Tempuyak adalah salah satu masakan khas Kab Kaur, Provinsi Bengkulu. Masakan ini berbahan dasar buah durian yang difermentasi. Berbeda dengan daerah lainnya, Umumnya tempuyak Bengkulu di buat dari buah Durian segar bukan durian yg busuk. Buah durian difermentasii selama 1-2 hari dengan diberi bumbu garam secukupnya, dan ditutupi dengan sambal.
Tempuyak berbahan utama daging buah durian dan berbentuk seperti saus, sehingga ada juga yg menyebutnya saus durian. Buah durian yg sudah dikupas dari bijinya diletakan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama beberapa hari tergantung dengan tingkat keasaman yg ingin dihasilkan. Tempuyak bisa awet hingga berbulan-buulan jika penyimpanannya benar. Akan lebih awet jika dimasukkan ke Lemari Es.
Tempuyak dapat dijadikan sambal/saus untuk ikan, biasanya dimana bersama lalapan (lalapan yg paling populer adalah jengkol / je'ing muda) atau pun rebusan sayur, atau pun dicampur dengan berbagai masakan berkuah. Campuran untuk memasak Tempuyak bisanya adalah ikan laut, ikan sungai, atau pun udang yg semuanya masih segar. Namun untuk yg tidak suka Udang atau pun Ikan, dapat mengolah Tempuyak dengan cukup dicampur cabe & garam dapur, diolah begini saja sudah cukup nikmat.
Gulai tempuyak akan terasa lebih nikmat jika disajikan bersama Nasi hangat. Tingkat kepedasan dari masakan Tempuyak dapat disesuaikan dengan lidah si pemasak.
Tempuyak menjadi masakan wajib di Bengkulu ketika musim durian tiba. Hampir semua kabupaten yg ada di provinsi Bengkulu memiliki cara unik mereka sendiri dalam mengolah masakan Tempuyak.
Biasanya sambal tempoyak dimasak menggunakan tambahan ikan laut atau ikan sungai yang masih segar atau bisa juga dicampur dengan udang. Tetapi jangan khawatir bila anda yang tidak suka dengan ikan atau udang, cukup tempoyak dan dicampur cabe serta garam dapur, masakan khas bengkulu ini sudah sangat nikmat.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang