Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
kesenian Jawa Timur Malang
Jaran kepang dor

Pada artikel ini kita akan membahas jaran kepang dor versi Malang.

Jaran kepang dor. Merupakan suatu kebudayaan jawa timur an yang mungkin dalam era modern ini sulit untuk ditemukan. Namun dalam tempat tertentu terutama di daerah Malang dan Jombang kesenian ini masih bisa kita jumpai. Contohnya adalah di daerah Tumpang, Kabupaten Malang. Tepatnya di Dusun Kemulan. Di dusun ini kita bisa menjumpai kesenian jaran kepang dor setiap malam jumat legi. Malam jumat legi adalah malam yang dianggap oleh sebagian besar masyarakat jawa sebagai malam yang mempunyai kekuatan magis tinggi sehingga pas untuk melaksanakan kesenian jaran kepang dor yang memang erat kaitannya dengan hal ghaib.

 

Pada pagi hari sesajen banyak disiapkan untuk prosesi nyetreke. Sesaji itu adalah cok bakal, yang menandai ingatan secara terus menerus dari leluhur. Setelah nyetreke di wilayah punden. Malam harinya kesenian ini dimulai dengan melantunkan gending pembuka. Peralatan musik yang dipergunakan dalam jaranan kepang dor memang berbeda dengan jenis jaranan kepang lainnya. Jaranan kepang dor tidak menggunakan peralatan musik yang terbuat dari logam, seperti besi atau tembaga, namun banyak diwarnai dengan kulit dan kayu.  Jedor, kendang, angklung, dan  kentongan adalah berbagai peralatan pakem yang dimainkan dalam tradisi jaranan kepang dor. Sementara itu pawang mulai komat kamit di belakang panggung membaca mantra untuk mendekatkan diri ke Sang Kuasa. Alunan music menyatu dengan mantra dari pawang membentuk suasana magis.

Setelah alunan music pertama selesai, penari jaranan yang berjumlah 6 orang masuk ke panggung dipandu oleh iringan music dari gendang.  Enam orang penari yang memasuki arena permainan itu mengenakan berbagai tradisi jaranan kepang dor, yaitu; udeng yang diikatkan dikepala, sapu tangan hitam terkalungkan dileher, rompi dan baju yang didominasi warna merah dan hitam, berstagen warna hitam, lantas dibalut kembali dengan ikat pinggang yang berkomposisi tiga warna; putih, merah, dan hitam. Sedang bagian bawah, penari mengenakan celana yang panjangnya dibawah lutut yang dibalut dengan sarung plekat. Sementara pergelangan kaki kanan penari mengenakan gonseng atau krimpying yang biasanya dipergunakan penari remong pada ludruk.

Setelah introduksi tarian, pawang masuk dan membawa arang yang dibakar dengan kemenyan. Perapian yang dibawa oleh pawang juga menggambarkan anasir warna putih, merah, dan hitam sebagaimana yang tertuang dalam warna jaranan kepang dor. Warna warna itu memiliki arti tersendiri; pertama; sepasang jaran berwarna putih (seto) menggambarkan manusia lahir itu suci, ia tidak memiliki dosa apapun, bersih ibarat kain putih bersih. kedua jaran kepang yang berwarna merah (Wreto) menggambarkan bahwa bayi yang akan menjalani kehidupan didunia itu akan mengalami banyak mendapati permasalahan, dan tantangan. Jadi sudah menjadi kepastian dari Yang Maha Kuasa bahwa orang hidup itu merupakan gudangnya cobaan. Maka manusia itu harus bisa kreatif untuk dapat keluar dari cobaan hidup itu.  Ketiga; jaran (ajaran) itu berwarna hitam (cemani), yang menandakan bahwa kehidupan didunia ini ada akhirnya, ia akan menjalani kematian, maka manusia harus mencapai kesempurnaan hidup. Manusia mencapai kesempurnaan hidup jika ia telah mencapai fase manunggaling kawulo Gusti.

 Prosesi selanjutnya adalah pembacaan mantra oleh pawang sambil menyebarkan menyan ke segala tempat diharapkan membawa suasana pantengeng pamujo kepada Yang Maha Esa. Bersamaan dengan hal tersebut, jaranan di semayamkan pada sesajen sesuai dengan warna masing-masing. Pada proses ini hal paling menarik dari jaranan bias kita lihat, yaitu saat jaranan kalap dan bebas berinteraksi dengan penonton. Setelah diberi sesaji, maka jaranan bersatu ke tengah dan membuat gerakan dengan kepala jaranan dikanankan sedangkan tubuh dikirikan. Hal ini memiliki arti bahwa segala yang bijak harus ditempatkan di kanan atau di hormati. Sedangkan segala yang buruk harus ditempatkan di kiri atau disingkirkan. Tidak hanya sebatas tari yang berbentuk kesenian, pemain jaranan yang kalap juga bias beraksi ekstrem seperti memakan benda keras atau lompat salto.

#OSKMITB18 OSKM ITB 2018  

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline