Kakawihan berasal dari kata kawih yang artinya lagu. Untuk kakawihan sendiri memiliki arti yang lebih luas dari kata kawih. Kakawihan memiliki arti yaitu lagu-lagu yang biasa digunakan dalam permainan anak-anak di daerah Sunda. Selain itu, kakawihan juga biasa dianggap sebagai puisi rakyat(sajak rakyat) oleh masyarakat di daerah Sunda. Kakawihan sendiri dibagi dalam tiga kategori yaitu sajak untuk mengasuh anak-anak, sajak untuk mengiri permainan, dan sajak untuk menentukan seseorang menjadi "apa" atau biasa disebut sebagai sajak tuduhan.
Sesuai dengan judulnya, dalam tulisan ini akan lebih menjelaskan mengenai salah satu kakawihan yang berjudul "Tat Tit Tut". Tat Tit Tut adalah salah kategori kakawihan yang dipergunakan untuk menentukan siapa diantara sekelompok anak-anak yang telah mengeluarkan kentut yang bau tanpa suara.
"Tat Tit Tut, daun sampeu
Saha nu hitut eta nu ngambeu
Dibawa ka saung butut
Ari balik pak burusut"
Lirik ini dinyanyikan oleh seorang anak sambil menunjukan jari telunjuknya kearah sekelompok anak yang sedang berkumpul di suatu ruangan. Setiap anak mendapat satu suku kata dari lirik tersebut. Contoh, orang pertama mendapatkan suku kata Tat, orang kedua mendapatkan suku kata Tit dan orang ketiga mendapatkan suku kata Tut, dan seterusnya. Penunjukan ini dilakukan searah dengan jarum jam. Orang yang jadi atau orang yang dianggap kentut ialah orang yang mendapat giliran suku kata terakhir dari lirik diatas dimana suku kata Ut dari kata burusut.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang