Asni dan Mirah adalah dua pendekar silat dari Betawi. Keduanya tidak saling mengenal. Asni menetap di daerah Kemayoran, sedangkan Mirah tinggal di daerah Marunda.
Asni mempunyai seorang saudara seayah namun lain ibu, namanya Tirta juga seorang pendekar silat yang bertempat tinggal di Karawang - Jawa Barat.
Antara Tirta dan Mirah telah saling mengenal. Bahkan, Tirta ternyata jatuh hati kepada gadis yang cantik dan sakti itu. Namun, nasib ternyata berkata lain. Pada akhirnya ternyata Asni yang berhasil memperistri Mirah.
“Hmm… aku yakin pelakunya bukanlah orang biasa. Hanya orang berilmu tinggilah yang mampu mengalahkan para centeng Babah Yong,” kata Tuan Ruys.
“Ya, siapa lagi kalau bukan Asni. Hanya dialah orang sakti di daerah ini,” gumam Tuan Ruys.
- “Maat, Tuan Ruys. Saya yakin bukanlah Asni pelakunya. Saya sangat mengenal sifat dan perilakunya,” sanggah sang kepala kampung.
- “Kalau begitu, coba tunjukkan siapa lagi pendekar sakti di Kemayoran ini selain Asni!” ujar Tuan Ruys.
“Maaf, barangkali tuan-tuan keliru menuduh saya sebagai pelaku perampokan itu. Saat peristiwa itu terjadi saya sedang berada di rumah,” Asni membela diri.
“Dugaanku ternyata benar,” kata Bek Kemayoran dalam hati.
“Jika kamu gagal menangkap perampok itu, maka kamu akan kembali dipenjara,” ancam Tuan Ruys.
“Hai, anak muda! Berani-beraninya kamu masuk ke daerah kami tanpa izin,” hardik seorang penjaga.
“Masa siang-siang begini harus melapor,” jawab Asni.
“Bang, ada pengacau yang masuk ke kampung kita!” lapor penjaga itu.
- “Ha…ha… ha… !”
- “Ayah, kenapa menertawaiku seperti itu?” tanya Mirah dengan bingung.
- “Akhirnya datang juga jodohmu, anakku,” kata Bang Bodong dengan nada menggoda.
- “Apa maksud, Ayah?” Mirah kembali bertanya.
“Putriku, apakah kamu sudah lupa dengan janjimu? Bukankah kamu pernah berjanji bahwa jika ada pemuda yang mengalahkanmu maka dialah yang akan menjadi jodohmu?” jelas Bang Bodong mengingatkan putrinya.
“Maaf, anak muda. Kamu siapa dan apa maksud kedatanganmu ke Marunda?” tanya Bang Bodong kepada Asni.
- “Ketahuilah, Asni! Putriku pernah membuat janji bahwa siapa pun pemuda yang berhasil mengalahkannya, maka dialah yang berhak menjadi suaminya,” ungkap Bang Bodong seraya bertanya kepada Asni,
- “Apakah kamu bersedia menikah dengan putriku?”
- “Satu-satunya cara untuk menangkap Tirta adalah menjebaknya dalam pesta pernikahan kalian,” kata Bang Bodong.
- “Maksudnya?” tanya Asni bingung.
- “Begini Asni. Tirta itu sangat mencintai Mirah. Aku yakin, dia pasti datang dalam pesta pernikahan kalian,” jelas Bang Bodong.
“Ketahuilah, Asni! Sebenarnya kita bersaudara, namun lain ibu. Beruntunglah kamu mendapatkan Mirah. Ia gadis yang cantik dan baik hati. Tolong jagalah dia baik-baik!” ungkap Tirta.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...