×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Jenis Kain Tapis Lampung

Elemen Budaya

Pakaian Tradisional

Provinsi

Lampung

Asal Daerah

Lampung Pubian Telu Suku

Kain Tapis Lampung Jung Sarat

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM_16118044_Fathiya Khairiya.

KAIN TAPIS LAMPUNG JUNG SARAT

 

Budaya provinsi Lampung tidak dapat dipisahkan dari kecantikan dan keindahan kain tapisnya. Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam.Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Cara pembuatannya yang unik yakni sistem sulam membuat kain tapis ini menjadi sangat berharga dikalangan masyarakat Lampung. Penggunaan kain tapis ini ditujukan bagi kaum wanita yang mana pada zaman dahulu kain tapis digunakan diberbagai acara adat. Kain tapis juga sebagai bentuk penghormatan kepada acara adat tersebut, disamping fungsi lain yakni menunjukkan status atau derajat sosial wanita tersebut di dalam masyarakat.

 

Salah satu daerah Lampung yang memiliki histori yang sangat terkenial ialah daerah Lampung Pubian Telu Suku. Pubian memiliki kain tapis khasnya yakni Kain Tapis Jung Sarat. Tapis ini digunakan oleh pengantin wanita pada upacara perkawinan adat. Selain itu, Tapis Jung Sarat pun biasa dipakai oleh kelompok isteri kerabat yang lebih tua jika mereka menghadiri upacara penerimaan gelar Lampung, bahkan tapis ini juga biasa dipakai oleh para penari adat yang disebut muli cangget atau penari wanita. Pembuatan Tapis Jung Sarat berbahan dasar benang katun dan benang emas. Benang katun adalah benang yang berasal dari bahan kapas dan digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan kain tapis, sedangkan benang emas dipakai untuk membuat ragam hias pada tapis dengan sistem sulam. Dalam menggambar motif Lampung, para pembuat tapis menggunakan bahan-bahan alami untuk mendapatkan warna-warna asli. Biasanya digunakan kulit kayu salam dan kulit kayu rambutan untuk mendapatkan pewarna hitam. Selain itu kulit kayu mahoni atau kalit kayu durian untuk pewarna coklat, buah deduku atau daun talom untuk pewarna biru, kunyit dan kapur sirih untuk pewarna kuning.

 

Hasil dari proses sulaman ini akan menghasilkan sebuah tapis yang cukup berat, sehingga anak-anak kecil masih dilarang untuk memakai tapis-tapis jenis ini karena dalam proses pemakaiannya kain tapis harus dililit disekitar pinggang. Wanita-wanita Lampung yang bergelar adat cukup tinggi sudah terbiasa memakai kain tapis ini dengan menopang massa kain tapis yang cukup berat. Begitu sakral dan tinggi derajat Tapis Jung Sarat ini membuat pemiliknya harus merawat tapis ini dengan sebaik-baiknya. Tapis Jung Sarat memiliki wadah atau kotak tempat penyimpanannya agar terawat dan terjaga kecantikan dan keindahan benang-benang emasnya. Hingga kini, Tapis Jung Sarat masih terus dilestarikan dan dipakai oleh pengantin dan wanita Lampung dalam acara perkawinan adat maupun acara-acara adat lainnya.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...