|
|
|
|
KAIN TENUN TRADISIONAL KHAS SUKU BADUY Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_19918127_NADHIF . |
Kerajinan tangan biasa menjadi ciri khas tradisional yang identik dengan daerah tertentu. Dengan diversitas budaya yang kita punyai, Indonesia memliki beragam macam kerajinan tangan. Salah satu yang ingin saya bahas berdasarkan pengalaman kunjungan saya adalah kerajinan tangan khas suku Baduy dari daerah Pegunungan Kendeng, Banten.
Kain tenun khas Suku Baduy merupakan kerajinan tangan tradisional dari Desa Kanekes, Lebak, sebuah desa terpencil yang merupakan daerah asal mereka. Kain ini dapat digunakan sebagai pakaian adat, ikat kepala, taplak meja, dekorasi rumah, maupun busana modern pada umumnya.
Kain ini ditenun oleh kaum perempuan sebagai salah satu mata pencaharian mereka. Proses pembuatan kain ini dapat berlangsung dari berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, sehingga harganya pun juga berbeda-beda yang dijual di sepanjang toko-toko desa mereka untuk para wisatawan yang berkunjung.
Saya sendiri sempat menyaksikan betapa rumitya proses pembuatan kain ini, dimulai dari pemintalan kapas, hingga menjadi benang untuk menenun. Semua proses sangatlah alami, tanpa adanya bantuan mesin jahit. Ini dikarenakan cara hidup suku Baduy dalam yang memegang teguh aturan adat dan tidak mau tersentuh oleh peradaban modern.
Kain tenun ini memiliki filosofi tersendiri. Untuk suku Baduy dalam, terdapat warna yang mendominasi, yaitu putih, dan ada juga warna hitam. Motifnya pun sangat sederhana, tidak dicampur dengan warna-warna lain. Bagi mereka, putih melambangkan kesucian tanpa adanya noda dari pengaruh luar. Namun, untuk suku Baduy luar, yang gaya hidupnya lebih modern, warnanya lebih beragam. Warna biru tua adalah warna yang paling sering dipakai kaum Baduy luar, tetapi ada juga warna lain seperti merah, hijau, dan biru muda. Yang membedakan dengan kain kaum Baduy dalam adalah adanya motif warna-warni yang terinspirasi dari alam.
Maka dari itu, marilah kita menjaga eksistensi budaya yang unik dan menarik ini dengan membeli kain tenun mereka. Dengan adanya kontribusi materil dari kita, mereka dapat menjaga keberlangsungan hidup mereka lebih lama, mengetahui ancaman kepunahan budaya karena globalisasi sudah semakin dekat.
Untuk membeli kain tersebut, kalian dapat mengunjungi kawasan pariwisata Kampung Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten. Akses kesana sebenarnya tidaklah mudah, karena desa tersebut terletak di daerah dataran tinggi. Maka, pemandu dari sana mungkin dibutuhkan. Namun, apabila tidak berkenan untuk berkunjung, kalian juga dapat membeli melalui salah satu penduduk sana via telfon / sms. Uniknya lagi, apabila yang mengantar kaum Baduy dalam, mereka rela berjalan kaki dari rumah mereka menuju alamat kita, tanpa memakai alas kaki ataupun angkutan umum!
Oleh: Muhammad Nadhif Adristia Noegroho 19918127 SAPPK-G
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |