Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur
Kahi Dema
- 13 November 2018

Kahi Dema adalah anak perempuan tunggal yang manja. Segala kehendaknya pasti dituruti oleh orang tuanya, Ama dan Ina Kahi Dema. Pada suatu pagi sesudah bangun dari tidurnya, Kahi Dema pun menangis tak henti-hentinya. Segala bujukan dan pertanyaan orang tuanya dijawab hanya dengan gelengan kepala. Kedua orang tua yang bingung itu menduga-duga keinginan anaknya, dan mencoba menghentikan tangisnya dengan menyembelih seekor kambing, kemudian babi, lalu kerbau, dan kuda.  Tetapi semuanya tidak berhasil. Setelah dibujuk-bujuk ayahnya, Kahi Dema pun menyampaikan hasratnya yang terpendam, yaitu bahwa ia ingin dibuatkan sebuah perahu. Ama Kahi Dema segera membuatkan anaknya sebuah perahu. Perahu yang telah siap itu ditariknya ke laut, lalu berperahulah ayah dan anak mengarungi laut. Sesampainya di tengah laut Kahi Dema melihat dua buah batu sakti yang sedang berenang. Ditangkapnya batu-batu itu dan dinaikkannya ke perahu untuk dibawa ke rumah. Batu-batu itu disimpan di halaman rumah, atau ‘Pa Daru Pangutu Ammu.’ Pada suatu hari Kahi Dema ingin bepergian ke Roi Liru atau langit, mencari hiburan. Ia berkemas-kemas, menyimpan berpuluh-puluh lembar kain sarung yang disebut Einga Highi ke dalam ‘Bola Bara’ lalu berangkat bersama kedua batu yang diambilnya dari laut. Kahi Dema berkata, F dalam bahasa Sabu “Ki Wowadu umu ama ya au, Tobbo roi, Tobbo Liru Abe ya la Liru,” artinya, Kalau engkau adalah batu milik Bapakku Penguasa langit dan bumi, engkau akan membawaku ke langit. Maka sampailah Kahi Dema di Roi Liru. Ia berjalan sesuka hatinya di sebuah taman yang indah terpelihara, penuh pohon buahbuahan, sirih, pinang serta bunga-bungaan. Taman indah itu adalah milik seorang putra raja bernama Delo Jarru. Setelah Kahi Dema memetik buah-buahan yang disukainya, iapun bersembunyi di atas sebatang pohon, di tepi sumur tempat Delo Jarru menimba air untuk tanamannya. Delo Jarru yang melihat tanaman kesayangannya telah rusak, menjadi marah dan menggerutu, ”Akan kupenggal kepalanya kalau ku
temui dia di sini.” Ia lalu menimba air sungai untuk menyiram tanamannya. Sedang ia menunduk Kahi Dema yang berada di atas pohon itu membuang ludah sirihnya, dan tepat mengenai kepala Delo Jarru. Namun, raja muda yang sedang kesal itu mengira burung-burung nakal yang sedang membuang kotoran di kepalanya.


Kejadian itu diulangi dan kali ini ludah sirih jatuh tepat mengenai batang hidungnya. Delo Jarru lalu menengadah kearah dahan di atas kepalanya, dan dilihatnya seorang gadis rupawan sedang mengamatinya. Delo Jarru tertegun, dan merasa tertarik pada gadis itu. Segera ia ketahui bahwa gadis itulah yang telah merusak tanaman kesayangannya. Semua kemarahannya segera hilang. Mereka memadu cinta di kebun yang indah itu, dan Delo Jarru tidak pernah kembali ke rumahnya. Danga Manuare, istri Delo Jarru yang menanti di rumah menjadi gelisah dan curiga, lalu disuruhnya pelayannya Na Tudi Buki supaya menyusul Delo Jarru ke kebun, melihat apa yang terjadi. Delo Jarru berpesan kepada pelayan itu bahwa ia tidak kembali karena telah mencintai Kahi Dema, seorang gadis manis dari bumi. Istri Delo Jarru yang telah maklum akan hal suaminya ingin memberi ujian kepada Kahi Dema, yaitu bahwa Kahi Dema harus mengerjakan segumpal kapas menjadi 4 helai kain dan 4 lembar selimut dalam waktu sehari semalam. Dua kali ujian yang sama dapat dijalani Kahi Dema dengan berhasil. Melihat kemampuan Kahi Dema, Danga Manuare mengusulkan sebuah pertandingan dengan syarat yang lebih berat, yaitu dengan menghitung jumlah Bolla Ai dan Bolla Higgi milik masing-masing. Yang mempunyai lebih banyak akan berhak atas diri Delo Jarru. Dengan bantuan batu-batu sakti, Kahi Dema berhasil mengumpulkan lebih banyak Bolla Ai dan Bolla Higgi. Danga Manuare yang belum puas menerima kekalahannya menawarkan pertandingan terakhir yang disebut Poe dai Mala, yaitu bertanding mengeluarkan emas dari perut. Kahi Dema dengan bantuan dari batu sakti dapat mengeluarkan
banyak emas murni dari perutnya, sedangkan Danga Manuare tidak dapat mengeluarkan emas selain Lai Ladu. Maka menanglah Kahi Dema, dan iapun berhak menjadi istri Delo Jarru. Kahi Dema adalah perlambang umat manusia yang hidup didunia ini, Kahi Dema menjalani kehidupan didunia ini sebagai suatu pengembaraan atau suatu pelayaran yang penuh tantangan dan pencobaan.

Karena itu Kahi Dema rindu pergi dan diam di Roi Liru atau sorga. Tetapi untuk terus hidup menetap di Roi Liru, ia harus tabah menghadapi berbagai ujian yang cukup berat. Tapi pada akhirnya ia berhasil. 

 

Sumber:

https://pakjappy.files.wordpress.com/2008/11/kahi-dema.pdf

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline