×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Budaya

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Lumajang

Jaran Kencak

Tanggal 13 May 2017 oleh Dubaya .

Jaran Kencak adalah sebuah kesenian dari Lumajang, jawa Timur dengan menggunakan kelincahan seekor kuda yang di hias pakaian zirah perang khas jawa yang tersebar di Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Tengger.

Sejarah

Pada Awalnya Jaran Kencak di sebut dengan jaran kepang meskipun bukan terbuat dari anyaman bambu, karena pada saat itu tahun 1775 kuda yang di kendarai rombongan dari Ponorogo hendak mengirimkan delegasi ke bali, untuk menjalin persaudaraan kerabat dan keturunan saudara Batara Kathong dari kerajaan Majapahit yang mengungsi ke bali serta membawa berita bahwa kesultanan Mataram terbagi menjadi dua keraton yakni Yogyakarta dan Surakarta setelah perjanjian Giyanti di tahun yang sama .

Namun ketika sampai di Lumajang, kuda yang di kenakan seragam zirah perang seperti di dalam pewayangan untuk dipersembahkan di bali memberontak kesana kemari dan menendang-nendang tiada henti melawan rombongan, hingga dibuat sebuah keputusan bahwa kuda dan beberapa penjaga untuk tetap tinggal di lumajang untuk menenangkan kuda, sedangkan rombongan Ponorogo tetap melanjutkan ke Bali.

Hingga akhirnya kuda yang memberontak menjadi tenang dan jinak kembali, warga sekitar yang melihat kuda dijinakan tersebut merasa terhibur, Sejak saat itu menjadi sebuah kesenian bernama Jaran Ngepang yang berarti kuda menendang, namun lebih dikenal dengan nama Jaran Kepang.

Pada tahun 1806, cakraningrat sampang memindahkan sebanyak 250.000 orang sampang madura ke pulau jawa bagian tapal kuda seperti Lumajang. Orang madura yang menjadi punduduk lumajang juga menggemari kesenian bernama jaran Kepang ini.

Karena seekor kuda dengan kostum perang khas pewayangan jawa bertarung berdiri menggunakan dua kaki dengan pawangnya, setelah kemerdekaan republik Indonesia jaran kepang lebih di kenal dengan jaran pencak dan menjadi Jaran Kencak yang dikenal hingga saat ini.

Jenis Jaran Kencak

Ada dua jenis jaran kencak yang ada saat ini.

1. Jenis pencak

kuda yang di kenakan pakaian zirah yang minimalis bertarung dengan pendekar atau pawang, hingga di kalahkannya kuda tersebut. Di ilhami dari asal mula terjadinya jaran ngepang (sekarang, Jaran Kencak).

2. Jenis Hias

Munculyna reyog di lumajang dan Jember yang di bawa oleh orang ponorogo langsung pada tahun pada tahun 1922 mempengaruhi kembali pada jaran kencak. kalah populernya jaran kencak dengan banyaknya reog di lumajang yang sering pentas dan rekaman piringan VCD, pada tahun 2011 muncul inovasi kostum jaran kencak menyerupai reog ponorogo dengan berbagai macam pernak-pernik, rumbai-rumbai, untaian benang khas reog , kostum yang lebih besar dengan warna yang warna-warni dan bulu merak pada kuda untuk menarik perhatian seperti halnya reog.

Jenis jaran kencak hias ini tidak melakukan atraksi seperti jensi pencak yang melakukan berbagai gerakan tubuh pada kuda.

Musik

musik yang di gunakan pada jaran kencak di lumajang ada dua jenis, yakni :

1. Gamelan Reyog, dengan musik rancak khas Bali dan terompet bernadakan khas ponorogo.

2. Gamelan Saronen, dengan musik rancak khas Bali dan terompet bernadakan khas madura.

Pada iringan musik pertunjukan jaran kencak ini mengandung unsur tiga kebudayaan, yakni Jawa Ponorogo, Madra Pendalungan dan Bali. Mengingat Jaran Kencak pada awalnya adalah kuda perang yang digunakan delegasi Ponorogo ke Bali.

Perkembangan

Jaran Kencak sering berkolaborasi dengan kesenian lain, seperti tari glipang hingga reog ponorogo. Jaran kencak sering digunakan untuk mengiringi khitan, pernikahan hingga karnaval pemerintahan hari jadi lumajang.

Saat ini jaran kencak bisa di jumpai di luar lumajang, bahkan orang madura yang setelah belajar jaran kencak membuat kesenian serupa dengan nama Jaran Serek di kota Sumenep.

Pada tahun 2015, Puput Tantriana Sari selaku Bupati Probolinggo mengirimkan pertunjukan jaran kencak jenis pencak dan hias ke Ponorogo dalam hari jadi kabupaten Ponorogo mewakili kota probolinggo.

Rangkuman

1. Terjadinya Jaran Kencak pada tahun 1755 ketika rombongan dari Ponorogo dalam perjalanan ke Bali yang membawa kuda yang dihias sangat menarik mengamuk di Lumajang hingga akhirnya dapat dijinakan kembali dan menjadi pertunjukan.

2. Nama lain Jaran Kencak adalah Jaran Ngepang dan Jaran Pencak.

3. Imigrasi orang madura ke Lumajang pada tahun 1806 menambah keragaman kebudayaan Jaran Kencak.

4. Jaran Kencak di iringi musik yang memiliki nada unik multikultural seperti Jawa Ponorogo, Madura Pendalungan dan Bali.

5. Jaran Kencak Hias terjadi pada tahun 2011 yang merupakan inovasi seniman sehingga terlihat menarik dengan mengadopsi kebudayaan reog ponorogo. namun kuda tidak melakukan gerakan berdiri ataupun tidur, melainkan menari saja.

6. Jaran Kencak di lestarikan tidak hanya di Lumajang saja, melainkan juga dapat ditemukan di pegunungan oleh suku Jawa Tengger, serta di kota Jember, Bondowoso dan Banyuwangi.

 

Kuda Kencak masa Kolonial Belanda masih di kenal Jaran kepang, di lestarikan keturunan ponorogo di lumajang ketika perayaan Sarekat Islam tahun 1934.

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...