Kuliner khas Betawi bagi masyarakat identik dengan Soto Betawi, Kerak Telor, Es Putu Mayang serta beberapa hidangan khas Betawi lain pada umumnya. Namun di Posdaya Kenanga Setu, pengurus coba melihat apa ciri khas kuliner kaum Betawi Setu Cipayung yang bisa diangkat ke permukaan. Akhirnya, pada awal berdirinya Posdaya Kenanga Setu, Oktober 2011, pengurus Posdaya menghimpun ibu-ibu PKK RW05 untuk menyajikan sebuah hidangan menarik bernama ‘Ikan Pecak Bohong’ dengan lalap tauge dan daun mede sebagai pelengkap.
Sejak saat itu, bagi Posdaya Kenanga Setu, Ikan Pecak Bohong bersama lalap tauge dan daun mede menjadi hidangan khas Posdaya untuk menyambut tamu-tamu yang datang berkunjung. Mulai dari kunjungan dari Posdaya dari luar pulau, Bapak Camat, Walikota, Pak Lurah sampai acara-acara RW.
Pecak itu bumbunya, terdiri dari cabai, bawang, tomat dan jahe. Masing-masing diiris halus lalu ditumbuk sebentar saja, dicampur serta taburi garam dan perasan jeruk limo secukupnya. Untuk jahe, sebelum diiris halus harus ditumbuk terlebih dahulu atau istilahnya di-geprek
Ikan yang dipilih bisa ikan mas, mujaer, nila bahkan bawal. Goreng terlebih dahulu ikan tersebut, setelah itu taburi bumbu pecak yang sudah jadi ke atas ikan yang baru diangkat dari penggorengan. Bumbu akan meresap perlahan ke dalam ikan goreng dan menambah sensasi asam pedas dibalik gurihnya ikan goreng. Sebenarnya bumbu pecak aslinya menggunakan kacang tanah, tapi ibu-ibu kader Posdaya di RW05 membuat ciri khas tersendiri dengan tidak menggunakan kacang tanah agar lebih segar.
Disebut ‘Ikan Pecak Bohong’ karena tidak terdapat kacang di bumbu pecak, sehingga dianggap ‘bohongan’. Untuk lalapan tauge dan daun mede, ternyata memberi warna dan keunikan tersendiri. Bagi banyak orang pasti aneh saat harus menyantap lalapan tauge. Tapi ternyata di RT05, RW05, Setu Cipayung, tauge dan daun mede adalah pasangan serasi untuk lalapan. Cara menyantapnya, ambil sedikit tauge, tarus di atas daun mede, diangkat bersamaan, cocol sambal sedikit lalu disantap.
sumber: https://www.cendananews.com/2017/01/kuliner-ikan-pecak-bohong-khas-posdaya-kenanga-setu.html
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang