Gunungan Kakung berbentuk kerucut, tinggi menjulang. Kerangkanya menggunakan besi. Gunungan ini terdiri dari baderan, bendul, sangsangan, dengul, pelokan, dan thengkilan kacang. Baderan merupakan kue dari tepung beras yang dibentuk menyerupai ikan bader (ikan tawes). Baderan tersebut, sejumlah lima buah, ditancapkan pada bagian puncak gunungan. Di bawah baderan, bendul disusun melingkar. Bendul adalah kue tepung beras berbentuk bola-bola kecil, warnanya coklat sama seperti baderan. Di bawah rangkaian bendul terdapat sangsangan. Sangsangan, atau kalung, merupakan rangkaian telur asin yang dipasang melingkar hingga menyerupai kalung.
Sisa permukaan gunungan kakung kemudian ditutup dengan thengkilan kacang. Thengkilan kacang merupakan rangkaian kacang panjang, cabai merah, cabai hijau, dan kucu (kue kecil dari ketan yang dibentuk bulat). Semuanya diikat dan diberi tangkai dari bambu yang disebut sujen.
Badan gunungan dihias dengan dhengul dan pelokan. Dhengul adalah telur rebus yang diberi tangkai dari bambu, sedang pelokan merupakan telur dadar. Bagian bawah gunungan dilandasi dengan kain bangun tulak. Selain sebagai penghias, kain bangun tulak yang juga biasa digunakan saat selamatan membangun rumah memiliki fungsi sebagai tolak bala, atau pengusir bahaya. Gunungan Kakung sendiri ditempatkan pada jodhang, kotak kayu yang berfungsi sebagai tandu. Pada tiap sudut jodhang, diikatkan sebuah samir dari kain berwarna kuning yang dihubungkan pada badan gunungan.
Seperti namanya, Gunungan Kakung melambangkan sifat pria ksatria Jawa.
https://kratonjogja.id/tak-benda/Lainnya/15/jenis-jenis-gunungan-keraton-yogyakarta
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang