Gulai Balungan Bledug berasal dari Garut, Jawa Barat. Kuahnya dimasak tanpa santan sehingga makin menguatkan aroma dan bumbu rempah-rempah yang membaluri potongan daging iga sapi di dalamnya. Aneka rempah-rempah seperti daun cengkeh, daun salam, daun sereh, jahe, garam, serta gula menjadi bahan utama yang membuat gulai ini memiliki warna agak kecokelatan. Biasanya masyarakat Garut menyantapnya dengan bercampur nasi lontong di wadah terpisah.
Begitu dicicipi, Gulai Balungan terasa agak berbeda dengan gulai pada umumnya. Kuahnya lebih segar di lidah, bumbu-bumbunya pun terasa sangat nyata mencerminkan aneka rempah-rempah dan kaldu sapi.
Dalam satu porsi Gulai Balungan, hanya ada 2 sampai 3 potong daging iga sapi. Dagingnya cukup renyah di mulut, apalagi di atas gulai itu terdapat beberapa irisan tomat dan daun seledri yang membuatnya makin kaya rasa. Rasa kaldu iga sapinya bercampur sama rempah-rempah, rasa sedikit pedas menyatu dengan rasa segar dan gurih di gulai ini. Masyarakat Garut umumnya menyiapkan menu Gulai Balungan di saat hari raya Idul Adha.
Sumber: https://lifestyle.okezone.com/read/2017/08/12/298/1754916/kaya-rempah-sedapnya-gulai-balungan-bledug-menu-khas-garut-yang-kental-aroma-rempah
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang