Jepa merupakan makanan khas Suku Mandar Sulawesi Barat yang sampai saat ini masih di konsumsi oleh masyarakat dan kerap dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok yakni nasi. Beberapa sumber menuturkan, Jepa muncul di masa-masa daerah tersebut mengalami kekeringan dan kelaparan.
Jepa terbuat dari sagu atau singkong yang di parut kemudian diperas dan diambil ampasnya. Setelah kering ampas dicampur dengan parutan kelapa setengah tua dan ditambah sedikit garam untuk membuat rasa lebih enak. Setelah tercampur merata, kemudian dibentuk seperti lempengan bundar dan tipis di atas wajan yang terbuat dari batu atau dalam Bahasa Mandar disebut "Panjepangang". Panjepangang terdiri atas dua piringan, piringan 1 digunakan untuk meletakkan jepa dan piringan 2 sebagai penutup yang diletakkan bertumpuk diatas jepa yang dibakar. Selanjutnya jepa dibakar diatas tungku dari tanah liat menggunakan sabut. Selempeng Jepa diberi harga Rp.1000.
Jepa berbentuk lempengan bundar dan tipis berwarna putih kecoklatan dengan tekstur seperti roti. Lebih enak disantap dengan Bau Peapi (Masakan Ikan Khas Mandar).
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang