Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Istana Sumatera Utara Batak Simalungun
Istana Raja Simalungun
- 19 September 2014

Ciri khas dari bangunan istana raja Simalungun di Pematang Purba adalah lantai rumah yang tinggi serta tanduk kerbau bertengger di atas bubungan atap. Bentuk bangunan demikian itu telah berlangsung turun temurun seperti yang pernah dibuat oleh nenek moyang jaman dahulu. Setiap bagian dari struktur bangunan mengandung makna simbolis yang bertolak dari kepercayaan dan adat istiadat. Bentuk bangunan yang unik, ragam hias yang mempesona dan peninggalan sejarah lainnya, membuat istana raja Simalungun menarik untuk dikunjungi.

Memasuki kompleks istana raja Simalungun yang luas akan dijumpai berbagai bentuk banunan yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Melawati pintu masuk dapat dijumpai Balai Butu yang berfungsi sebagai rumah penjagaan, Rumah Bolon yang berfungsi sebagai tempat tinggal raja, Balai Bolon, jambur¸ dua buah Pattangan, losung dan Rumah Jungga.

Balai Buttu yang terletak di pintu masuk selain berfungsi sebagai rumah jaga juga dimanfaatkan sebagai tempat tidur anak-anak muda dan juga para tamu. Pada dinding bangunan dipasang jerejak tegak lurus yang ditopang papan tebal. Dimaksudkan agar mudah melihat ke luar untuk mengawasi orang masuk atau musuh yang datang.

Sedang Rumah Bolon merupakan bangunan rumah adat yang terbesar dalam kompleks instana ini. Rumah Bolon hanya diperuntukan bagi raja. Rumah lainnya kendatipun sama besar dan megah tidak dapat diebut rumah Bolon apabila dihuni oleh orang yang bukan raja.

Arsitektur rumah Bolon masih mempuyai kesamaan bentuk dengan rumah Batak Toba di Tapanuli dan rumah adat Karo. Perbedaannya hanya terdapat antara lain apda tiang penyangga yang terbuat dari kayu-kayu bulat pada rumah Bolon bagian belakang (besika dalam bahasa Simalungun). Bentuk serupa tidak terdapat pada semua rumah adar yang ada di daerah lain di Sumatera Utara.

Pada salah satu sudut rumah Bolon terdapat pula sepasang bohibohi yang diwujudkan oleh seniman dalam benruk manusia raksasa, yang merupakan lambing keramahan serta waspada terhadap roh-roh jahat. Bagian lain seperti tiang penyangga serambi yang dibentuk segi tiga, tanduk kerbau yang dipasang pada bubungan serta ornamen yang indah tampak menyatu secara keseluruhan. Kalau diperhatikan dari batu penyangga sampai puncak bubungan tampak pula bentuk yang kokoh sehingga dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama.

Bagian kiri dan kanan bangunan rumah Bolon dilengkapi dengan serambi bertingkat yang dibuat simetris. Di tengah-tengah ada anak tangga yang berjumlah ganjil. Menurut mitos orang Batak bilangan tangga yang genap tidak akan memberi berkat bagi si penghuni ru¬mah.

Ventilasi udara dibuat menyerupai jerejak yang ditopang papan tebal dengan ragam hias yang mempesona. Sedang pada bagian be¬lakang tidak dilengkapi pintu melainkan hanya sebuah jendela un¬tuk sekedar melihat ke dalam.

Kolong Pengawal
Jika diperhatikan secara keseluruhan bentuk rumah Bolon ter¬diri dari dua buah bangunan yang digabung menjadi satu, sehingga menjadi ruang depan yang disebut lopou dan ruang belakang (ru¬ang dalam) yang diperuntukkan bagi para isteri raja.

Pada ruang depan terdapat kamar raja yang berbentuk rumah, atapnya terbuat dari papan dan menyatu dengan dinding penyekat yang berukir. Di bawah pintu terdapat sebuah kolong yang khusus dibuat untuk pengawal. Di kolong tersebut pengawal bersiaga untuk menjaga keselamatan dan melayani raja bila ada keperluan. Misalnya untuk memanggilkan salah satu isteri. Konon para pengawal ini di¬kebiri untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Kamar raja dilengkapi pula dengan tempat duduk yang disebut hotak. Tempat ini dipergunakan pada saat raja berbincang-bincang dengan hulu balang, panglima atau pun tamu-tamu dari kerajaan lain. Di tengah ruang depan berdiri sebuah tiang yang dihiasi dengan beraneka ragam hias dan sejumlah tanduk kerbau. Tiang ini disamping berfungsi sebagai penyangga juga sebagai lambang hubungan antar manusia dengan Tuhan. Dari jumlah pasangan tanduk kerbau dapat pula diketahui berapa orang raja telah dinobatkan dan meme-rintah. Sebagai pelengkap di lokasi rumah ini dibuat pula tugu yang memuat nama-nama raja yang pernah memerintah.

Tidak jauh dari rumah Bolon terdapat Balai Bolon yang ber¬fungsi sebagai balai sidang dan musyawarah bagi para penegak hu¬kum. Pada salah satu sudut tampak pasungan yang dipergunakan pada waktu pesakitan diadili. Mengenai bentuk Balai Bolon ini ham¬pir sama dengan bentuk rumah bolon hanya saja tiang penyangga¬nya terbuat dari kayu-kayu yang tumpang tindih.

Bangunan lain yang terdapat di kompleks istana raja Simalungun adalah bangunan yang disebut dengan Jambur. Jambur di Simalu¬ngun berbeda dengan jambur di tanah Karo. Jambur yang berdiri di istana Simalungun dibuat bertingkat. Di atas dipergunakan se¬bagai tempat tidur sedang dibawah sebagai kandang kuda.

Dapat juga disaksikan dua buah bangunan yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan bangunan lainnya. Bangunan ini disebut Pattangan. Bentuknya mirip dengan dangau di sawah. Dari dua buah bangunan ini sebuah diperuntukkan bagi putri raja pada waktu me-nenun atau menganyam tikar, sebuah lagi di peruntukkan bagi raja untuk berbincang-bincang di waktu senggang.

Istana raja Simalungun juga dilengkapi dengan bangunan losung. Pengertian losung dalam bahasa Indonesia adalah "lesung" yang di¬pergunakan sebagai alat menumbuk padi. Lobang lesung selalu di¬buat ganjil sesuai dengan kepercayaan orang Batak. Losung di Pe¬matang Purba ini dibentuk sedemikian rupa menyerupai gambaran seekor kuda.

Sedang rumah Jungga merupakan rumah adat yang biasanya di¬huni oleh orang biasa atau masyarakat kebanyakan. Bentuk arsitek¬turnya sangat sederhana. Dibangun tanpa serambi. Dinding terbuat dari papan yang dipasang tanpa paku, tetapi dijalin dengan tali ijuk sedemikian rupa sehingga membentuk ornamen bintang. Hiasan ini berfungsi sebagai lambang pengusir roh-roh jahat atau setan-setan yang mengganggu ketentraman penghuni rumah.

Melihat dari bangunan yang indah dan kokoh pada tiap-tiap bangunan rumah adat yang terdapat di istana raja Simalungun, me¬rupakan data autentik mengenai kemampuan dan tingginya nilai-nilai yang dijunjung oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Oleh karena itu bagaimana pun rumah-rumah adat semacamnya perlu dilestarikan agar generasi muda kita tidak merasa kehilangan identitas diri. Bagi wisatawan kompleks istana raja Simalungun akan merupakan obyek yang dapat memberi inspirasi baru yang bersumber pada keagungan hasil karya para pendahulu kita.

 

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/923/arsitektur-istana-raja-simalungun

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline