×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam

KISAH ATU BELAH

Tanggal 28 Dec 2018 oleh Admin Budaya .

Jauh di sudut terpencil Tanah Gayo, hiduplah sebuah keluarga yang amat miskin. Untuk makan sehari-hari, ayah berburu ke hutan. Namun dia sering pulang dengan tangan kosong. Jika sudah begitu, dia akan menangkap belalang untuk dimasak. Dia menyimpan belalang-belalang itu di lumbung padi.

Suatu hari, ayah hendak berburu lagi. Dia berpesan pada istrinya untuk memastikan pintu lumbung selalu tertutup. Hari menjelang siang. Ayah tak kunjung datang. Kedua anaknya mulai merengek karena lapar. Ibu tak tega melihat anak-anaknya kelaparan.

“Ambillah beberapa belalang. Jangan lupa, tutup kembali pintunya,” perintahnya pada Sulung.
Saat membuka pintu lumbung, si Sulung langsung menangkapi belalang-belalang itu. Sayang, dia lupa menutup pintu lumbung.

Dalam sekejap, belalang-belalang itu terbang ke luar lumbung. Sulung amat menyesal. Dia telah melupakan pesan ibunya. Dengan langkah gontai, dia pulang.

“Maafkan aku, Bu Aku lupa menutup pintu lumbung. Semua belalang telah terbang,” lapornya pada ibunya. Ibu hanya bisa menghela napas. Dia berharap, suaminya pulang membawa hasil buruan.

Ternyata, harapannya tak tekabul. Suaminya pulang dengan tangan kosong, wajahnya tampak lelah. Dia segera menyuruh istrinya menggoreng belalang untuk makan.

“Belalangnya kabur semua. Aku lupa menutup pintu lumbung”, Ibu menutupi kesalahan anaknya.

Mendengar hal itu, suaminya terduduk lemas.

Merasa iba dengan suaminya yang lelah karena seharian berburu, Ibu meminta izin untuk keluar mencari ikan atau burung yang bisa dijadikan lauk.

Malang, Ibu tak menemukan apa pun. Tak ada burung, juga tak ada Ikan. Karena kelelahan, dia pun duduk di sebuah batu besar yang dikenal dengan nama Atu Belah.

Ibu mulai menangis, menyesali keadaannya. Air matanya bercucuran. Dia tak tahu, Atu Belah bisa terbelah dua dan menelan siapa pun yang mendekatinya dalam keadaan sedih.

Tiba-tiba, kraakk… batu itu terbelah menjadi dua, dan Ibu tertelan oleh Atu Belah.

“Istriku, jangan tinggalkan kami!” Tiba-tiba terdengar teriakan sang Ayah yang ternyata mengikutinya bersama anak-anaknya. Ayah mengkhawatirkan istrinya yang pergi sendirian. Namun terlambat, istrinya sudah telanjur ditelan oleh Atu Belah.

Sulung menangis, lalu menceritakan yang sebenarnya pada ayahnya.

“Sudahlah, semua sudah telanjur”, sahut ayahnya.

Setelah Ayah menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba muncullah beberapa helai rambut istrinya dari dalam batu. Sulung segera memetik tujuh helai rambut dan menyimpannya sebagai kenangan akan ibunya.

 

 

sumber:

  1. Dongeng Kami Kamu (http://dongeng.kamikamu.net/atu-belah-aceh/)

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir/ Mas Karebet/ Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamongan. KERAJAAN...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...