×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pakaian Tradisional

Elemen Budaya

Pakaian Tradisional

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Bulukumba

Kain Tenun Khas Kajang

Tanggal 10 Apr 2015 oleh Sobatbudayamakassar .

 

Kain Tenun Kajang Ammatoa

Suku Kajang adalah salah satu suku yang tinggal di pedalaman Makassar, Sulawesi Selatan. Secara turun temurun, mereka tinggal di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Bagi mereka, daerah itu dianggap sebagai tanah warisan leluhur dan mereka menyebutnya, Tana Toa.Tanah Toa adalah desa di kecamatan KajangKabupaten BulukumbaSulawesi Selatan, Indonesia. Desa ini dihuni oleh suku Kajang. Secara administratif Desa Tana Toa adalah satu dari sembilan belas desa yang ada dalam lokasi kecamatan Kajang, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Desa Tana Toa adalah desa tempat komunitas masyarakat adat Kajang yang masih erat dalam menjaga dan melindungi peradaban mereka sampai yang sampai hari ini masih di pertahankan.Secara keseluruhan Luas lokasi desa Tana Toa ini yaitu 331,17 ha, baik yang terhitung lokasi Kajang dalam ataupun Kajang luar. Serta dari 331,17 ha tersebut, kurang lebih 90 ha dipakai untuk area pertanian. Tanaman yang dibudidayakan diatas area seluas itu cukup bermacam, salah satunya padi, jagung, coklat, kopi, dan sebagainya.

Suku kajang memilik ciri khas dimana mereka dalam kehidupan kesehariannya berpakaian serba hitam dan tidak menggunakan warna lain. Hitam itu merupakan warna adat yang kental dan akan kesakralan dan bila kita mau memasuki kawasan Adat Amma Toa maka kita harus mengikuti ketentuan yang adat dimana kita harus berpakaian serba hitam dan melepas alas kaki. Warna hitam mempunyai makna sebagai bentuk persamaan dalam segala hal,termasuk kesamaan  dalam kesederhanaan. Warna hitam menunjukkan kekuatan,kesamaan derajat bagi setiap orang didepan sang pencipta. Kain-kain yang digunakan adalah hasil tenunan kaum wanita Suku Kajang sendiri, benang di tenun dengan menggunakan alat tenun tradisional bukan dengan mesin . Tidak ada ritual khusus Untuk membuat kain tenun khas suku kajang , Dimana proses pembuatan kain tenun khas suku kajang itu harus dibuat dengan wanita kajang karena adat dari suku kajang itu setiap wanita suku kajang itu harus mengetahui cara bertenun karena salah satu persyaratan dari aturan adat yang dari dulu sampai sekarang dan masih dipertahankan oleh orang suku kajang dimana wanita suku kajang itu harus tahu bagaimana cara menenun kain khas kajang dan wanita kajang itu mulai belajar cara menenun dimulai dari umur 13 tahun. Menurut sumber yang didapat dari wanita suku kajang proses pembuatan kain itu dimulai dari pembelian Benang Putih di pasar tradisional yang biasaa disebut pasar butung(Benang putih itu merupakan hasil dari proses pengolahan kapas dari suku kajang yang diolah oleh pihak luar sehingga menjadi benang). Benang yang digunakan dalam satu kali tenun yaitu lima gulung besar benang. Sebelum menenun benng katun yang berwarna putih terlebih dahulu diberi pewarnaan alami dengan bahan baku sejenis dengan daun kelor namanya tarum/daun nila/indigo yang dicampur dengan air panas, proses perendaman itu dilakukan selama semalam dan keesokan harinya benang itu peras kemudian benang dikeringkan setelah benang kering barulah dipake untuk menenun. Menurut narasumber waktu pengerjaan kain tenun itu tergantung dari kondisi si penenun apabila dia rutin setiap hari menenun maka kain tenunnya biasa selesai dalam waktu satu minggu, dan apablia si penenun melakukannya diselang waktu luangnya maka kain tenun itu biasa selesai dalam jangka waktu yang lama biasa sampai satu bulan lamanya.

Alat tenun suku kajang ( Pattannungang) yang terbuat dari kayu hasil dari hutan kawasan kajang. Alat pembuatan kain tenun itu biasaanya dibuat oleh orang tua(Ayah) wanita kajang atau suaminya., inilah daftar nama bagian yang terdapat pada alat tenun suku kajang

  1. Tanrang ajeng
  2. Pappakang
  3. Panggepe
  4. Balira/Baliro digunakan untuk menyentak benang
  5. Tumpa
  6. Pappasolongang adalah tempat penyimpangan alat kecil untuk menenun semacam benang dsb
  7. Pakkarakang
  8. Kara
  9. Palili
  10. Taropong merupakan tempat pengulungan benang yang dipake dalam menenun
  11. Bu’rung
  12. Suru
  13. Book-boko
  14. Sisiri
  15. Pari

Kelebihan dari kain tenun suku kajang pada saat pencucian pertama kainnya tidak luntur dan pencucian hanya menggunakan air murni tanpa sabun/detergen. Motif kain suku kajang mengambarkan pelajaran hidup, berdampingan dengan alam dan merupakan wujud dari kesederhanaan bagi suku kajang. Masyarakat kajang masih mempertahankan motif kuno warisan leluhur yakni motif ratu puteh,ratu gahu dan ratu ejah. Motif ini hadir berupa garis geometris halus yang membelah sarung tenung secara vertical. Benang berwarna biru itu menjadi penghias kain tenun yang jarak antara benang biru dan benang hitam mengikuti pola dari nenek moyang terdahulu. Harga perkain tenunya berkisar 800 ribu rupiah. ( Sri Sumarni )

kain kajang

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...