Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Sumenep
Joko Tole
- 15 Mei 2018

Legenda Joko Tole dari Pulau Madura.

Bupati Sumenep mempunyai seorang putri bernama Dewi Ragil Kuning. Putri tersebut juga dikenal sebagai Dewi Saini atau Putri Kuning. la cantik dan halus budinya. Pada waktu itu, di Sumenep ada orang Sakti bernama Adipoday. Adipoday adalah bersaudara dengan Adirasa. Adirasa adalah seorang pengembara dan pertapa. Sedang Adipoday terkenal tampan dan berbudi luhur.

Adipoday telah mengetahui kecantikan Dewi Ragil Kuning sehingga ia tertarik pada gadis itu. Keinginan Adipoday mendapat tanggapan baik dari Dewi Ragil Kuning, tetapi tidak direstui oleh ayahnya. Namun hubungan Dewi Ragil Kuning dengan Adipoday berjalan terus sehingga melahirkan anak kembar laki-laki. Cerita rakyat Madura menyatakan bahwa setelah Bupati Sumenep mengetahui peristiwa itu, maka Bupati marah dan merasa malu.

Untuk menutupi rasa malu itu salah seorang anak Dewi Ragil Kuning dibuangnya ke hutan. Bayi yang dibuang itu dipungut oleh seorang Mpu yang bernama Mpu Keleng, seorang pandai besi. Di rumah Mpu Keleng bayi tersebut disusukan kepada seekor sapi. Bayi tersebut diberi nama Jokotole. Jokotole dididik oleh ayah angkatnya dengan sabar dan tekun, sehingga Setelah dewasa segala kepandaian ayahnya dapat dimiliki. Ia dapat membuat sebilah keris hanya dengan memijit-mijit sepotong besi saja.

Pada waktu kejayaan kerajaan Majapahit, pernah diadakan sayembara. Diundangnya semua Mpu dari segala pelosok termasuk Mpu Keleng. Namun tak seorang pun yang sanggup mendirikan pintu gapura Majapahit.

Mpu Keleng mendapat kesempatan yang terakhir. Raja memberi waktu Mpu Keleng sampai bulan purnama tiba. Hal ini pernah disampaikannya juga kepada keluarganya di Madura. Jokotole merasa gelisah, sebab beberapa hari lagi bulan purnama akan tiba. Maka Jokotole menyusul ke Majapahit.

Di tengah jalan Jokotole bertemu dengan seorang tua bernama Adirasa. Jokotole ditegurnya kemudian diberinya setangkai bunga teratai putih, “Tole, ambillah bunga teratai ini. Kelak apabila engkau mendapat kesulitan bunga ini akan menolongmu. Makanlah bunga ini terlebih dahulu kemudian bakarlah dirimu. Dari pusarmu akan keluar cairan untuk patri tiada tara kekuatannya,” setelah berkata demikian Adirasa menghilang dari pandangan.

Jokotole menjadi termangu-mangu. Sesampainya Jokotole di Majapahit, banyak sekali Mpu berkumpul. Kesemuanya ingin menyaksikan usaha Mpu Keleng. Di antara orang ramai berkerumun itu, tiba-tiba masuklah Jokotole menemui Mpu Keleng. Antara perasaan heran dan girang, Mpu Keleng memeluk Jokotole yang datang akan memberi bantuan.

Jokotole membakar dirinya setelah memakan bunga teratai. Dengan mudahnya Mpu Keleng mematri pintu gerbang dengan cairan patri yang keluar dari pusar Jokotole. Melihat kejadian itu semua Mpu bergembira dan memeluk Jokotole, karena hukuman raja tak jadi dijatuhkan kepada mereka.

Kemudian Jokotole diangkat oleh raja menjadi panglima, serta dikawinkan dengan salah seorang, putrinya. Putri raja itu bernama Dewi Retnadi seorang yang cacad karena buta matanya. Anugerah raja itu diterimanya dengan senang hati. Tiada sedikit pun ia menyia-nyiakan Dewi Retnadi.

Pada suatu ketika Jokotole mengajak Dewi Retnadi pulang ke Pulau Madura. Setelah sampai di daratan Madura, Dewi Retnadi haus ingin minum. Maka Jokotole menancapkan tongkatnya ke tanah. Tiba-tiba memancarlah air jernih memercik mengenai mata Dewi Retnadi yang seketika itu juga Dewi Retnadi dapat melihat. Tempat air memancar itu sampai sekarang diberi nama Socah, yang artinya mata.

Dalam kelanjutan perjalanan ke Sumenep, Jokotole banyak sekali mengalami kejadian penting. Pada tiap kejadian itu ditandainya dengan nama tempat itu. Setiba di kota Sumenep Jokotole disambut dan dielu-elukan oleh segenap penduduk. Dengan bantuan Adirasa diceritakannya dari mana asal-usul Jokotole. Maka berlututlah Jokotole dan Dewi Retnadi kepada ayahandanya yang bernama Adipoday. Sesudah itu Adipoday mengajak mereka menghadap Bupati untuk menemui ibunya, Dewi Ragil Kuning di keraton Sumenep.

Bupati Sumenep yang sudah tua itu ingin menguji keberanian cucunya. Jokotole harus dapat mengalahkan armada kaisar Cina yang mengganggu nelayan di Madura. Kaisar itu bernama Dampu Awang atau Sam Po Tualang yang dikenal sebagai Sam Po Kong dan memiliki perahu yang dapat terbang.

Dengan tiada membuang waktu lagi, Jokotole mohon doa restu kepada ayahnya. Oleh Adirasa, Jokotole diberi kuda yang dapat terbang dengan cemethinya. Maka terjadilah pertempuran sengit selama empat puluh hari empat puluh malam. Dampu Awang kalah serta perahunya hancur berantakan. Tiang-tiangnya tertancap di Sumenep, Semarang, dan Tuban.

Atas kemenangannya, kemudian Jokotole diangkat menjadi penggantinya. Jokotole bergelar Pangeran Secodiningrat III. Untuk mengenang kepahlawanannya sampai sekarang kuda terbang Jokotole dijadikan lambang Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep.

Amanat adalah kerja keras dan usaha pantang menyerah akan membuahkan hasil yang menyenangkan.

http://agussiswoyo.com/cerita-rakyat/cerita-rakyat-madura-joko-tole-dari-keraton-sumenep-jawa-timur/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline