Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Mitologi Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Hantu Anak Sima Bayi Pemakan Jantung
- 24 Januari 2015

Cerita rakyat Anak Sima ini penuh misteri, ada beberapa sumber yang saya temui menceritakan bahwa sewaktu beliau kecil memang pernah mendengar jeritan tangis Anak Sima. Cerita ini berkembang di daerah hulu sungai, waktu itu pernah menjadi cerita yang menghebohkan tetapi sekarang tidak banyak lagi anak muda yang mengetahui kisahnya.
Anak Sima berasal dari anak kapang (anak terlahir dari hubungan tidak sah), karena merupakan anak hubungan gelap maka ibu sang bayi membuangnya ke dalam hutan lebat setelah dilahirkan, untuk membuang rasa malu. Bayi yang baru lahir ini menangis sejadi-jadinya karena ia merasa lapar dan kedinginan. Berhari-hari menangis tidak ada seorang pun yang mendengar sehingga hampir mati.
Tiba-tiba saat itu lewatlah Takau (jenis hantu paling kuat dalam cerita rakyat Kalsel, bisa berubah bermacam bentuk dan ilmunya sangat tinggi). Takau yang lewat ini sangat kelaparan, saat ia mendengar tangisan bayi segera ia menuju ke sumber suara.
” aumm (takau dalam bentuk macan) laparnya ai parut ku, nyaman banar bisa bayi ngini lamun kumakan” geram Takau (lapar sekali perutku, sungguh lezat kalau bayi ini kumakan).
Takau pun segera mendekati bayi itu, bayi yang menangis disentuhnya tiba-tiba berhenti menangis. Takau terpesona melihat kecakapan anak ini. Rambutnya ikal,hidung mancung, matanya bulat, bibirnya merah delima, dan tersenyum dengan sangat manis. Takau berubah menjadi bentuk manusia, digendongnya dengan mesra bayi itu, di dalam hatinya tidak ada lagi maksud untuk memakan bayi ini.
“bah, baik ku bawa bulik haja bayi ngini, bungas banar, kujadiakan anakku, kusayangi wan kupalihara” kata Takau kegirangan (wah, sebaiknya kubawa pulang saja bayi ini, cantik sekali, aku jadikan anakku, aku sayangi dan aku pelihara). Bertahun-tahun Takau memelihara bayi yang diberinya nama Anak Sima, tetapi anehnya Anak Sima ini tidak bertambah dewasa bentuknya tetap seorang bayi. Karena dipelihara oleh hantu, maka Anak Sima pun memiliki ilmu hantu dari Takau. Takau dan Anak Sima selalu mengembara ke hutan-hutan, kadang digendong kadang dihambin(digendong di punggung/dibopong) Takau sangat menyayangi Anak Sima. Saat Anak Sima lapar maka ia akan pergi sendiri mencari makanannya. Jenis makanan yang paling disukai Anak Sima adalah jantung manusia hidup.
Anak Sima mempunyai ilmu yang lumayan hebat semacam ilmu pengasih, dengan tangisannya orang akan terpesona sehingga mencari-cari sumber suara, setelah orang itu mendekat Anak Sima dengan mesra akan memanggil orang itu ‘Uma-Uma’ (mama). Orang yang dipanggil akan merasa kasihan dan sayang sehingga tidak mampu menahan keinginan untuk menggendong Anak Sima.
Pada suatu ketika, ada seorang ibu tua yang sedang mengumpulkan kayu bakar memasak di hutan. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh bunyi suara tangisan bayi, meskipun dalam pikirannya bingung ada tangis bayi dalam hutan, tetapi tangisan itu sangat menggoda untuk dicari. Diperhatikannya sekeliling untuk mencari sumber tangisan itu, didekatinya, ketika sampai dibawah pohon dilihatnya ada seorang bayi yang sangat cantik rupanya.
“Uma” ujar bayi itu. Perempuan tua sangat terkejut mendengar panggilan itu. Langsung saja timbul rasa iba dan sayangnya pada bayi ini. Segera didekatinya bayi yang tadi memanggilnya dengan sebutan mama.
“kur sumangat, anakku” ujarnya (semacam panggilan orang Melayu Banjar, maksudnya mengembalikan semangat yang hilang). Bayi ini segera digendongnya, tetapi anehnya si bayi hanya mau dihambin. Kehendaknya dituruti oleh ibu tua, dalam perjalanan pulang ke rumah dihambinnya bayi ini yang tak lain adalah Anak Sima.
Semakin jauh perjalanan, si perempuan tua semakin merasakan punggungnya berat dan pedih, padahal si bayi badannya ringan. Karena tidak tahan lagi ia pun menengok ke belakang, tetapi yang dilihatnya sangat mengerikan, Anak Sima sedikit demi sedikit memakan daging punggungnya sampai berlubang setelah itu diambilnya jantung kemudian dimakannya. Perempuan tua yang sudah diambil jantungnya segera ditinggalkan lari ke dalam hutan.
Begitulah cara Anak Sima menjerat korbannya. Begitu banyak korban berjatuhan di dalam hutan karena terpesona oleh Anak Sima ini. Semua korban ditemukan dalam keadaan yang hampir sama, tubuh bagian belakang berlubang dan jantungnya telah hilang.
Di daerah yang menjadi sumber cerita ini, sering terdengar bunyi tangisan bayi di samping rumah. Bayi ini menangis sambil memanggil Uma kepada orang di dalam rumah. Bagi yang sudah tahu maka akan menyahut “Aku lainan uma ikam. Uma ikam di anu / di kampung anu” (aku bukan ibumu, ibumu di anu / di kampung anu). Maka Anak Sima yang mendengar jawaban tadi akan segera pergi ke tempat yang disebutkan oleh yang punya rumah. Sehingga terhindarlah mereka dari ancaman Anak Sima.

Menurut kepercayaan, rambut Anak Sima mampu memberi ilmu. Barangsiapa yang memiliki rambut Anak Sima akan mempunyai ilmu menghilang, kebal senjata, dan kaya raya. Tetapi sampai saat ini menurut cerita tidak ada seorang pun yang mampu menangkap Anak Sima untuk dipotong rambutnya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline