|
|
|
|
Ikan Ceng Cuan Tanggal 27 Dec 2017 oleh Oase . |
Di masa lalu, Kota Tangerang disebut Benteng, mengacu pada hadirnya sebuah benteng besar yang dibangun Belanda di tepi Sungai Cisadane. Benteng itu berfungsi sebagai pos pengintai dan pengamatan untuk mengamankan Batavia dari serangan balatentara Sultan Banten. Cina Benteng juga istilah yang mengacu pada kaum keturunan Tionghoa penghuni Benteng dan sekitarnya. Padahal, menurut kitab sejarah Tina Layang Parahyang, kehadiran kaum Tionghoa di daerah itu sudah ada sejak awal abad ke-15. Para perantau Hokkian itu bermukim di muara Sungai Cisadane, daerah yang hingga kini masih dikenal dengan sebutan Teluk Naga.
Kehadiran kaum keturunan Tionghoa yang sudah lebih dari enam abad di sana dengan sendirinya juga telah meninggalkan jejak kuliner yang nyata. Salah satu masakan Peranakan Tionghoa yang hingga kini masih eksis di Tangerang adalah ikan ceng cuan. Kaum keturunan Tionghoa di Tangerang pun tidak ada yang tahu apa arti ceng cuan ini. Tetapi, umumnya mereka yakin bahwa ikan masak ceng cuan ini adalah hidangan sehari-hari, bukan jenis masakan yang hanya tampil pada perayaan atau pesta-pesta.
Kaum keturunan Tionghoa umumnya memasak ceng cuan dari ikan samge (ikan alu-alu = ikan kacang-kacang = barakuda). Ikan samge adalah ikan yang hidup di laut. Samge berasal dari Bahasa Cina yang berarti tiga gigi. Namun orang lokal menyebutnya tiga muka. Pada hari-hari perayaan, mereka menggunakan ikan bandeng yang dalam budaya Betawi selalu dianggap sebagai ikan yang mewah. Tetapi, umumnya, ikan tenggiri juga sering digunakan untuk memasak ceng cuan.
Bumbu utama ikan ceng cuan adalah tauco dan kecap manis. Tangerang dari dulu memang dikenal sebagai penghasil kecap manis dan tauco yang terkenal. Hingga kini, istilah Kecap Benteng masih tetap dipakai untuk menyebut kecap manis buatan Tangerang. Beberapa merk lama juga masih eksis hingga sekarang, dan masih pula dengan teknik serta proses pembuatan cara dulu.
Cara membuat ikan ceng cuan dengan menggoreng ikannya dahulu lalu memasaknya dalam kuah tauco dan kecap manis. Cabai, jahe, bawang merah, dan bawang putih menciptakan cita rasa yang sungguh gurih dan segar.
Di kalangan keturunan Tionghoa di Tangerang, ikan ceng cuan hingga kini masih cukup dikenal dan disukai. Maklum, selain membuatnya cukup mudah, masakan ini memang cocok di lidah dan disukai segala usia.
Satu lapak makanan di Pasar Lama Tangerang merupakan salah satu tempat untuk menemukan masakan khas Peranakan ini.
Sumber:
http://travel.kompas.com/read/2016/01/21/090404427/Ikan.Ceng.Cuan.Jejak.Kuliner.Peranakan.Cina.Benteng
https://food.detik.com/catatan-kuliner-pusaka-indonesia/d-1658915/ikan-ceng-cuan-masakan-khas-cina-benteng
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |