|
|
|
|
Kacapi Manunggal: Persiapan dan Contoh Pelaksanaannya Tanggal 13 Aug 2018 oleh OSKM18_16018038_Mochamad Rafly Adirasyahputra. |
KACAPI MANUNGGAL: PERSIAPAN DAN PELAKSANAANNYA
Narasumber: Bapak Holid H.R. – Seniman Karawitan Sunda
Berpengalaman tampil di TVRI Jawa Barat bersama Mang Koko
Kacapi Manunggal adalah salah satu bagian dari seni Karawitan Sunda. Permainan Kacapi Manunggal bisa dikelompokkan sebagai jenis karawitan musik ataupun karawitan instrumental. Sesuai namanya, pertunjukkan Kacapi Manunggal dimainkan secara tunggal atau hanya satu orang saja. Cara memainkan ini berbeda dengan permainan kecapi di daerah lain yang memerlukan lebih dari satu orang.
Menurut narasumber, dasar dari memainkan kecapi secara tunggal ini adalah dengan mengerti dan memahami empat jenis tangga nada atau disebut sebagai laras dalam Bahasa Sunda. Setiap jenis tangga nada tersebut memiliki warna suara yang menciptakan suasana musik yang berbeda. Keempat jenis laras tersebut adalah pélog, saléndro, madénda, dan – yang khas dan hanya ada dalam budaya Sunda – degung. Keempat jenis tangga nada tersebut hanya terdiri dari 5 nada setiap oktafnya atau disebut juga pentatonis, yaitu da-mi-na-ti-la.
Dalam persiapan penampilan panggung dimana Kacapi Manunggal dikombinasikan dengan nyanyian/tembang, maka perlu sinkronisasi antara jenis nada yang akan dinyanyikan dengan jenis tangga nada yang dimainkan dengan kecapi. Jika terjadi kesalahan, maka suasana lagu akan berubah dan penampilan akan menjadi kacau.
Menurut Bapak Holid, hanya untuk mengubah jenis tangga nada pada kecapi saja memerlukan waktu persiapan dengan prosedur yang tidak mudah. “Cara untuk mengubah jenis tangga nada dari satu ke yang lainnya tidak mudah. Kita harus mengubah aturan kunci kecapi dengan memutarnya, dan itu tidak sembarangan. Perlu keahlian khusus untuk melakukan pekerjaan yang bersifat teknikal ini. MIsalnya, untuk mengubah jenis tangga nada dari pélog ke saléndro, 9 dari 20 kunci senar kecapi ini harus diubah.” ucap beliau.
Sama halnya dengan mengatur kunci gitar, diperlukan alat kalibrasi yang dapat menjadi patokan. Bagi seseorang yang ahli, nyanyian sudah cukup sebagai patokan. Namun, suling lebih dianjurkan karena alat musik ini dapat memainkan berbagai jenis tangga nada.
Beliau mengakui bahwa untuk bisa memainkan kecapi secara tunggal dengan baik, tidak serta-merta bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Beliau ingat pesan dari salah seorang teman beliau saat tampil bersama di TVRI Jawa Barat, Mang Koko, yang merupakan seorang maestro sekaligus pembaharu karawitan yang telah diakui pemerintah RI. “Kata Mang Koko, memainkan alat musik seperti ini bukan hanya dilakukan seminggu sekali atau hanya satu hari terus sudah. Namun, perlu dimainkan setiap hari agar terampil. Tidak perlu lama-lama, cukup 5 menit setiap hari tetapi konsisten.”
Dalam wawancara ini, Bapak Holid mendemonstrasikan permainan Kacapi Manunggal dengan memainkan sekaligus menyanyikan sebuah lagu Sunda berjudul Bedug jeung Layung. “Lagu ini menjelaskan tentang bagaimana sekumpulan anak yang sebaiknya langsung melaksanakan Shalat Maghrib jika terdengar azan disertai lembayung di ufuk Barat.” demikian penjelasan beliau tentang lagu ini. Berikut adalah lirik lagu ini beserta terjemahannya.
BEDUG JEUNG LAYUNG (Ciptaan: Alm. Tatang Suryana, Sarjana Karawitan)
Laras Pélog, Dimainkan dengan kecapi akustik standar internasional (20 senar)
Tah sora bedug, batur
Tanda geus Magrib
Geus reureuh ulin, ngajak ka masjid
Beulah kulon hibar layung
Ngajak muji ka Yang Agung
Yuk batur-batur, geuwat
Urang tarobat
Bisi tinggaleun solat nu lima waktu
Tong talobéh, tong campoléh
Sumerah ka Gusti Alloh
Terjemahan:
Itu suara bedug, kawan
Tanda sudah Maghrib
Setelah istirahat main, mengajak ke mesjid
Sebelah Barat ada lembayung
Mengajak kita memuja ke Yang Agung
Ayo kawan-kawan, cepat
Kita semua bertaubat
Takut tertinggal salat yang lima waktu
Jangan gegabah dan jangan lengah
Pasrahkan ke Gusti Allah
#OSKMITB2018
#IndonesiakuSatu
#NirmalaPembangunBangsa
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |