|
|
|
|
Jala Bhumi, Musik Khas Cilacap Tanggal 21 Aug 2012 oleh Anam Melisfoba. |
Tabe-tabe uluk salam mulya...
Musik tradisional adalah ciri khas musik Indonesia di dunia. Mulai dari gamelan, angklung, maupun yang lainnya. Seperti halnya di Cilacap, kota yang dekat dengan Pulau Napi ini telah mempunyai musik khas tradisional hasil rakitan Ki Ajar Sidik Purnama Negara atau yang bernama asli Sodikin. Rakitan musik khas Cilacap ini beliau dapatkan dari hasil maneges/ ngesti/ semedi. Konon, asal-usul musik ini berkaitan dengan Prabu Jala Bhumi (Penghuni Kerajaan Ghaib, Keraton Nusa Tembini) di Pulau Nusakambangan. Maka racikan musik tradisional khas Cilacap ini disebut Musik Jala Bumi. Musik ini terdiri dari 3 perangkat utama, yaitu Calung, siter, dan kendang. Ketiga alat musik itu bila dipadukan menghasilkan alunan musik yang klasik dan membuat suasana bahagia (ceria). Walaupun demikian, alunan petikan siter menyeimbangkan untuk menhayati isi lagu yang dibawakan. Seperti halnya gamelan, musik ini juga mengacu pada laras pelog dan slendro.
Grup pembawa Musik Jala Bumi pimpinan Ki Ajar Sidik Purnama Negara sebenarnya telah melakukan rekaman dan syuting video klip untuk sosialisasi. Tanpa embel-embel bisnis dan tanpa rasa ingin terkenal, Ki Ajar Sidik Purnama Negara tetap semangat ketika sedang memainkan Musik Jala Bumi. Beberapa masyarakat Cilacap pun suka dengan jenis musik baru ini. Selain itu, karena Pak Sodikin tinggal di tempat wisata spiritual Gunung Selok, tak jarang ketika Musik Jala Bumi sedang diputar maupun sedang dimainkan langsung, ada wisatawan-wisatawan yang mendengar dan tertarik lalu langsung minta kasetnya dan mengganti dengan uang tanpa tarif yang ditentukan. Wisatawan-wisatawan dari luar kota pun (seperti Jakarta, Bandung,Lampung,dll) juga banyak yang tertarik dengan jenis musik ini.
Ki Ajar Sidik Purnama Negara menghasilkan karya jenis Musik Jala Bumi untuk media sosialisasi kebajikan. Maksudnya, lagu-lagu yang dibawakan dalam musik ini adalah lagu yang bertema perjuangan (Bung Karno), bertema ajakan kebaikan (rasa rumangsa), dan adapula yang mengenalkan suatu tempat (Gunung Srandil) serta masih banyak lagi. Yang jelas, "musik dan lagu-lagu yang bertema cinta seperti band-band sekarang sesungguhnya tidak mebawa dampak positif bagi akhlak generasi bangsa", kata Ki Ajar Sidik Purnama Negara. Beberapa lagunya seperti Bung Karno, Jangka Jayabaya, Gunung Srandil, juga bisa dilihat di situs Youtube. Pada tahun 2009 lalu, jenis musik ini hampir dilaunching dan dikenalkan kepada umum. Namun, terjadi sesuatu hal sehingga menunda launching Musik hingga kini.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |