|
|
|
|
![]() |
#SBM Sureq Galigo Tanggal 31 Jan 2016 oleh Suhidin . |
Setelah keputusan tersebut, segeralah dilaksanakan ritual mandi membersihkan diri dengan perasan jeruk yang kemilau dan remasan langir berbusa. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan bau orang Bottilangi. Talagaunru melangiri anak dewa itu. Dettiyana menggosok kedua lengannya bersama Punnabarata. Wellomparek memasangkam sarung berhiasnya setelah mandi. Dikeringkan pula badannya diatas kursi keemasannya sambil dikipas oleh Letenriwu, serta diiringi ratusan alat upacara Bottilangi. Setelah bersiap, dipanggillah Batara Guru menghadap Datu Patotoe. Sang dewa membuka badik agungnya lalu melilitkannya dipinggang Batara Guru. Mahkotanya pun diletakkan diatas kepala Batara Guru. Gelang serta cincin Datu Patotoe juga diserahkan kepada anaknya. Tidak lupa cincin ibundanya. Merekapun bertangis-tangisan bersama saudara-saudara yang lainnya. Menangis pula seluruh inangnya. Sang To Manurungpun turun ke Perettiwi. Batara Guru turun menggunangan usungan bambu betung. Dengan bekal talettimperek, siri atakka, tellek araso, wempommani, bertih kemilau, beras berwarna. Dimana tallettimperek akan menjadi tanah perkampungan dan pegunungan. Siri atakka dan tellek arasso berubah menjadi hutan. Wempommani akan berubah menjadi hewan-hewan darat. Dan bertih kemilau serta beras berwarna akan menjadi burung-burung. Sebelum pergi, Datu Patotoe berpesan pada anaknya, "jika terjadi bencana, kau harus mengatakan Ya Tuhan kepada kami disini". Batara Guru tidak boleh lagi memanggil mereka ayah dan bunda. Mendengar hal itu maka berlinang kembali air mata Batara Guru. Datu Patotoe mengangkat puteranya naik ke usungannya. Menyelimutinya dengan kain motif bulan yang dililit dengan tirai dari Wawounru. Punnabarata memukul gendang kemilau pusaka kerajaan Ruwalette dan pendudukpun berkumpul. Sangkabarata ditugaskan membuka pintu langit. Toletteilek menyebar kegelapan, Sangiyampajung menurunkan angin ribut, Ruma Makompang mengadu halilintar dan Pulangkalie membuat kilat sambung menyambung. Dalam gemuruh itu diturunkanlah Batara Guru di Kawa. Konon katanya pula Batara Guru diturunkan di sungai sawerigading di Luwuk.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |