Hanifah Hasnamuthia Ramadhani
16118077 / SITH-S
#OSKMITB2018
KAIN TENUN KHAS DAERAH (ACEH)
Tenun adalah hasil kerajinan yang berupa (bahan) kain yang dibuat dari benang (kapas sutra dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melintang pada lungsin. (Menurut KBBI)
Di negeri Indonesia yang kaya akan budaya dan bermacam ragam adat ternyata memiliki kerajinan tenun yang tidak hanya berasal dari satu daerah. Hampir di seluruh penjuru pulau Indonesia memiliki kain tenun khas dari daerahnya masing-masing. Dari daerah masing-masing tersebut, kain tenun memiliki nama yang berbeda di setiap daerahnya. Sekarang kita akan melihat terlebih dahulu aneka kain songket dari macam daerah.
Sebut saja di Jambi, Palembang di pulau Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara seperti Batak menyebut kain tenunnya dengan sebutan Ulos, di Sumatera Barat seperti Minangkabau kain tenun songket ternamanya adalah Pandai Sikek dan Silungkang, Riau menyebutnya sebagai Tenun Siak atau lebih dikenal sebagai Songket Siak, di Lampung yang menyebutnya sebagai Tapis.
Serta dari pulau Jawa misalnya di Jawa Barat tenun yang terkenal adalah Tenun Garut dan Tenun Sukabumi, di Banten yang ternama adalah tenun Baduy, di Jawa Tengah di daerah Jepara terdapat Tenun Ikat Torso, di Solo dan Yogyakarta menyebutnya sebagai Lurik, di Jawa Timur dikenal dengan Tenun Tuban, di pulau Kalimantan di daerah Kalimantan Timur menyebutnya sebagai Tenun Doyo, Kalimantan Selatan menyebutnya dengan Tenun Pagan, serta di Kalimantan Baratmenyebutnya sebagai Songket Sambas, di pulau Sulawesi diantaranya di Sulawesi Selatan yang menyebutnya sebagai Tenun Toraja dan Tenun Sengkang, di Sulawesi Tenggara disebut sebagai Tenun Buton, di Sulawesi Barat terkenal dengan nama Tenun Mandar, di Sulawesi Tengah menyebutnya sebagai Tenun Donggala yang terdiri dari Tenun Bomba dan Tenun Subi, di Nusa Tenggara, di Maluku khususnya di Maluku Tenggara Barat tenun yang ternama adalah Tenun Ikat Tanimbar serta di pulau Dewata Bali terdapat Tenun Ikat Endek dan Tenun Gringsing yang dimana setiap pulau tersebut ada daerah yang banyak menghasilkan kerajinan kain tenun dengan motif dan corak yang berbeda-beda. Maka sekarang kita akan membahas kain tenun khas Aceh.
Terkenal dengan kain tenun songketnya yang gemerlap, warna, corak, dan berkilau emas. Ada makna filosofis mendalam di balik tenun yang sudah berusia tua dan turun temurun ini. Tenun berkembang di Aceh Besar, Selatan, Pidie, dan Aceh Barat. Motifnya yang terkenal yakni Bungong yang memuat petikan ayat suci Al Quran untuk penutup kepala atau selendang. Lainnya, motif bunga delima.
Untuk kain songket Aceh masih dibuat dengan cara di tenun secara langsung (manual) hingga untuk menyelesaikan satu kain songket ini butuh berbulan-bulan lamanya. Pembuatannya masih menggunakan benang rayon sebagai bahan dasarnya serta benang berwarna perak dan emas untuk motifnya. Macam-macam motif kain songket khas Aceh ini diantaranya pucuk rebung, pintu Aceh, dan motif cakradonya. Warna merah, kuning, dan hijau adalah warna yang mendominasi kain ini. Warna-warna ini memiliki makna tersendiri yaitu kain warna merah yang diperuntukkan untuk kaum bangsawan, kain warna kuning yang digunakan untuk para raja, dan kain warna hijau untuk kaum ulama.
Kain songket tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya pakaian untuk upacara adat, hiasan dinding, hiasan meja, serta cinderamata khas daerah.
Karena susah dan lamanya pembuatan kain songket ini, maka tidak heran jika harganya pun tidaklah murah. Apalagi kain songket yang bahannya terbuat dari bahan sutra, tentu harganya pun lebih mahal, namun dengan kualitas yang sangat memuaskan.
Maka dari itu, cintailah produk-produk dalam negeri serta banggalah memiliki jutaan kerajinan beragam yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini. Banggalah bahwa kita adalah anak bangsa Indonesia! Merdeka!
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.