Senjata dan Alat Perang
Senjata dan Alat Perang
Senjata Tradisional DKI Jakarta jakarta
Golok Betok
- 13 November 2018

Keragaman etnis dan budaya menjadi ciri khas dan kekayaan tersendiri bangsa Indonesia, dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Uniknya, setiap etnis di Indonesia memiliki senjata khas yang menjadi simbol kebesaran dari sejumlah etnis tersebut. Etnis Jawa misalnya, memiliki keris sebagai senjata kebesaran mereka, etnis Sunda terkenal dengan kujangnya, etnis Madura terkenal dengan celuritnya, dan etnis Betawi yang masyhur dengan Golok Betoknya yang berumur 800 tahun. Sebagai sebuah senjata pusaka, keberadaan Golok Betok merupakan fase awal asal muasal senjata dalam sejarah nusantara. Bahkan, sebelum senjata khas Jawa Barat kujang ada, Golok Betok sudah ada konsepnya terlebih dahulu. Namun, karena Kerajaan Padjajaran memohon kepada Sang Empu agar dibuatkan secepatnya sebuah senjata bernama kujang, pembuatan Golok Betok menjadi tertunda. “Saat ini keberadaan Golok Betok yang dulunya biasa digunakan para jagoan dari Betawi sudah hampir punah,” cerita Aziz Munandar, ahli pengobatan tradisional yang juga salah seorang kolektor benda berharga itu kepada beritajakarta.com, Jumat (26/3). Di tangannya, senjata pusaka berusia 800 tahun itu terlihat masih terawat dengan baik, dan tidak sembarang orang bisa melihatnya dari dekat. Karena keberadaannya yang mulai langka, Azis menjamin hanya segelintir orang saja yang masih memilikinya. Kalau pun ada di tangan orang awam, bisa jadi Golok Betok itu adalah golok imitasi yang tidak memiliki sejarah panjang sebagaimana Golok Betok miliknya. Tim beritajakarta.com cukup beruntung dapat melihat langsung dan memegang senjata pusaka khas Betawi asli tersebut. Dilihat dari bentuknya, Golok Betok tak ubahnya seperti senjata golok lain. Hanya saja, senjata ini terlihat lebih gemuk dibanding golok pada umumnya, dan bentuknya sedikit bantet.  Sedangkan mata pisau Golok Betok terbuat dari baja hitam dengan gagang kayu hitam. Dahulu, Golok Betok biasa digunakan sebagai pendamping golok jawara dalam kesehariannya. Menurut Azis, Golok Betok dibuat lebih awal dari pisau raus, gaman, ataupun keris. Azis meyakinkan jika Golok Betok yang menjadi koleksi miliknya itu adalah asli. Bentuk badan dan mata pisau yang terbuat dari baja hitam dengan gagang gayu hitam atau gading menandakan keaslian senjata pusaka khas Betawi tersebut. “Saya berani bertaruh kalau senjata yang ada ini asli,” ungkapnya. Tak hanya Golok Betok senjata peninggalan Betawi yang menjadi koleksi pribadi Azis Munandar. Beberapa senjata kuno Betawi yang berumur ratusan tahun pun masih tersimpan rapi dan terawat di kediamannya. Beberapa senjata khas Betawi miliknya adalah kujang Betawi yang juga berusia 800 tahun, pisau raus berusia 500 tahun, dan pedang cengkrong yang berusia 600 tahun berbentuk melengkung pada bagian punggungnya. Pedang ini merupakan satu-satunya pedang yang tersisa. Hal tersebut telah dibuktikannya setelah Azis berkali-kali menghadiri pameran senjata Betawi. Tak ada senjata jenis pedang cengkrong. Jika pun ada dipastikan itu pedang buatan atau imitasi. Azis menyebutkan, saat ini koleksi senjata pusaka khas Betawi tinggal berjumlah 5 buah. Sementara koleksi senjata nusantara yang dimilikinya berjumlah lebih dari 200 buah, mulai dari pedang hingga keris. Dirinya juga mengklaim beberapa benda pusaka koleksinya merupakan milik tokoh sejarah ternama antara lain pisau Pangeran Jayakarta dan keris peninggalan Aru Palaka.

sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2010/03/27/15365498/Golok.Betok.Pusaka.Asli.Betawi.Berusia.800.Tahun

#SBJ

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU