang..hahaa
  • Tali juga nih buat ngikat mata.. eh salah deh mana bisa ngelihat kalau ngikat mata... ntar jadinya makanan ala sibuta deh..heheh
  • Kelapa yang sudah di parut. (terserah kelapa apa yang penting jangan kepala)..hehehe

Cara Membuatnya :
  • Pertama air dimasukkan kedalam baskong setelah air sudah ada kain tadi di pasang diatas baskong jangan lupa diikat dengan tali hingga kainnya terikat kencang..
  • Kemudian ambillah  sagu tuangkan keatas baskong tadi..
  • Kemudian sagu yang dituangkan diatas kain tadi di sapu2 hingga sagu yang tadi diatas kain masuk kedalam air... 
  • Setelah semua sagu sudah menyatu kedalam air barulah airnya tadi dibuang dan yang diambil hanyalah sagunya.. Oh yah kalau ada yang bilang yah airnya jadi mubassir dong.. Oh tidak airnya tadi bisa juga digunakan untuk membuat kerupuk.. katanya.. n tar klw udh nanya sm orang tua-tua mamuju pasti  abang jelasin.. Maklum klw saya sendiri g bisa buat tuh bisanya makan ajah..hehe

Lanjut Langkah terakhir nih..
  • Sagu yang tadi sudah dipisahin sama airnya kemudian di campur dengan kelapa parut dan taburkan kedalam alat masak khusus, yaitu alat masak yang terbuat dari tanah liat menyerupai piring atau mangkuk yang lebar.

 

Bisa dibeli di:

Pulau Karampuang, Sulawesi Barat
Pasangkayu, Mamuju, Sulawesi Barat

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline