- “Dinda tidak tahu harus berbuat apa lagi, Kanda. Dinda tidak tega jika harus meninggalkan Aria Tebing, adik Dinda satu-satunya,” kata Sitti kepada suaminya.
- “Kalau begitu, bagaimana jika Aria Tebing kita ajak untuk tinggal bersama di istana?” usul Pangeran Serunting.
- “Lebih baik di tengah-tengah ladang itu diberi pembatas agar kelak tidak terjadi perselisihan di antara kita,” ujar Pangeran Serunting.
- “Saran yang bagus, Kanda,” kata Aria Tebing. Keesokan harinya,
Namun, cendawan yang tumbuh pada batang kayu itu jauh berbeda. Cendawan yang mengarah ke kebun Serunting hanyacendawan biasa, sedangkan cendawan yang mengarah ke kebun Aria Tebing berupacendawan emas.
- “Hai, Aria Tebing! Apa yang kau lakukan terhadap tanaman cendawanku?” tanya Pangeran Serunting.
- “Apa maksud, Kanda? Aku tidak melakukan apa-apa terhadap cendawan Kanda,” jawab Aria Tebing dengan heran.
- “Ah, bohong kamu! Pasti kamu telah berbuat curang kepadaku,” tuduh Pangeran Serunting, “Engkau telah membalik kayu pembatas itu sehingga cendawan emas itu mengarah ke ladangmu!”
“Hai, Aria Tebing. Kamu tidak usah banyak alasan. Jika kamu berani, lawan aku! Aku menantangmu!” tantang Pangeran Serunting.
- “Baiklah, Kanda. Aku akan terima tantangan Kanda, tapi berilah aku waktu 2 hari untuk berpikir!” pinta Aria Tebing.
- “Baik, kalau itu maumu. Jika perlu, latihlah kemampuanmu sebelum waktu itu tiba!” seru Pangeran Serunting dengan nada melecehkan.
- “Ahhaaa... aku tahu cara sekarang,” gumam Aria Tebing.
- “Kak Sitti pasti tahu kelemahan Pangeran Serunting.” Aria Tebing menemui kakaknya secara sembunyi-sembunyi.
- “Kak Sitti, tolong kasih tahu aku mengenai kelemahan Pangeran Serunting!” bujuk Aria Tebing,
- “Kalau tidak, ia pasti akan membunuhku.” Sitti tidak menjawab. Hatinya sedang bingung. Ia tidak ingin adiknya mati, tapi ia pun tidak mampu mengkhianati suaminya.
- “Maafkan aku, adikku. Aku tidak bisa mengkhianati suamiku,” kata Sitti kepada adiknya.
- “Tolonglah aku, Kakak,” rengek Aria Tebing,
- “Jika pun aku mengetahui kelemahan Pangeran Serunting, aku tidak akan membunuhhnya, sedangkan ia pasti akan membunuhku. Apakah Kakak rela melihat aku tewas di tangan suami Kakak sendiri?” Sitti kembali terdiam.
- “Baiklah, Dik. Aku akan memberitahukannya, tapi kamu harus berjanji untuk tidak membunuhnya,” ujar Sitti.
- “Baik, aku janji. Aku tidak akan membunuhnya,” kata Aria Tebing.
- “Rahasia kesaktian suamiku ada pada rumput ilalang yang selalu bergetar walaupun tidak tertiup angin,” kata Sitti,
- “Jika kamu menombak rumput ilalang itu, kekuatannya langsung lenyap seketika.”
- “Baik, Kak. Terima kasih atas bantuannya,” ucap Aria Tebing.
- “Hai, anak muda. Maukah engkau mendapatkan kekuatan gaib?” tanya suara itu.
- “Saya sangat mau, wahai Sang Hyang Mahameru,” jawab Pangeran Serunting.
- “Baiklah, tapi ada syaratnya yaitu engkau harus bertapa di bahwa pohon bambu hingga daun bambu itu menutupi seluruh tubuhmu,” kata Sang Hyang Mahameru.
- “Wahai, anak muda. Karena engkau telah berhasil melaksanakan syarat itu dengan baik, maka kini saatnya aku menurunkan ilmu kesaktian kepadamu,” kata Sang Hyang Mahameru.
- “Kesaktian apakah itu, wahai Sang Hyang Mahameru?” tanya Pangeran itu penasaran.
- “Apa pun yang engkau ucapkan akan berubah menjadi kutukan,” jawab Sang Hyang Mahameru.
“Jadilah batu, wahai pohon tebu!” serunya.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.