|
|
|
|
![]() |
Joko Kendil, si anak berkepala periuk Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16718025_Faradiva Ramaputri. |
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang janda tua di sebuah desa di Jawa Tengah. Ia harus bekerja berjualan kayu bakar setiap hari karena suaminya telah meninggal, sehingga ia harus memenuhi kehidupannya seorang diri. Berjualan kayu bakar di pasar yang sangat jauh dari desanya, tidak membuatnya memperoleh keuntungan yang banyak. Namun, ia tetap bekerja dengan giat dan pantang menyerah.
Hidup sendirian membuatnya menginginkan kehadiran seorang anak. Namun, dia tau bahwa menghidupi dirinya sendiri saja sudah sulit, jadi ia mengurungkan niatnya itu.
Pada suatu malam, ia bermimpi kejatuhan bulan di siang hari. Mimpi aneh tersebut membuatnya bingung, sehingga ia bergegas pergi ke pasar untuk menyelesaikan pekerjaannya hari itu. Tanpa diduga-duga, ia melihat seorang peramal yang sedang dikerumuni banyak orang. Langsung saja ia menanyakan makna mimpi anehnya semalam.
'Saya bermimpi kejatuhan bulan, pak peramal. Apakah arti dari mimpi saya itu?' tanya sang janda tua.
'Wah, itu adalah pertanda baik! Selamat, anda akan mendapat seorang anak!' ucap si peramal
Si janda tua sangat senang mendengar hal tersebut namun ia juga bingung, bagaimana bisa perempuan tua tanpa suami sepertinya mempunyai seorang anak? Ia pun bergegas kembali ke rumahnya.
Setibanya ia di rumah, ia mendapati dua orang lelaki sedang berdiri menunggu di depan rumahnya. Mereka membawa sebuah bungkusan besar. Karena penasaran, si janda tua menanyakan maksud kedatang dua lelaki itu.
'Kami ingin menitipkan seorang bayi untuk ibu besarkan layaknya anak sendiri'
Si janda tua langsung menolak karena ia yakin tidak dapat menghidupi orang lain selain dirinya. Namun, kedua lelaki itu meyakinkan bahwa mereka akan menjamin kehidupan mereka dan memenuhi segala keperluan anak itu. Masih dalam keadaan bimbang, namun janda tersebut akhirnya menyetujuinya. Lalu, mereka menyerahkan bungkusan yang mereka bawa.
Dari dalam bungkusan tersebut, keluar seorang anak laki-laki yang bentuk tubuhnya sedikit aneh. Kepalanya menyerupai periuk untuk menyimpan air (dalam bahasa Jawa disebut kendhil) sehingga si janda tua menamainya Joko Kendil.
Walaupun memiliki bentuk tubuh yang aneh, Joko Kendil adalah anak yang rajin dan baik hati. Ia selalu membantu ibunya bekerja. Hal ini membuat si janda tua sangat menyayanginya. Ditambah lagi setelah kehadiran Joko Kendil, hasil kebun mereka menjadi berlimpah ruah sehingga hidup mereka tidak lagi kekurangan.
Pada suatu sore, ketika sedang beristirahat setelah bekerja di kebun, Joko Kendil melihat kapal layar kerajaan yang berlayar mendekat. Di kapal itu terlihat seorang putri raja yang sangat cantik, Joko Kendil langsung jatuh cinta kepada sang putri dan memberitahukan hal ini pada ibunya.
Tidak beberapa lama dari sore itu, terdengar kabar bahwa kerajaan mengadakan sayembara. Isi dari sayembara itu adalah 'barang siapa yang mampu menemukan dan membawa Gamelan Lokananta, maka ia akan dinikahkan dengan putri raja. Siapapun boleh mengikuti sayembara ini, asalkan ia dapat memenuhi syarat tersebut'. Tanpa pikir panjang, Joko Kendil langsung meminta ijin pada ibunya untuk mengikuti sayembara tersebut. Ibunya sempat melarang karena mustahil untuk menemukan gamelan yang dimaksud raja. Namun, keinginan Joko Kendil meluluhkan hati ibunya sehingga ia diperbolehkan mengikuti sayembara tersebut.
Pada saat Joko Kendil datang ke istana, semua orang yang hadir mencemooh dan menertawakannya. Namun, ia tetao bersikap tenang karena sang putri juga tidak keberatan untuk menerimanya menjadi salah satu peserta dari sayembara tersebut.
Kemudian, dimulailah sayembara tersebut dengan sang raja meminta para peserta untuk mengeluarkan gamelan yang dijanjikan. Ibu Joko Kendil mulai takut karena anaknya tidak membawa apa-apa sama sekali. Joko Kendil menenangkan ibunya lalu mulai membaca sebuah mantra. Tiba-tiba muncullah seperangkat gamelan yang indah dan sangat mempesona.
Setelah diuji, tidak ada satupun yang benar-benar membawa Gamelan Lokananta. Namun, Joko Kendil tiba-tiba memainkan gamelannya dan menghasilkan suara yang sangat indah. Semua orang terpukau dengan keindahan alunan gamelan Joko Kendil, sehingga dipilihlah ia menjadi pemenang dari sayembara tersebut.
Pada hari pernikahan, saat kedua mempelai duduk di pelaminan, sang putri tiba-tiba memeluk Joko Kendil. Sesaat kemudian, berubahlah wujud Joko Kendil yang buruk rupa menjadi seorang lelaki yang sangat tampan. Sang raja langsung menjelaskan kejadian tersebut kepada semua undangan, bahwa sang raja sebenarnya telah mendapat bisikan suci saat meminta petunjuk untuk memilih calon suami untuk putrinya.
Calon suami putrinya adalah seorang pangeran tampan yang gagah perkasa dan juga sakti. Kesaktiannya tersebut yang akan membuatnya memiliki Gamelan Lokananta yang berasal dari kahyangan. Selain itu, pada saat duduk di pelaminan sang putri harus memeluk calon suaminya itu. Sang raja juga menjelaskan bahwa Joko Kendil adalah seorang pangeran yang dikutuk oleh ayahnya karena pernah melanggar larangan ayahnya. Pelukan dari sang putri sebagai calon istrinyalah yang akan menghapuskan kutukan tersebut.
.
Dari cerita Joko Kendil ini kita dapat memetik sebuah pesan, yaitu bekerjalah dengan giat dan berbaik hatilah, niscaya kamu akan mendapat kebahagiaan di kemudian hari.
.
https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-jawa-tengah-joko-kendil/
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |